Management Strategy

Upaya Mentan Kontrol Zoonosis

Upaya Mentan Kontrol Zoonosis

Mentan

Peternakan dan kesehatan hewan memainkan peran penting dalam produksi pangan, keamanan pangan, ketahanan pangan dan gizi, serta kesehatan masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut pengendalian penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau dikenal sebagai penyakit zoonosis menjadi sangat penting.

Menteri Pertanian RI Suswono dalam ‘Global Meeting on Infectious Diseases’ mengungkapkan, sekitar 75 persen penyakit baru yang mempengaruhi manusia selama 10 tahun terakhir disebabkan oleh patogen yang berasal dari hewan atau produk yang berasal dari hewan. “Kebanyakan penyakit ini memiliki potensi untuk menyebar melalui berbagai cara dan menjadi masalah global,” jelas Suswono.

Lebih lanjut Mentan mengemukakan, Indonesia pernah mengalami krisis kesehatan hewan karena munculnya dan munculnya kembali penyakit zoonosis dampak tinggi selama dua dekade terakhir, seperti flu burung patogenik tinggi dan rabies. Penyakit ini menyebar di Indonesia sebagian karena kapasitas keterbatasan kemampuan untuk mendeteksi dan menangani wabah secara tepat waktu dan efektif.

“Belajar dari pengalaman ini kami menyadari bahwa koordinasi dan kerjasama multi-sektoral, khususnya dengan sektor kesehatan masyarakat, sangat penting untuk mencapai keberhasilan dalam mengendalikan penyakit zoonosis”, imbuh Mentan.

Komitmen Indonesia untuk kerjasama multi-sektoral dan koordinasi untuk mengontrol zoonosis ini sejalan dengan inisiatif yang sedang berlangsung di ASEAN untuk membentuk suatu mekanisme fungsional untuk mengkoordinasikan usaha kesehatan hewan dan zoonosis, yakni Pusat Koordinasi ASEAN untuk Kesehatan Hewan dan Zoonosis.

Lembaga ini akan merumuskan pendekatan strategis dengan fokus penguatan kapasitas pengendalian pengendalian penyakit zoonosis dan koordinasi kegiatan di antara negara-negara anggota ASEAN.

Sejalan dengan program ASEAN ini, Indonesia sedang merumuskan road map agar terbebas dari beberapa penyakit hewan menular seperti, flu burung patogenik tinggi (highly pathogenic avian influenza atau HPAI), rabies, brucellosis dan demam babi klasik.

Mentan berharap, pertemuan ini dapat meningkatkan hubungan dan kerjasama untuk mendukung upaya-upaya mengontrol penyakit zoonosis dan penyakit menular hewan lainnya. “Saya percaya melalui acara ini kita dapat terus memperkuat kerjasama dan saling belajar melalui pertukaran pengalaman sehingga dapat memberikan kontribusi untuk kesehatan masyarakat di seluruh dunia”, tutup Mentan.(EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved