CEO Interview

Jeremy Sim: Erajaya Terus Berinovasi

Jeremy Sim: Erajaya Terus Berinovasi

Perkembangan pasar smartphone di Indonesia sangat pesat, hal ini ditandai dengan munculnya berbagai toko dan distributor smartphone yang menawarkan variasi tipe dan harga. Salah satunya adalah PT Erajaya Swasembada yang membawahi Erafone dan iBox. Jeremy Sim, CEO Retail Erajaya Grup pun menuturkan kepada SWA Online atas perkembangan pasar smartphone di Indonesia saat ini.

DSC_0673

Jeremy Sim, CEO Retail Erajaya Group

Sudah berapa lama jadi CEO Erajaya?

Tahun 2014 kemarin kalau tidak salah, dikasih tugas dan kepercayaanya sebagai CEO. Di Erajaya sendiri saya sudah 3-4 tahun kira-kira, sebelumnya saya di consulting company, Enderson. Saya di sana cukup lama khususnya untuk bagian legal officer dan communication, entertainment dan communication industry, makanya saya lalu pindah ke sini, karena masih ada hubungannya.

Apa saja yang Anda lakukan untuk mengembangkan Erajaya?

Sebetulnya kami sebagai satu tim, bukan sebagai satu orang. Untuk itu, kami sudah usahakan untuk mencari suatu inovasi baru dan itu sudah buka in right mission. Kami sudah buka toko besar seperti ini, dan sekarang masih memikirkan lagi, untuk membuat sesuatu yang lain tahun ini. Mungkin pertengahan tahun atau satu tahun ke depan akan ada yang baru lagi,

Kira-kira apa yang baru?

Nanti kalau waktunya sudah tepat. Untuk sekarang jika dibicarakan takut ada kekeliruan lagi, jadi baiknya kami mau launching dulu produknya, barulah diumumkan ke publik.

Kira-kira sekarang Erafone sendiri punya berapa outlet di seluruh Indonesia?

Sama iBox, outlet Erafone ada sekitar 500-an. Jumlah itu masih kecil sih tapi penjualannya sudah sangat signifikan.

Iphone baru saja me-launching produknya di Indonesia, dengan banyaknya smartphone dengan harga lebih miring, apakah tidak takut untuk melaunching produk ini?

Kalau kami perhatikan Iphone punya pasar sendiri, jadi bisa dibilang posisinya high class. Semuanya dia punya sendiri, seperti Itunes dan Appstore. Penggemar Iphone agak unik dan khusus dan tidak terpengaruh dengan harga, mereka benar-benar pecinta merek yang luar biasa. Mereka yang beli Iphone bukanlah orang yang suka dengan merek murah, jadi Iphone punya pasar sendiri.

Kira-kira untuk penjualan Iphone tahun lalu seperti apa?

Kalau ngomong Iphone sih bagus, apalagi kemarin kami sempat menjual Iphone di mana katanya pasar agak turun. Namun, kamu justru bisa patahkan itu karena penjualannya bagus. Tahun lalu kami mainnya di Iphone 4 dan itu pun sebenarnya masih banyak yang mencari.

Tahun ini dibandingkan 2 tahun lalu, bagaimana penjualan handphone di Indonesia?

Sangat bagus terutama di smartphone nya, switching dari feature phone ke smartphone itu sangat berpengaruh sekali, memang jumlah merek juga sangat berpengaruh jadi sangat lumayan.

Di Erafone ada 17 merek dan rasanya semua merek ada seperti, Samsung, LG, Sony, BlackBerry, Apple, Asus, dan lain-lain. Kemarin kami baru jadi distributor resmi juga untuk smartphone Lenovo. Kalau dulu kami hanya untuk tablet Lenovo saja. sekarang keduanya sudah diresmikan.

Perubahan dari feature phone ke smartphone itu berapa persen?

Kalau kami bilangnya cukup signifikan, tergantung channel pasar, kalau untuk UM cukup signifikan. Hal ini dikarenakan switching dari feature phone ke smartphone cukup bagus. Sekarang banyak smartphone dengan harga di bawah Rp 1 juta sudah memiliki kualitas yang cukup bagus. Kalau lihat perkembangannya Indonesia kurang lebih, 40% sudah smartphone bila dibandingkan tahun lalu, tapi kami harapkan ke depannya bisa mencapai 60-70% yang made in China bisa menjadi 70-80 persen.

Untuk target pasar smartphone itu siapa saja?

Kalau boleh jujur ngomong semua tingkat masyarakat bisa masuk ke smartphone. Saya sering sekali bisa melihat segmentasi pasar masyarakat kita, jadi kalau kita ngomongin tempat, di mal kelas A yang datang mungkin agak middle up, tapi ada juga gerai kita di ITC itu jaringannya cukup luas dan menjangkau ke semua kalangan.

Kalau untuk penjualan sendiri dipengaruhi letak pasar tidak?

Sebetulnya beberapa merek kita selalu mencoba untuk menyediakan. Di ITC pun, Iphone juga pasti ada, karena pasar sangat luas sekali, justru mungkin kalau kita ngomong di Senanya City, malah sulit untuk menjual barang-barang yang harganya di bawah Rp 1 juta. Jarang sekali barang-barang bisa terjual, tapi apakah kita tidak menyediakan tempat? Tidak juga stock tetap kami adakan cuma mungkin tidak terlalu banyak. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved