CEO Interview

CEO Aquaproof, Melegenda Berkat 3 Langkah Ini

CEO Aquaproof, Melegenda Berkat 3 Langkah Ini

Musim kemarau panjang telah datang. Namun, hujan masih sesekali turun meski intensitasnya kecil. Meski begitu, tetap saja pemilik rumah khawatir karena selalu saja ada atap bocor. Talang juga kerap bocor dimakan usia. Aquaproof menawarkan solusi antibocor berupa talang karet dengan cara dioleskan pada bagian yang bocor dan biarkan beberapa saat hingga kering. Teknik ini ampuh mengusir bocor dan menenangkan hati dan pikiran.

Tak heran, produk ini laris-manis di pasaran. Bagaimana Aquaproof membangun brand awareness sehingga produknya bisa menjadi nomor satu. Berikut petikan wawancara dengan Chairman PT. Adhi Cakra Utama Mulia, Herman Moelina:

aquaproof

Chairman PT. Adhi Cakra Utama Mulia, Herman Moelina

Bagaimana Aquaproof membangun brand awareness?

Aquaproof adalah brand waterproofing yang mereknya sudah menjadi generik brand. Dengan menjaga kualitas produk, layanan yang terbaik pada konsumen serta melakukan edukasi rutin terhadap para distributor dan pihak-pihak terkait, brand Aquaproof senantiasa menjadi pilihan masyarakat dan bisa dibilang brand yang melegenda sejak 30 tahun hingga sekarang.

Apa saja indikatornya? Apakah melakukan survei kepuasan pelanggan?

Dulu kami sempat melakukan survei kepada pelanggan terkait produk Aquaproof. Namun, kami rasa survei dengan mengisi kues ioner tadi kurang efektif karena banyak customer yang tidak mengisi lembaran survey tersebut. Hingga akhirnya diputuskan untuk melakukan evaluasi kualitas produk di toko. Apapun keluhan produk yang disampaikan pelanggan, yang pertama menjadi tempat curhatnya adalah toko di mana dia membeli.

Bagaimana hasilnya?

Kami terus mendapatkan laporan mengenai kualitas produk Aquaproof lewat toko dan 90% yang dikeluhkan oleh customer itu bukan pada kualitas produknya, tetapi pada cara menggunakan produknya. Misalkan saat melapisi atas yang bocor sebaiknya tidak dicampuri air, tapi kostumer malah menambah air dengan catatan agar irit. Seharusnya tidak perlu, karena ketebalan dari pelapisan tersebut yang menjadi penahan air.

Lalu ada yang melapisi atas yang bocor dengan menggunakan kuas yang langsung di ambil dari bak utamanya. Seharusnya tidak seperti itu, jika ingin melapisi bagian rumah yang bocor, sebaiknya tuangkan Aquproof pada tempat yang sekiranya bisa habis dalam sekali pemakaian. Lalu tempat Aquaproof yang utama tadi ditutup rapat. Karena kuas tadi setelah dipakai pasti ada bakteri, dan bakteri itu yang bisa menurunkan kualitas Aquaproof.

Bagaimana cara melakukan edukasi pada customer tadi?

Kami punya kegiatan rutin setiap bulan melakukan gathering dengan 20 distributor kami yang tersebar di seluruh Indonesia. Rata-rata perserta yang hadir 75-100 orang dan tempatnya selalu berganti, kadang di Jakarta atau daerah-daerah lainnya. Hasilnya cukup efektif. Dari mereka kami terus mengevaluasi diri apa yang menjadi kebutuhan dan keluhan pelanggan.

Kami juga menyampaikan pada mereka tentang penggunaan Aquaproof yang baik dan benar agar kualitas dan hasil yang didapatkan bisa memuaskan. Mereka adalah penyambung lidah kepada pemilik toko dan juga pelanggan secara langsung. Kami juga punya tim teknisi problem solving yang siap mengedukasi pelangggan dan distributor agar produk Aquaproof tetap dekat di hati masyarakat.

Kesimpulannya?

Intinya adalah service, kualitas dan edukasi. Ketiganya harus saling melengkapi. Produk sudah berkualitas tinggi, tapi tidak ada yang mengedukasi, ya sama saja. Apalagi service-nya sangat tidak memuaskan, pastinya akan ditinggal pelanggan. (Reportase: Syukron Ali)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved