CEO Interview Editor's Choice

Willy S. Dharma: Resep Menjadi Leader, Banyak Belajar dan Mendengar

Willy S. Dharma: Resep Menjadi Leader, Banyak Belajar dan Mendengar

Willy Suwardi Dharma, Presiden Direktur & CEO PT Adira Dinamika Multifinance Tbk., nama yang tidak asing lagi di dunia asuransi dan keuangan. Mantan Presiden Direktur Astra pada tahun 1992 – 1999 itu menjabat sebagai orang nomor satu di Adira Finance sejak tahun 2012. Di masa kepimimpinannya itu sudah banyak perubahan manajemen yang dilakukan demi kemajuan perusahaan.

cie

Adira Finance adalah perusahaan yang fokus di bidang otomotif dan merupakan perusahaan multifinance terbesar di Indonesia. Willy mengatakan, bahwa saat ini Adira bekerja sama dengan 11 ribu dealer, dan mempunyai 28.000 karyawan tetap dan 5.000 karyawan kontrak. Jadi, total karyawan PT Adira Dinamika Multifinance Tbk. adalah 33.000 karyawan.

Lebih lanjut mengenai upaya Willy dalam mengembangkan PT Adira Dinamika Multifinance Tbk. dapat disimak pada wawancara reporter SWA Online, Ferdi Julias Chandra, dengan Presiden Direktur PT Adira Dinamika Multifinance Tbk. tersebut.

Sekadar informasi, Willy adalah lulusan dari Institut Pertanian Bogor sebagai Sarjana Pertanahan tahun 1981, dan Universitas Terbuka pada tahun 1992 sebagai Sarjana Ekonomi

Bagaimana Anda dapat mencapai level CEO ini?

Ya tentu banyak belajar, banyak mendengar. Tadi sudah saya katakan, bahwa dengan mendengar itu kita mendapatkan banyak hal. Kemudian banyak belajar, ya artinya dengan demikian dia bisa menguasai banyak hal yang sebetulnya tidak diajarkan di bangku-bangku kuliah. Jadi, itu yang selama ini dilakukan, kemudian, tadi saya bilang bahwa harus attention to details itu penting, sehingga Anda mengetahui banyak pengetahuan.

Lalu, bagaimana pertama kali Anda memulainya?

Itu setiap memangku suatu jabatan, tentu saya harus mengetahui bisnisnya seperti apa, environment-nya seperti apa, makronya seperti apa. Macam-macam caranya, bisa baca buku, bisa masuk ke internet, bisa bercakap-cakap dengan orang yang sudah lama berada di sana.

Berapa pendapatan Adira tahun 2013?

Tahun 2013 kami punya net profit after tax (NPAT) Rp 1,7 triliun

Berapa target tahun 2014?

Tahun 2014 kami targetnya sekitar Rp 1,9 triliun

Berapa pendapatan tertinggi Adira selama jabatan Anda?

Tahun kemarin yang tertinggi (Rp 1,7 triliun)

Apa saja strateginya?

Eksekusi yang tepat, kemudian proses yang baik. Di antaranya itu.

Bagaimana persaingannya?

Persaingan sangat ketat, dan itu biasa. Akan tetapi, untuk bersaing kita harus mengetahui apa kekuatan kita dan apa kelemahan kita. Kekuatan yang kita punya itu kita manfaatkan semaksimal mungkin, kelemahan yang kita ada itu adalah bagaimana kita memperbaiki kelemahan itu supaya bisa menjadi kekuatan juga

dd

Apa saja tantangannya?

Banyak tantangannya. Tantangan terhadap people. Walaupun kita masih cukup baik dari perusahaan lain, tapi itu merupakan tantangan. Kemudian regulasi itu kadang-kadang, tiba-tiba ada regulasi, dan kita tidak antisipasi. Kemudian tentu tantangan dari segi makro ekonomi, karena kita kan sangat tergantung dari pasar uang, dan sebagainya, jadi tantangan-tantangan itu yang selalu ada dan harus kita antisipasi

Sekarang Adira mempunyai berapa klien?

Kami punya 3,8 juta customers saat ini yang aktif. Tahun ini fokus kami memang di customer engagement, jadi gimana caranya meningkatkan service kepada customer. Banyak hal yang kami sedang dan akan lakukan, quality dari service, quality dari fisical, quality dari people. Jadi orang juga harus bangun supaya bisa kopetensinya bagus, kualitasnya bagus, dan juga service value-nya bagus.

Kemudian service itu tergantung dari prosesnya, tergantung dari operating procedure-nya, nah it uterus kita perbaiki. Dan kami juga punya kerja sama dengan 11.000 dealer

Apakah ada pesan-pesan dari Anda untuk anak muda sekarang yang ingin menjadi leader? Adakah peluangnya?

Nothing impossible, ga ada yang ga mungkin. Itu dalil nomor satu, tidak ada yang tidak mungkin. Jadi, there’s always an opportunity untuk orang menjadi leader. Setiap leader itu kan ga harus jadi leader di perusahaan, tapi juga jadi leader di rumah, jadi leader di masyarakat dan sebagainya. Dan resepnya banyak belajar, banyak mendengar. Kemudian, you have to have guts! Musti punya nyali! (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved