Berita BCA Berita BCA

Wiracana, Raja Kipas dari Bali

Wiracana, Raja Kipas dari Bali

Kisah Kipas Wiracana dimulai dari kerja keras Ketut Wiranantaja(60) merintis dan membesarkan bisnis kipasnya selama 25 tahun sebelum akhirnya bisa mengglobal dan dikenal fashionista dunia.

Wiracana, Raja Kipas dari Bali

Wiracana, Raja Kipas dari Bali

Sempat bekerja sebagai tukang kebun di Australia dan menjadi “cabin boy” di sebuah kapal pesiar berbendera Australia pada era 70-an, akhirnya Ketut Wiranantaja memutuskan pulang ke tanah kelahirannya, Bali dan membenamkan diri pada bisnis kipas, sesuatu yang jarang orang pikirkan dengan mimpi besarnya “Ada kipas di setiap tas wanita”.

Menggeluti bisnis yang belum banyak pemainnya tidaklah mudah. Disatu sisi menjadi peluang pasar yang menjanjikan, tapi disisi lain perlu kerja ekstra keras untuk mengembangkannya. “Kita tidak berbudaya membawa kipas, dan ini merupakan tantangan”, ujar kakek 3 cucu yang akrab dipanggil Ketut Wira saat ditemui di workshopnya di Sesetan, Denpasar.

Tidak hanya itu, ketiadaan mesin khusus pembuat kipas sempat membatasi laju bisnis Wira. Selain jumlah produksinya sangat terbatas, mutu kipas yang dihasilkan juga tidak memuaskan. Kipas masih menjadi sekedar oleh-oleh dari Bali atau hanya menjadi suvenir pernikahan saja.

Lewat pemikiran panjang dan kreativitas, akhirnya baru pada tahun 1992 Wira mampu menciptakan alat bantu berupa mesin khusus. Mesin ini mampu menghasilkan karya seni bermutu dalam waktu singkat. Satu masalah bisa diatasi, tapi masih ada tantangan lain.

Bahan baku kayu yang khusus didatangkan dari luar Pulau Bali untuk kerangka kipas saat proses penggergajian juga tidak bisa menghasilkan ketebalan yang sama. Akhirnya, pada tahun 2008 ide kreatif Wira berhasil mengadopsi fungsi mesin laser. Ini menambah perbendaharaan alat bantu khusus sehingga produktivitas, efektivitas dan efisiensi dapat menjawab mimpinya.

Mesin yang diciptakannya tentu sangat mahal, sebagaimana diakui Wira, pengadaan mesin itu membutuhkan dana dalam jumlah yang sangat besar yang tidak mungkin dipenuhinya sendiri. Usaha mendapatkan dana segar sudah dicobanya, tapi hanya cibiran diterima Wira.

Tapi penolakan itu malah memacu semangat Wira untuk maju. Lewat LPD di desanya Wira berhasil mewujudkan mimpinya.

Langkah bisnis Wira seakan tak terbendung. Wiracana pelan tapi pasti menjadi merek yang dikenal luas dalam bisnis kipas. Apalagi setelah Wira berhasil memiliki mesin yang pembuatannya dipesan khusus di Jepang. Produksi dan jenis kipas Wiracana pun melonjak tajam.

Inovasi Ketut Wiranantaja kini terlihat hasilnya. Dalam ruangan gallery -nya terpajang rapi hasil karya, setiap kipas Wiracana yang pernah dibuat sebagai bukti nyata ketekunan dan kreatifitas ayah 3 putra kelahiran 1954 ini.

Dari yang semula hanya dibuat tangan, kini kipas-kipas itu dibuat dengan alat khusus. Jumlah produksi dari semula hanya 20 per hari, kini melonjak hingga 1.750 kipas kayu dan 750 kipas kain yang sebagian besar diserap pasar luar negeri, Spanyol, Paris, Italia, London, Australia, Amerika hingga Jepang.

Perancang ternama tanah air, Anne Avantie, Iwan Tirta, Ramlie, Samuel Wattimena, bahkan perancang luar seperti Louis Vuitton pun memesan produk Wiracana. Penyanyi tenar Anggun C. Sasmi yang juga kolektor kipas, bahkan dengan senang hati menjadi ambassador “Kipas Wiracana”

“Bekerja dengan hati” tetap dipertahankan Wira. Pengalaman buruknya merasakan sulitnya memperoleh suntikan modal usaha sempat membuatnya trauma, sebelum akhirnya “bertemu” dengan BCA pada 2012 lalu. “BCA menjadi penyelamat saya. Saya merasa teduh, saya bisa bernaung, bisa bicara dari hati ke hati. Ada rasa disitu”, papar Wira.

Kipas Wiracana

Kipas Wiracana

Kipas Wiracana kini tak hanya menjadi koleksi kaum sosialita saja. Kipas yang berasal dari sebuah gang kecil di Denpasar, Bali itu kini terpajang di Museum Kipas London, menjadi koleksi para kolektor kipas dunia, hingga menjadi suvenir berbagai acara berkelas dunia seperti Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pasific Economic Cooperation (APEC), acara World Trade Organization (WTO) hingga acara pemilihan Miss World 2013 di Bali Oktober 2013 lalu.

Kipas Wiracana juga bukan hanya menjadi suvenir perkawinan saja. Hampir semua hotel berbintang lima di Bali menjadikan kipas Wiracana sebagai tanda mata bagi para tamu mereka.

Bersama tiga putranya yang kini sudah mulai ikut terjun membantu kelangsungan bisnisnya, visi dan misi Wira untuk menjadikan kipas sebagai benda wajib ada di setiap tas wanita sudah hampir menjadi kenyataan.

BCA Terdaftar dan Diawasi OJK. BCA Senantiasa di Sisi Anda.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved