CEO Interview Editor's Choice

Indra Baruna, Hal Baru Adalah Tantangan

Indra Baruna, Hal Baru Adalah Tantangan

Indra Baruna, Presider Direktur Adira Insurance, selalu melihat hal baru sebagai tantangan. Pria yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang kehutanan ini, tidak menolak ketika diminta untuk bekerja di bidang asuransi. Langkahnya ini membuat Indra menjadi salah satu tokoh yang patut diperhitungkan dalam dunia asuransi Indonesia. Berikut wawancara lengkap Indra kepada reporter SWA Online Destiwati Sitanggang.

Indra BarunaBagaimana perjalanan karier Anda?

Setelah saya lulus kuliah tahun 1987, saya bekerja di Astra International, perusahaan yang bergerak di bidang otomotif sebagai pusat bisnis, tetapi memiliki banyak bisnis di bidang lain. Saya sebagai Management Training (MT) dan dididik serta ditempatkan di Pengembangan Sistem Sumber Daya Manusia, selama dua tahun.

Setelah itu, karier saya meningkat menjadi asisten manajer di sana. Satu tahun kemudian saya pindah ke salah satu anak perusahaan Astra yang bergerak di bidang asuransi, Astra Buana. Di sana saya menjadi manager marketing support yang memiliki tanggung jawab dalam membuat analisa pasar dan mengelola marketing mix, seperti produk, promosi, termasuk juga distribusi, di luar harga, dan lain sebagainya.

Dua tahun kemudian, jabatan saya naik lagi menjadi business support. Selain di business support saya juga pernah berkarier di bidang klaim. Saya juga pernah menjabat sebagai kepala cabang utama dari perusahaan Astra Buana.

Setelah itu saya diminta untuk mengembangkan market corporate, pada waktu itu saya sudah menjabat sebagai general manager. Total saya berkarier di Astra selama 13 tahun. Setelah 13 tahun tersebut saya mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan sebuah perusahaan yang baru.

Ketika itu saya sangat tertarik, karena memiliki tantangan berbeda antara menjalankan bisnis yang memang sudah berjalan dan menangani bisnis yang betul-betul masih baru. Sehingga saya benar-benar melihat kesempatan untuk belajar banyak hal dan kesempatan ini tentu tidak saat dapat didapatkan.

Oleh karena itu, dengan berat hati saya meninggalkan perusahaan yang saya cintai dan yang telah membesarkan saya juga. Untuk menggapai mimpi yang lebih tinggi lagi dan menghadapi tantangan yang lebih besar. Lalu saya pindah ke perusahaan kecil, yang bernama Adira Insurance. Ketika saya pindah dari Astra, posisi sebagai general manager, dan masuk Adira posisi saya sebagai direktur. Di situ saya benar-benar mengembangkan Adira mulai dari nol sampai sekarang.

Indra Baruna

Jadi, sejak kapan di Adira?

Sejak awal berdiri tahun 2001.

Apakah sesuai dengan latar belakang pendidikan Anda?

Tidak sama sekali. Latar belakang pendidikan saya itu dari IPB, fakultas Kehutanan dan jurusan saya ada Konservasi Sumber Daya Alam. Jadi saya sangat menyukai alam, oleh karena itu saya masuk ke bidang ini.

Lalu, mengapa masuk ke dunia asuransi?

Ketika saya ada lowongan kerja di Astra lalu saya di interview. Saya sebagai mahasiswa yang baru lulus dan memiliki idealisme untuk tetap bekerja di bidangnya, lalu saya bertanya apakah di Astra ada perusahaan kayu dan ternyata ada, yaitu Sumalindo, maka saya mengajukan lamaran saya ke PT Sumalindo.

Tapi setelah tes, saya tidak tahu mengapa, malah saya dipanggil oleh kantor pusatnya. Saya ditanyakan kesediaan saya jika tidak ditempatkan di Sumalindo, tetapi di kantor pusat dengan bidang yang berbeda, untuk mengelola sumber daya manusia, padahal saya biasanya mengelola hutan. Menurut saya, ini adalah ilmu baru dan tantangan baru. Tetapi saya tidak melihat latar belakang ilmu itu, jadi saya masuk bagian training, yaitu MT. Dari situ saya belajar banyak dan ilmu kehutanan saya sangat sedikit terpakai.

Jadi selama di Adira menggunakan ilmu yang didapatkan di Astra?

Iya betul. Tetapi selma di Astra saya tidak diajarkan bagaimana mengelola perusahaan baru, jadi saya belajar lagi dari nol. Tetapi sudah memiliki ilmu manajemen yang dimatangkan ketika saya berkarier di Astra.

Bagaimana merintis perusahaan baru di tengah sesaknya perusahaan asuransi lainnnya?

Tantangannya justru di situ, bagaimana bayi kecil dapat mengalahkan raksasa sebesar gajah. Kalau kita bermain di lahan yang sama dengan gajah, tentu kita akan kalah. Lalu bagaimana caranya, kita mencoba mencari sisi yang unik. Kita pelajari bahwa kekuatan Adira sendiri itu ada di bidang otomotif, dari situ kita jadikan Adira Insurance sebagai spesialis kendaraan bermotor.

Di Indonesia ini, walau banyak perusahaan asuransi, tetapi belum ada yang berani mengklaim kalau merupakan spesialis di bidang tertentu. Untuk fokus ke sana, kita tidak memerlukan sumber daya yang terlalu banyak, karena kita fokus ke satu produk. Jadi visi pertama kita pada waktu itu adalah menjadi asuransi spesialis di kendaraan bermotor. Kita fokuskan ke segmen tersebur, di mana yang lain malah semakin melebar, tetapi kita fokus kita kecil tetapi tajam.

Lalu, sekarang Adira sudah memiliki fokus yang lain. Itu, bagaimana?

Itu memiliki cerita yang berbeda. Di dalam perjalanan, ketika Danamon masuk dan memiliki saham mayoritas Adira, lalu kita diminta untuk mengembangkan produknya untuk melayani bank. Saat itu kaki kita sudha mulai kuat, bukan kaki bayi lagi. Dari situ kita perlahan-lahan membuka produk yang lain, walau masih dalam jumlah terbatas, tetapi kita bangun perlahan-lahan. Sekarang, portofolio kita sudah mulai balance, jadi sudah tidak lagi spesialis kendaraan bermotor, tetapi juga melayani segmen-segmen lain seperti gajah-gajah yang lain.

Bagaimana cara Anda memimpin sehingga bisa membesarkan Adira?

Dalam memimpin mengikuti prinsip orang Jawa zaman dulu, yaitu ing ngarsa sung tuladha ; ing madya mbangun karsa ; dan tut wuri handayani ; yang diterapkan dalam situasi yang berbeda. Ketika kita masih kecil, kita harus di depan memberi contoh dan komando untuk menjadi panutan dan panduan dalam memberikan arah. Pada waktu organisasi sudah mulai tumbuh dan berkembang, kita harus mulai partisipatif. Berada di tengah-tengah untuk membangun keinginan untuk mencapai tujuan secara bersama-sama.

Ketika sudah memasuki tahap yang matang, kita sebagai leader cukup memberikan dorongan dari belakang dan inisiatif datang dari mereka sendiri.

Target untuk Adira Insurance?

Dua tahun lalu kita ingin menjadi the most admire insurance company di Indonesia dan sudah terjadi. Impian baru kita, suatu saat Adira menjadi asuransi terpilih, asuransi yang benar-benar dipilih oleh masyarakat. Jadi target kita ke depan, di setiap rumah tangga paling tidak memiliki satu polis Adira, sehingga Adira benar-benar ada di hati masyarakat. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved