Management Strategy

Survei Nielsen: Kuartal I-2015, Konsumen Lebih Optimis

Survei Nielsen: Kuartal I-2015, Konsumen Lebih Optimis

Hasil survei yang dilakukan oleh Nielsen pada kuartal pertama tahun 2015 menunjukkan bahwa konsumen lebih optimis dari kuartal 4 tahun sebelumnya, khususnya dalam hal future job prospect, personal finance, dan spending outlook. Hal lainnya adalah konsumen sudah memprioritaskan untuk menabung. Sebagai contoh sebesar 75 persen konsumen Indonesia yang mengalokasikan uang mereka untuk ditabung, dibandingkan dengan rata-rata global yang hanya sebesar 48 persen dan 61 persen di Asia Pasifik.

Agus Nurudin, Managing Director Nielsen Indonesia

Agus Nurudin, Managing Director Nielsen Indonesia

Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending Intentions ini mensurvei secara online lebih dar 30.000 konsumen di 60 negara di seluruhAsia-Pasifik, Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Utara. Dilaksanakan pada 23 Februari-13 Maret 2015 lalu ini memberi gambaran mengenai posisi Indonesia.

“Secara global, konsumen Indonesia merupakan yang paling optimis mengenai keadaan keuangan personal mereka. Pada kuartal ini Indonesia meraih skor 123, naik tiga poin dibandingkan kuartal sebelumnya yang berada di posisi 120,” papar Agus Nurudin, Managing Director Nielsen Indonesia.

Ia juga mengungkapkan bahwa adalah penemuan menarik pada survei kali ini, dimana muncul kekhawatiran konsumen Indonesia terhadap masalah kriminalitas yaitu sebesar 23 persen. Menurutnya konsumen menganggap bahwa situasi ekonomi dalam enam bulan terakhir menjadi lebih sulit dan dapat memicu terjadinya peningkatan tindak kejahatan. Kondisi ekonomi masih menjadi kekhawatiran utama bagi konsumen sejak kuartal keempat 2015, dengan lebih dari 33 persen konsumen Indonesia mengatakan keadaan ekonomi sebagai kekhawatiran mereka dalam enam bulan ke depan. Pada kuartal pertama 2015 ini, tingkat kekhawatiran terhadap kriminalitas berada di posisi kedua dari kuartal sebelumnya berada di posisi 8. Sedangkan untuk kesehatan, tingkat kekhawatiran meningkat dari posisi 7 di kuartal sebelumnya, menjadi posisi 5 di kuartal pertama tahun ini.

Menanggapi hasil survei tersebut, Agus Nurudin mengatakan bahwa cara untuk meningkatkan keyakinan konsumen adalah dengan kondisi negara dan perekonomian yang stabil. Ia juga menambahkan bahwa dengan hasil survei tersebut menyebabkan dilema bagi para pengusaha. Mereka sulit memutuskan akan menaikkan harga atau menarik minat masyarakat terhadap produk.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved