Bagi pengguna moda transportasi udara, ketepatan waktu adalah hal yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Apalagi dalam perjalanan bisnis, yang menuntut para pelaku usaha untuk selalu hadir di mana bisnis membutuhkan mereka. Selain ketepatan waktu dari maskapai penerbangan itu sendiri, transportasi menuju dan dari bandara turut memainkan peranan penting. Kemacetan lalu lintas dan kurangnya infrastruktur pun masih menjadi tantangan bagi Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta).

BCA Dukung Pembiayaan Proyek KA Bandara Soekarno-Hatta

Sebagai bentuk partisipasi PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dalam meningkatkan pelayanan masyarakat serta menjalankan fungsi intermediasinya, pada Senin (20/4) lalu dilakukan penandatanganan fasilitas kredit sindikasi untuk mendukung pembangunan proyek Kereta Api (KA) Bandara Soekarno-Hatta. KA yang ditujukan untuk melayani penumpang dari Jakarta ke Bandara Soetta melalui Tangerang ini akan dioperasikan oleh PT Railink, perusahaan patungan antara PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Angkasa Pura II.

KA Bandara akan beroperasi dari Stasiun Manggarai ke Stasiun Bandara Soetta melewati Stasiun Sudirman Baru, Duri, dan Batu Ceper. Total jarak yang dilintasi adalah sepanjang 36,3 km yang terdiri dari 24,2 km jalur eksisting dan 12,1 km jalur baru. Tahun ini, PT KAI (Persero) dan PT Angkasa Pura II akan memulai pembangunan jalur baru yang menghubungkan antara Stasiun Batu Ceper dengan Stasiun Bandara Soetta tersebut.

“Pembangunan KA Bandara ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari Perpres No.83 Tahun 2011 tanggal 24 November 2011 tentang Penugasan kepada PT KAI (Persero), termasuk untuk Menyelenggarakan Prasarana dan Sarana KA Bandara Soekarno Hatta. Dengan adanya perjanjian kredit dengan Bank Sindikasi ini, diharapkan pembangunan prasarana dan sarana KA Bandara Soetta dapat segera selesai sesuai target,” ujar Direktur Keuangan PT KAI (Persero) Kurniadi Atmosasmito pada saat acara penandatanganan di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta.

Untuk pengembangan proyek ini, PT KAI (Persero) mendapat pinjaman sindikasi sebesar Rp 2,06 triliun dari empat bank nasional. Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Direktur Keuangan PT KAI (Persero) Kurniadi Atmosasmito, Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto, Direktur BCA Suwignyo Budiman, dan direksi bank peserta kredit sindikasi lainnya. Perjanjian kredit ini berlaku untuk jangka waktu kredit selama 14 tahun sejak ditandatanginya.

Pemberian pinjaman ini terbagi dalam dua Perjanjian Kredit (PK). Pertama, antara PT KAI (Persero) dengan Bank Sindikasi senilai Rp 1,45 triliun atau 84% dari total biaya proyek pembangunan prasarana, termasuk di dalamnya pengadaan jalur rel. Kedua, antara PT Railink dengan Bank Sindikasi senilai Rp 612 miliar atau 85% dari total biaya pengadaan sarana KA Bandara Soetta. Adapun dalam perjanjian ini BCA menjadi Agen Penjamin dan memberikan kredit sebesar 25% dari nilai pinjaman.

Suwignyo Budiman, Direktur Bank BCA, menyatakan bahwa pihaknya menyambut baik kerja sama pemberian kredit sindikasi ini. Diharapkan dengan hadirnya fasilitas KA ini, masyarakat akan lebih mudah untuk mengakses Bandara Soetta. “Bandara ini merupakan pintu masuk yang menghubungkan Indonesia dengan dunia luar. Semoga dengan kereta api ini kita bisa memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat serta para pendatang yang masuk ke Indonesia. Menggunakan kereta api tentunya jauh lebih nyaman, aman, dan cepat,” ujar Suwignyo.

Sebagai informasi, waktu yang dibutuhkan KA Bandara untuk mencapai Soetta dari Stasiun Manggarai hanya 57 menit. Untuk mendukung operasionalnya, PT KAI (Persero) akan merombak Stasiun Manggarai sebagai salah satu stasiun keberangkatan KA Bandara dengan membangun underpass sebagai passenger crossing. Selain itu, akan dibangun Stasiun Sudirman Baru sebagai city air terminal yang khusus melayani penumpang menuju dan dari bandara. PT Railink menargetkan KA Bandara Soetta dapat mulai beroperasi pada tahun 2016. Mari kita nantikan.

BCA Senantiasa di Sisi Anda.