Financial Report Corporate Action

Industri Otomotif Lesu, Laba Bersih Astra Naik Tipis 11 %

Industri Otomotif Lesu, Laba Bersih Astra Naik Tipis 11 %

PT Astra International Tbk dan anak perusahaannya berhasil meraih kenaikan laba bersih untuk semester I tahun 2014 sebesar 11% dibandingkan periode yang sama tahun 2013. Kenaikan tersebut bergerak dari angka Rp8,8 trilun di tahun 2013 ke Rp9,8 triliun pada tahun 2014.

Pendapatan bersih Astra tercatat Rp101,5 triliun sepanjang enam bulan pertama di tahun 2014. Hal menunjukkan peningkatan dibanding tahun 2013 sebesar Rp94,3 triliun. Sementara laba bersih per saham mengalami kenaikan sebesar 11% menjadi Rp242 per saham.

"Foto

“Bisnis Grup Astra mencatat hasil yang beragam pada semester pertama tahun 2014 ini, meskipun volume operasional masih tinggi. Kinerja keuangan hingga akhir tahun diperkirakan masih baik, walaupun kompetisi pada pasar mobil masih tinggi dan harga batu bara diperkirakan masih rendah,” ucap Prijono Sugiarto, Presiden Direktur PT Astra International Tbk.

Pada divisi otomotif mengalami penurunan laba bersih sebesar 9% menjadi Rp4 triliun walaupun permintaan kendaraan bermotor tetap baik di semester pertama tahun 2014. Kontribusi laba bersih dari bisnis grup komponen juga mengalami penurunan, menyusul turunnya kepemilikan saham Perseroan di Astra Otoparts dari 95,7% menjadi 80% pada kuartal kedua tahun 2013.

Sementara total penjualan mobil nasional meningkat sebesar 7% menjadi 642.000 unit dan penjualan sepeda motor nasional naik 7% menjadi 4,2 juta unit.

Dari divisi keuangan menunjukkan adanya kenaikan sebesar 15% menjadi Rp2,5 triliun. Total pembiayaan melalui bisnis pembiayaan otomotif Astra meningkat 11% menjadi Rp 30,9 triliun, termasuk pembiayaan melalui joint bank financing without recourse.

Sementara itu, total kredit yang diberikan melalui pembiayaan alat berat mengalami penurunan 23% menjadi Rp 2 triliun akibat penurunan penjualan alat berat. Di sisi lain, PT Bank Permata Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 800 miliar, mengalami penurunan sebesar 2%.

Divisi alat berat dan pertambangan menunjukkan kenaikan laba bersih 41% menadi Rp 2 triliun. PT United Tractors Tbk (UT) mengalami kenaikan pendapatan bersih sebesar 11% dan peningkatan laba bersih sebesar 42% menjadi Rp 3,3 triliun. Pada segmen usaha mesin konstruksi, pendapatan bersih turun 1%, ditunjukkan oleh penurunan penjualan alat berat Komatsu sebesar 10% menjadi 2.207 unit. Sementara itu, PT Pamapersada Nusantara (PAMA) mencatat peningkatan pendapatan bersih sebesar 12%.

Kenaikan laba bersih juga ditunjukkan dari divisi agribisnis sebesar 91% menjadi Rp1,1 triliun. PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 91% menjadi Rp 1,4 triliun. Harga rata-rata CPO meningkat 32% menjadi Rp 8.728/kg, sementara penjualan CPO mengalami penurunan sebesar 10% menjadi 675.000 ton, yang disebabkan oleh mulai beroperasinya kilang minyak sawit perusahaan di Sulawesi Barat, yang telah menjual 92 ribu ton olein sepanjang semester pertama tahun 2014.

Divisi Infrastruktur, Logistik dan lainnya menunjukkan penurunan sebesar 23% menjadi Rp 171 miliar. PT Marga Mandala Sakti (MMS) mencatat adanya peningkatan volume trafik kendaraan sebesar 4% menjadi 20,8 juta kendaraan dengan tarif rata-rata meningkat 14%. PT Serasi Autoraya (SERA) juga mengalami peningkatan pendapatan walaupun jumlah kontrak sewa kendaraan di bisnis rental kendaraan TRAC turun 5% menjadi 30.000 unit. Namun, kenaikan tersebut tertekan oleh tingginya biaya operasional sehingga laba bersih turun 25% menjadi Rp 73 miliar.

Laba bersih Divisi Teknologi dan Informasi mengalami peningkan 53%, yaitu sebesar Rp 84 miliar. PT Astra Graphia Tbk (AG) mencatat laba bersih sebesar Rp 110 miliar, naik 53% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada kuartal kedua, Astra Graphia melepas 51% sahamnya di AGIT Monitise Indonesia, dan membukukan keuntungan sebesar Rp 42 miliar.(EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved