Management Strategy

Wujudkan Adaptasi Perubahan Iklim Melalui APIK

Wujudkan Adaptasi Perubahan Iklim Melalui APIK

Penandatangan terbentuknya APIK di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat

Penandatangan terbentuknya APIK di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat

Untuk mengatasi bencana alam yang kerap melanda Indonesia, Badan Pengelola REDD+ (BP REDD+) mendorong terbentuknya Asosiasi Perubahan Iklim dan Kehutanan (APIK) Indonesia.

Kepala BP REDD+ Heru Prasetyo, mengatakan, “Sebagai sebuah jejaring peneliti, akademisi, ahli dan aktivis, APIK dan mitra-mitranya memiliki peran yang sangat penting. BP REDD+ bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi mendukung penuh program-program APIK di masa mendatang.Tujuan kerja sama ini dalam upaya mengantisipasi perubahan iklim, mengatasi masalah degradasi hutan dan lahan.”

Kepala Badan Minister tersebut juga mengatakan bahwa contoh dari perubahan iklim itu sendiri ialah iklim yang berubah tanpa diduga. “Hal tersebut akan membuat masyarakat resah. Contohnya saja petani. Banjir yang datang secara tiba-tiba dan melanda padi yang telah ditanam, akan membuatnya rugi. Hal seperti itulah yang nantinya akan diantisipasi,” ungkapnya.

Antisipasi yang dimaksud ialah menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk sadar peduli kepada lingkungan. Seperti gerakan tanam seribu pohon. Dr. Agus R. Hoetman, selaku Deputi Menteri Bidang Jaringan Iptek juga menambahkan, masalah lain yang dihadapi bangsa Indonesia ialah naiknya air laut di Bali dan Jawa Tengah dan sulitnya adaptasi tumbuhan dan juga hewan terhadap perubahan iklim.

“Hal yang lebih berbahaya lagi ialah efek gas rumah kaca. Efek gas rumah kaca ini tidak terlihat, tapi tiba-tiba berdampak begitu saja. Maka dari itu, kita harus cepat bertindak. Setidaknya, dengan menanam pohon itu,” ujarnya.

APIK yang telah dikukuhkan di Hotel Sari Pan Pacific tersebut mengharapkan kesediaan banyak pihak untuk mendukungnya. Tidak hanya dari kalangan BP REDD+, anggota APIK yang terdiri dari mahasiswa, instansi pemerintah, dan litbang pengembangan, namun juga membutuhkan partisipasi rakyat Indonesia. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved