CEO Interview Editor's Choice

CEO Asuransi Sompo: Ingin Rekrut Banyak Anak Muda

Oleh Dibi
Daniel Neo, Presdir Sompo Japan Nipponkoa

Daniel Neo, Presdir Sompo Japan Nipponkoa

Sompo Japan Nippon Koa, perusahaan asuransi yang berasal dari Jepang ini didirikan pada tanggal 1 Juni 2013. Meskipun masih terhitung baru, perusahaan ini sebenarnya adalah merger dari 2 perusahaan asuransi yang sudah ada di Indonesia sejak tahun 70-an. Mereka adalah PT Sompo Japan Insurance Indonesia (berdiri tahun 1978) dan PT Asuransi Nipponkoa Indonesia (berdiri pada tahun 1975). Karena umumnya bergerak di bidang penyedia layanan asuransi bagi korporasi, nama perusahaan tersebut memang kurang terdengar di kalangan masyarakat.

Daniel Neo yang merupakan Presiden Direktur dari perusahaan tersebut mengakui hal itu. Maka, pada tanggal 15 Oktober tahun ini, Sompo Japan Nipponkoa memulai langkah baru yang tidak pernah mereka lakukan sebelumnya yaitu mengadakan peluncuran produk ke khalayak. Kegiatan ini tidak lepas dari pengaruh ide Daniel yang baru diangkat 9 bulan yang lalu sebagai orang nomor satu Sompo yang ingin membawa angin segar bagi perusahaan yang dipimpinnya ke berbagai level, bermula dari tingkat manajemen dan karyawan. Berikut ini penuturan Daniel kepada SWA Online:

Sejak kapan Anda bergabung dengan Sompo Japan Nippon Koa? Apa yang membuat Anda tertarik?

Saya sebenarnya waktu di perusahaan asuransi sebelumnya itu berniat berhenti bekerja. Saya mau istirahat dari bekerja dan mencoba hal baru seperti belajar di universitas, bukan untuk mendapatkan gelar tentunya. Jadi saya masuk perusahaan ini bukan pindah, tapi saya sempat berhenti dulu sebelumnya dari perusahaan ylama. Saya sudah bekerja 18 tahun di perusahaan tersebut dan ingin merasakan perubahan suasana kerja. Saya membutuhkan tantangan baru dan akhirnya saya malah memutuskan untuk bersitirahat sejenak itulah rencananya.

Lalu saat sedang dalam masa istirahat itu saya bertemu dengan orang-orang dari Sompo Japan Nippon Koa dan mereka menawarkan saya untuk bekerja dengan perusahaan ini. Saya sangat tertarik dengan budaya bekerjanya. Semuanya bekerja bersama untuk tujuan yang sama di sini. Saya juga sangat tertarik dengan Sompo sebagai grup karena Sompo makin tidak terlalu kejepang-jepangan tapi lebih mulai menjadi perusahaan global. Saya merasa saya bisa ambil bagian di sini dan membawa Sompo untuk makin tumbuh.

Tujuan saya pribadi adalah membuat perusahaan ini menjadi semakin profesional. Lalu dari pengalaman saya bekerja di perusahaan asuransi sebelumnya selama 18 tahun itu,secara pribadi saya memahami bahwa ketertarikan utama saya dalam bekerja adalah untuk merubah budaya dari sebuah perusahaan dan menjadikannya lebih baik, merubah cara pandang orang-orang dan saya rasa kesempatan ini untuk ikut dengan sompo dan melakukan hal tersebut sangatlah menarik. lalu saya memutuskan untuk bergabung. Saya bergabung dengan perusahaan ini baru setahun, bahkan kurang dari setahun. Mungkin sekitar 9 bulan.

Apa tantangan yang diberikan pemegang saham perusahaan ini kepada Anda? Apa target yang harus Anda capai?

Saya sangat menghargai kepercayaan yang diberikan. Tidak ada target mengenai jumlah yang ditentukan. Seperti misalnya saya harus mendapatkan berapa pelanggan, berapa nilai premi, tidak ada target yang seperti itu. Saya hanya diminta untuk membuat perusahaan ini berjalan lebih baik lagi. Yang akan saya lakukan mengenai itu adalah dengan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan pelayanan kami, saya berusaha membuat perusahaan kami lebih professional. Seperti misalnya bagaimana cara menerima keluhan. karena kami adalah perusahaan asuransi, harus ada orang yang bersedia dibayar untuk mendengarkan keluhan pelanggan kami. SOP nya harus jelas.

Oleh karena itu kami berusaha melatih bagaimana caranya supaya pelanggan bisa lebih nyaman dalam menceritakan persoalannya pada kami. Saya selalu mengatakan bahwa kita harus melakukan hal yang baik, bukan masalah senang atau tidak senang. Saya percaya bahwa untuk menjadi perusahaan yang bagus dan kompetitif, kami harus mencoba untuk tidak menjadi populer. Kami harus melakukan hal yang benar. Jadi kadang membawa perubahan akan membuat friksi dan menjadikan karyawan ada yang tidak senang dengan keputusan yang saya ambil, tapi saya tidak peduli dengan itu. Yang saya pedulikan adalah apakah pelanggan kami senang atau tidak. Misalnya ada karyawan kami yang mengeluh karena tidak senang dalam melayani keluhan pelanggan, mengubah pekerjaannya adalah hal yang benar untuk dilakukan. Intinya, jika kita fokus dalam memberikan layanan yang terbaik, angka-angka akan mengikuti dengan sendirinya. Tapi jika kota berfokus pada angka, belum tentu kita akan berhasil dalam memberikan layana yang terbaik. Semangat kami adalah membantu orang.

Di Jepang, seperti apa gambaran keperkasaan Sompo? Bagaimana posisi Sompo di pasar asuransi Jepang? Total premi tahunan di Jepang berapa?

Di Jepang, kalau kita tanya ke orang secara acak apakah mereka tahu Sompo, 99,9% orang di Jepang pasti tahu tentang Sompo. Kami adalah market leader perusahaan asuransi di Jepang. kami tidak memegang datanya saat ini, tapi kira-kira untuk polis layanan kesehatan saja, kami memiliki sekitar 2,3 juta pelanggan di Jepang.

Bagaimana kinerja Sompo saat Anda masuk? berapa market sharenya Sompo Indonesia?

Saat saya datang, orang-orang di Sompo sudah dalam langkah yang benar, tapi saya melihat potensi bahwa orang-orang di sini masih bisa ditingkatkan cara kerja dan semangatnya. Untuk market share di Indonesia sendiri saat ini masih 1,9 %. dalam 3 tahun ke depan, kami berniat untuk meningkatkan market sharenya menjadi 3,3%. Dalam layanan kesehatan di Indonesia, market share kami masih 0%, tapi beberapa product kami seperti layanan asuransi properti, memiliki lebih dari 2% market share saat ini.

Apa kekuatan utama yang dimiliki Sompo dalam menggarap pasar Indonesia?

Jadi pada dasarnya, jika kami memiliki 2-3% market share di layanan kesehatan, secara keseluruhan market share kami akan meningkat pesat. Dari sisi agen, kami masih memiliki jumlah yang sedikit, 350 agen. Jadi per tahun kami berencana untuk menambah jumlah agen sebanyak 300 orang. jadi mungkin tahun depan kami akan memiliki 60 agen. Jadi mungkin itu bisa membantu kami meningkatkan market share. Juga mengenai pemborong, kami tidak bekerja sama dengan banyak pemborong saat ini, karena kami hanya ingin fokus dalam membangun hubungan yang baik dengan pemborong yang sudah bekerja sama dengan kami saat ini. Jadi masih banyak yang bisa kami dorong untuk meningkatkan market share di pasar ini.

Apa strategi jangka pendek dan jangka panjang Anda di sini?

Jangka panjang, saya ingin merekrut banyak orang-orang muda. Kami telah merekrut orang-orang baru untuk bagian pemasaran dan klaim. Jadi kami terus fokus dalam mendapatkan orang-orang baru yang masih muda. 2 bulan yang lalu saya merekrut orang baru, masih fresh graduate. Kami percaya kami bisa membentuk orang-orang baru untuk menjadi manager di masa depan nanti. Kami merekrut yang berusia 22-23 karena saya percaya bahwa tenaga kerja muda masih mudah untuk dibentuk. Sedangkan tenaga kerja yang tua, adalah tenaga kerja yang baik karena telah memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan, tapi akan lebih sulit membentuk mereka.

Namun saat ada karyawan berusia masih 25 tahun dan datang ke perusahaan kami, dia seperti secarik kertas kosong, masih mudah untuk ditulis. Kami melatih tenaga kerja kami untuk memiliki sikap yang baik, kami latih kemampuan teknis, kami melatih tenaga kerja kami menjadi profesional yang baik. Kami percaya jika ini kami lakukan secara konsisten, dalam 10 tahun, mereka akan menjadi manager berkualitas bagi perusahaan kami. Sedangkan untuk jangka pendek, target saya tidak terlalu mengarah ke finansial.

Target saya adalah membangun tim. Tim sendiri yang memang fokus mengurus asuransi layanan kesehatan. 6 bulan yang lalu kami tidak memiliki siapa-siapa di tim tersebut, kami merekrut orang-orang bertalenta untuk menjadi bagian dari tim yang kami bentuk. Kami juga berusaha untuk melakukan lebih banyak digitalisasi di perusahaan kami. Ini untuk mengurangi resiko human error, karena saat manusia lelah, cenderung melakukan kesalahan. Jadi orang-orang terbak yang kami rekrut juga akan bekerja di lingkungan yang memiliki alat pendukung pekerjaan mereka yang berkualitas baik pula. Jadi saya percaya dengan didukung oleh infrastruktur perusahaan yang baik, maka karyawan kami akan bekerja lebih semangat dan lebih senang dalam melayani pelanggan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved