Berita BCA Berita BCA

Jacob Sudyono, Rintis Supermarket Bangunan Bermodal Kepercayaan

Jacob Sudyono, Rintis Supermarket Bangunan Bermodal Kepercayaan

Memasuki sebuah supermarket bahan bangunan megah di bilangan Cikarang yang berdiri di atas lahan 1 hektare, sulit rasanya untuk percaya bahwa usaha ini berkembang dari sebuah toko reot dengan dua orang karyawan. Supermarket bahan bangunan bernama Pratama ini dirintis oleh Jacob Sudyono, dari mulai toko bangunan tradisional yang sebagian besarnya menjual bahan bangunan dasar seperti kayu, batu dan pasir.

Jacob Sudyono, Rintis Supermarket Bangunan Bermodal Kepercayaan

Jacob Sudyono, Rintis Supermarket Bangunan Bermodal Kepercayaan

Jacob ingat benar hari di saat ia pertama melangkahkan kakinya untuk merantau dari kampung halamannya di Pontianak. “Waktu itu tanggal 27 Juli 1987, hari Sabtu. Saya masih berumur 27 tahun dan tidak tamat SMA. Saya memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah karena kuatnya keinginan untuk membuka usaha. Kebetulan sejak SMP saya sudah bekerja dengan majikan yang memiliki toko material. Saya banyak belajar dari sana selama sembilan tahun. Akhirnya saya merasa sulit berkembang jika tetap di daerah, maka saya merantau ke Jakarta,” tutur pria berusia 53 tahun itu.

Tanpa ijazah maupun relasi di Ibukota, Jacob tidak serta merta membuka usaha sendiri. Ia menjadi sales dari sebuah supplier kayu dan ditugaskan untuk mencari pembeli di seluruh Jakarta. Jacob juga sempat bekerja di toko bahan bangunan di Tangerang. Hingga pada satu saat, Jacob mencoba memulai usaha distribusi kayu. Memanfaatkan kedekatan dengan pengusaha pengirim kayu di Pelabuhan Tanjung Priok, ia meyakinkan pengusaha itu agar dipercaya mendistribusikan kayu dengan sistem pembayaran di belakang. Jacob pun benar-benar menjaga kepercayaan yang diberikan kepadanya. Penjualan yang lancar di lapangan dibarengi dengan pembayaran hutang bertempo yang lancar pula.

Pada tahun 1998, Jacob membuka toko bangunan di kawasan Lemahabang, Cikarang, Kabupaten Bekasi. Lokasi yang sama dengan tempat berdirinya Pratama hari ini, hanya luasnya baru 200 meter persegi saja. Nama Pratama dipilih oleh sang istri, Nellywati, yang bermakna usaha pertama yang mereka miliki. “Waktu itu Pratama masih sewa tempat, dengan total karyawan hanya tiga orang termasuk saya sendiri. Ketika harus mengantar bahan bangunan ke tempat pembeli, toko terpaksa tutup karena tidak ada karyawan untuk menjaga. Bisnis ini sempat hampir tutup, karena setiap kali supplier mengantar barang dan meminta pembayaran kontan, kami sering tidak mampu membayar,” kenang Jacob.

Tapi Tuhan memberi jalan kemudahan bagi Jacob. Seiring banyaknya kerusuhan di tahun 1998, banyak orang justru membutuhkan kayu untuk merenovasi bangunan mereka yang rusak. Pada tahun 2000, Pratama telah berkembang dengan baik dan kian mendapatkan kepercayaan dari banyak konsumen maupun supplier. Karena kelengkapan produk, kualitas, serta harganya yang bersaing, pelanggan Pratama tidak hanya di sekitar Cikarang saja melainkan mampu menjangkau ke seantero Jabodetabek, Cianjur, hingga Bandung.

“Karena kami mengambil dalam jumlah banyak dan selalu menepati pembayaran, kami mendapat harga murah dari supplier dan dipercaya untuk membayar belakangan. Maka prinsip saya, semakin orang percaya dengan kita, semakin kita harus menjaganya. Sebab itu modal utama kami, tidak ada modal yang lain lagi,” ujar Jacob. Diakui Jacob, yang menjadi kesulitan terbesarnya ketika itu memang pendanaan. Sebagai pria yang sangat menghargai kepercayaan dari orang lain, Jacob sangat takut meminjam ke bank karena ragu mampu mengembalikan.

Beruntung, sekitar tahun 1999 Kepala Cabang BCA setempat mendatangi Jacob dan berhasil meyakinkannya untuk melakukan pengembangan usaha. “Saya sangat salut dengan beliau, dia mau turun ke bawah dan menemui perusahaan kami yang masih kecil. Dari toko bangunan tradisional itu pun, pengembangan bisnis kami mendapatkan dukungan modal kerja dari BCA. Kami dapat membeli tempat ini juga dengan dukungan dari BCA. Bagi saya, BCA adalah penolong. Kepercayaan dari BCA ini harus saya jaga dengan sebenar-benarnya,” ujar Jacob penuh kesungguhan.

Kini, Pratama telah bertransformasi menjadi toko ritel modern bahan bangunan. Ratusan produk dari beragam supplier memenuhi setiap jengkal toko, mulai dari bahan bangunan dasar hingga pernak-pernik untuk mempercantik rumah. Jacob telah membeli lahan yang ada di samping tokonya yang lama, hingga akhirnya bisa seluas sekarang. Lahan bekas tokonya yang lama, disulap menjadi sebuah convenience store 24 jam yang diberi nama Ofel. Diversifikasi usaha ini merupakan proyek murni dari kedua putra Jacob, yakni Rifky (24) dan Robert (23), sebagai langkah untuk menjadikan Pratama sebagai satu kawasan perbelanjaan terintegrasi yang nyaman bagi end user.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved