Belakangan resto atau café dengan beragam konsep muncul bak cendawan di musim hujan. Tapi Coffee Box yang berlokasi di lantai 4 Blok C Sun Plaza Medan, berani tampil beda. Di cafe ini, Anda akan disodori deretan menu tradisional asli Indonesia, tak terkecuali menu lokal khas Medan seperti lontong sayur, laksa, gado-gado, lontong pecel, martabak telur, bahkan bakwan dan pisang goreng serta kue-kue tradisional lainnya.

Sun Plaza dikenal sebagai mall kelas menengah ke atas yang terkenal di Medan. Selain menjadi surga belanja aneka fashion up to date, di mall ini terdapat banyak tempat untuk hang out, baik berupa café, kedai kopi modern maupun resto. Menjejaki lantai 4 mall ini, Coffee Box tak sulit ditemukan. Keluar dari lift atau eskalator, Anda akan melihat lokasi Coffee Box yang saling berhadapan berada di 2 hook atau sudut yang mengapit deretan toko-toko tenant Sun Plaza lainnya. Keberadaan café ini cukup mencolok karena tak pernah sepi pengunjung terutama di hari-hari libur atau akhir pekan. Pemiliknya sengaja memisahkan dua lokasi ruang makan café-nya yang didominasi interior dan meja kursi dari kayu, yaitu ruang merokok dan ruang bebas asap rokok. Keunikan lainnya yang mudah menarik perhatian pengunjung mall adalah aneka hiasan a la tempo doeloe dan cahaya penerang cafe yang sebagian berasal lampu mall, namun di bagian atas cafe digantungkan beberapa lampu jadoel seperti teplok dan petromaks, sehingga menambah suasana klasik di cafe ini.

Pemilik sekaligus pengelola Coffee Box adalah sepasang suami istri, Djawawi dan Krisna Yanti. Krisna yang memiliki butik dan toko sepatu di Sun Plaza kerap berbelanja ke luar negeri terutama Singapura untuk kebutuhan butiknya. Sekitar lima tahun silam, ketika mengantarkan sang istri ke Singapura, untuk melepas penat, Djawawi mengunjungi sebuah kedai modern yang tak pernah sepi disambangi pengunjung. “Saya perhatikan alur layanan café itu. Kerjanya sangat santai. Pengunjung hanya datang, duduk, makan, selesai lalu bayar. Sangat simple. Tapi larisnya bukan main. Lalu muncullah ide untuk membuat tempat santap tapi sekaligus bisa bersantai, “ Djawawi berkisah. Kemudian ia pun mendiskusikannya dengan sang istri yang segera memikirkan menu apa yang sesuai dengan selera mayoritas warga Medan.

Karena sudah terbiasa mengamati pengunjung di Sun Plaza Medan, Djawawi dan Krisna memilih membuka café pertamanya di mall tersebut. “Kami memilih Sun Plaza yang rata-rata pengunjungnya berasal dari kalangan menengah ke atas. Tapi di sana sudah sangat banyak cafe atau resto yang menyajikan menu ala western, jepang, dan yang lainnya. Supaya tampil beda, saya pikir nggak ada salahnya mencoba menyajikan menu-menu lokal. Kebetulan sejak kecil saya hobi memasak sehingga semua masakan yang ada merupakan menu yang saya racik dan ciptakan sendiri,”jelas Krisna yang pernah bekerja di sebuah bank swasta ternama.

Tanpa pikir-pikir panjang lagi, pasangan yang kompak ini segera mewujudkan idenya. Tampil beda dengan membuka kedai modern berkonsep desain klasik yang menyajikan aneka pilihan menu tradisional dan lokal namun dengan sentuhan modern, khususnya dalam hal penyajian, kualitas bahan serta higiene pengolahan bahan makanan. Tentu saja dengan rasa yang sama sekali tidak mengecewakan. Apalagi Krisna gemar bereksperimen dengan mencoba resep baru baik resep makanan tradisional yang sudah ada maupun hasil kreasinya sendiri. Ibu sepasang putra putri ini pun sangat optimis dengan usaha yang dijalankannya. “Saya yakin, meski sudah mencoba aneka makanan dari negara manapun, lidah masyarakat lokal akan terus mencari makanan yang lokal pula,” ujarnya.

Bukan hanya orisinalitas rasa, penyajian serta hygiene makanan yang menjadi tumpuan layanan Coffee Box. Pelayanan para pramusaji cafe ini boleh dikatakan cukup bagus khas cafe dan restoran modern. Saat mengunjungi cafe ini, kita akan mendapatkan sapaan ramah. Tanpa perlu menunggu lama pramusaji akan mempersilakan pengunjung untuk memilih menu.

Sambil menunggu menu pesanan dipersiapkan, di meja telah disiapkan “nasi prang”, semacam nasi kucing atau nasi bungkus daun pisang lengkap dengan lauk pauknya dalam kemasan mungil, aneka kue tradisional serta otak-otak. Sehingga, waktu menunggu pesanan tiba menjadi terasa singkat.

Soal harga, cafe ini menyediakan ratusan menu dengan harga yang cukup bersahabat dengan kocek kita, berkisar Rp15 ribu – Rp30ribu. Bagi Anda yang gemar cemilan a la western, Coffee Box juga menyediakan menu seperti Fish & Chips Fries yang disajikan dengan saus istimewa olahan Krisna.

Untuk urusan bayar-membayar di Coffee Box, keduanya mantap memasang EDC BCA yang diakuinya memberikan kemudahan transaksi baik bagi pemilik café maupun para pelanggannya. Demikian juga transaksi dengan para relasi bisnisnya, disamping menggunakan Giro BCA mereka akrab dengan KlikBCA maupun m-BCA yang praktis dan nyaman meski di tengah kesibukan.

Djawawi dan Krisna beruntung tak butuh waktu terlalu lama untuk memperkenalkan café uniknya itu. Dari mulut ke mulut, Coffee Box segera menjadi salah satu pilihan warga Medan. Kini Coffee Box telah mempunyai 2 outlet di Medan. Yang pertama di Sun Plaza dan yang kedua di jalan Sukamulia, Palang Merah No A-7 Medan. Outlet kedua ini mampu menampung jumlah pengunjung lebih banyak, sehingga tak jarang pelanggan menggunakannya sebagai tempat merayakan pesta ulang tahun, arisan atau lunch meeting.

Krisna dan Djawawi bersyukur, dua outlet café nya saat ini telah memberikan peluang kerja bagi 80 orang, dan bukan tidak mungkin jumlah karyawannya akan bertambah seiring dengan kemajuan bisnisnya. Kendati demikian, Djawawi tampaknya masih enggan untuk membuka franchise Coffee Box, meskipun banyak relasinya menilai café ini telah punya nama. Alasannya masuk akal. Karena berorientasi pada kualitas hidangan dan layanan, Djawawi merasa sangat susah untuk mengurus suatu usaha yang tidak dikelolanya secara langsung.

BCA Senantiasa di Sisi Anda