Marketing Strategy

TVS Bidik Penjualan di 2015 Naik 36%

TVS Bidik Penjualan di 2015 Naik 36%

Penjualan sepeda motor diperkirakan hanya tumbuh stagnan hingga akhir tahun ini. Pelemahan rupiah dan kenaikkan harga BBM yang dibarengi kenaikan harga-harga produk dan jasa akan melemahkan daya beli masyarakat sehingga konsumen diprediksi akan menunda pembelian sepeda motor. Meski begitu, agen tunggal pemegang merek (ATPM) tetap optimistis bisa meningkatkan penjualannya, salah satunya adalah PT TVS Motor Company Indonesia (TVS Indonesia).

TVS Indonesia menargetkan penjualan pada 2015 sebanyak 30 ribu unit, atau tumbuh sebesar 36% dibandingkan penjualan di 2014 sebesar 22.124 unit. Rizal Riskiawan Tandju, Manajer Pengembangan Jaringan TVS Indonesia, menyebutkan target penjualan sepeda motor TVS akan dibarengi dengan peluncuran sejumlah varian model, diantaranya sepeda motor sport Apache berkapasitas 200 cc.

Sepeda Motor Sport TVS. (Foto : tvs.co.id)

Sepeda Motor Sport TVS. (Foto : tvsmotor.co.id)

Rizal mengatakan, penjualan sepeda motor sport berkembang seiring dengan perubahan perilaku konsumen. Pelaku pasar otomotif memprediksi sepeda motor sport akan terus berkembang meningkat di masa mendatang. “Kami akan meluncurkan motor sport 200 cc,” katanya. Saat ini, sejumlah motor sport TVS sudah tersedia di pasar, beberapa diantaranya adalah TVS Apache RTR Series 160 cc dan 180 cc serta Max 125 Sport.

Rizal menambahkan, TVS Indonesia juga akan memperkuat pasar motor otomatik. Rencananya, skuter otomatik akan diluncurkan TVS Indonesia. Rizal mengklaim motor otomatik menjadi kontributor utama terhadap total penjualan TVS Indonesia. Makanya itu, TVS akan meluncurkan skuter otomatik baru di tahun 2015 untuk menangkap peluang pertumbuhan sepeda motor otomatik.

Keyakinan Rizal tersebut selaras dengan penjualan sepeda motor otomatik yang menjadi kontributor utama dari total penjualan roda dua di Indonesia. Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor pada tahun 2014 naik menjadi 7,8 juta unit, atau naik 1,5% dibandingkan penjualan di tahun 2013 sebanyak 7,7 juta unit. Kontribusi penjualan sepeda motor otomatik terhadap penjualan di tahun lalu naik menjadi 67,3% dari 6,3% di periode sebelumnya.

Tambah Diler

Selain memperkuat lini produknya, TVS Indonesia juga akan memperluas jaringan penjualannya di wilayah Indonesia Barat. Riza mengatakan pihaknya akan membuka 25 diler di Pulau Sumatera dan Jawa. Nantinya, penambahan diler TVS Indonesia akan menambah wilayah penjualannya menjadi 19 provinsi dari sebelumnya 13 provinsi. Sedangkan jumlah total dilernya akan bertambah sebanyak 102 unit dari sebelumnya 77 unit.

TVS Indonesia menyiapkan anggaran sebanyak Rp 10 miliar untuk merealisasikan penambahan diler tersebut. Menurut Rizal, nilai investasi setiap diler bervariasi mulai dari Rp 300-400 juta per diler. Angka tersebut tidak menghitung pembelian atau sewa lahan yang harganya beragam di setiap daerah.

Rizal mengatakan, tingginya minat konsumen di Indonesia Barat menjadi alasan pihaknya untuk menambah diler. Menurut Rizal, investor dan mitra kerja TVS Indonesia mengapresiasi rencana penambahan diler di wilayah tersebut. Meski demikian, TVS Indonesia tidak mengabaikan pasar TVS di Indonesia bagian Timur. “Kami sudah memiliki diler Sorong, Ambon, atau Makassar, jadi kami tidak mengabaikan pasar di Indonesia Timur sehingga kami akan terus menggarap peluang pasar di wilayah ini,” tutur Rizal.

Sepeda motor TVS diproduksi di Indonesia. Lokasinya berada di kawasan industri Surya Cipta, Karawang Jawa Barat dengan kapasitas terpasang sebanyak 300 ribu unit per tahun. Pembangunan pabrik ini menghabiskan dana sebesar US$ 50 juta. Prinsipil TVS bersiap-siap menambah investasinya senilai US$ 75 juta untuk tahapan berikutnya. Adapun, komponen lokal yang tersemat di motor TVS sudah mencapai 65 %, yakni plastik dan bagian aluminium. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved