Berita BCA Berita BCA

BCA Dukung Pembiayaan Green Energy

BCA Dukung Pembiayaan Green Energy

Defisit listrik yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia menjadi perhatian besar bagi PT Bank Central Asia, Tbk (BCA). Itulah sebabnya BCA berkomitmen untuk mendukung pengembangan sektor industri infrastruktur terkait kelistrikan dan pengembangan energi terbarukan (renewable energy). Apalagi ini sejalan dengan himbauan Bank Indonesia untuk memberikan pendanaan, khususnya yang bersifat terbarukan (green financing).

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaadmadja, saat menerima piagam kerjasama yang diserahkan oleh Presiden Direktur PT Growth Asia, Medan, Caterin Widjaja.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaadmadja, saat menerima piagam kerjasama yang diserahkan oleh PresidenDirektur PT Growth Asia, Medan, Caterin Widjaja.

Kepedulian BCA itu diwujudkan dengan mendanai proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Berbahan Bakar Biomassa 2 x 15 MW PT Growth Asia di Medan dan diresmikan operasinya pada hari Senin (9/7) oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, bersama Direktur Operasional Indonesia Bagian Barat PLN Moch Harry Jaya Pahlawan, pemilik Growth Steel Group Fajar Suhendra, dan Presiden Direktur BCA Jahja Setiaadmadja.

Menteri ESDM Jero Wacik, mengaku sangat bangga dengan adanya industri yang mampu menyediakan energi secara mandiri. “Walau pembangkit ini tak sebesar di daerah lain, namun tergolong istimewa. Mampu menyediakan energi dari biomassa yang bahan bakunya banyak tersedia di Sumatera Utara. Bahkan, listrik yang dihasilkan berlebih dan dijual ke PLN,” jelasnya.

Sementara itu, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, “Pembiayaan ini diharapkan akan mampu memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat luas mengingat pentingnya fasilitas listrik untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat dan industri.”

Menurut Jahja, hingga saat ini, BCA menjadi bagian dari pendanaan di seluruh pembangkit listrik biomassa yang dibangun oleh Growth Steel Group dengan komitmen total 7 x 15 MW. Pembangunan PLTU Biomassa ini selain meningkatkan ketahanan energi dan kemandirian energi sekaligus mendukung penggunaan energi terbarukan dan berkelanjutan.

PLTU Biomassa 2 x 15 MW ini dibangun tahun 2011 dan menggunakan bahan bakar dari energi terbarukan, yaitu cangkang kelapa sawit, sekam padi, bonggol jagung dan serbuk kayu (waste to energy). Pembangunan PLTU Biomasa ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan listrik internal perusahaan dan sisanya dijual kepada PLN (skema excess power) wilayah Sumatera Utara.

PLTU berbahan bakar biomassa ini diharapkan mampu menjadi solusi permasalahan defisit energi yang terjadi di wilayah Sumatera Utara dikarenakan permintaan listrik lebih besar daripada supply energi yang ada pada saat ini. Bahan bakar Biomassa mudah ditemukan terutama dari aktivitas pertanian, peternakan, kehutanan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.

Pembangunan PLTU Biomassa ini dapat memberikan penghematan yang cukup besar bagi biaya operasional PLN. Sebelumnya PLN mengeluarkan dana sebesar Rp2000 – 3000/kwh untuk pembelian BBM sebagai bahan bakar pembangkit. Dengan adanya PLTU biomassa ini, PLN hanya perlu membeli listrik dengan harga yang lebih rendah.

Fajar Suhendra, menjelaskan, PT Growth Asia telah memulai langkah pengamanan energi masa depan dari PLTU Biomassa yang mereka bangun, bahkan mereka telah mampu membantu PLN dalam menyediakan kebutuhan listrik. Dari 30 MW listrik yang diproduksi PT Growth Asia, hanya 10 MW yang digunakan oleh perusahaan besi baja tersebut, sedangkan sisanya 20 MW dijual kepada PLN dengan harga Rp 975/kwh. Kunjungi, www.bca.co.id. (***)

BCA Senantiasa di Sisi Anda.

Berita BCA (swa.co.id/beritabca)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved