Corporate Action Corporate Action

Concrete Show Youth East Asia 2014 ke-2 Digelar di Indonesia

Concrete Show Youth East Asia 2014 ke-2 Digelar di Indonesia

Pameran dan konferensi konstruksi Concrete Show Youth East Asia 2014 diadakan untuk kedua kalinya di Indonesia pada tanggal 15-17 Oktober 2014, di JIExpo Kemayoran, Jakarta (15/10). Concrete Show South East Asia 2014 merupakan platform yang tepat bagi para pemain di industri konstruksi, baik di Indonesia maupun kawasan Asia Tenggara, untuk memperluas jaringan dan mengembangkan bisnisnya.

IMG_20141015_203720

Christopher Eve, Senior Vice President UBM Asia, mengatakan, pihaknya sangat senang dengan event yang kedua ini. “Sekarang kita mempunyai 200 perusahaan. Di Jakarta memang merupakan potensial bisnis yang besar,” ujarnya.

Event ini diikuti oleh 23 negara, diantaranya adalah Indonesia, Belgia, Denmark, Inggris, Italia, Perancis, Kanada, Amerika Serikat, Swiss, Malaysia, Singapura, Jepang, Cina, Turki, Norwegia, Vietnam, dan negara lainnya dengan lebih dari 6.000 pembeli.

Berdasarkan data dari Kementerian Pekerjaan Umum, potensi pasar konstruksi Indonesia mencapai 35% atau bernilai Rp500 triliun dari nilai konstruksi di ASEAN. Lalu, saat ini Indonesia juga termasuk dalam negara yang paling progresif dalam penyelenggaraan konstruksi di dunia, sehingga menjadi pasar konstruksi yang besar dan diperhitungkan dunia.

“Ini merupakan kesempatan besar untuk memperluas bisnis di industri insfrastruktur sehingga pameran ini menjadi sarana penting untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas bangunan, dimana semua pemain utama global di industri ini berkumpul dan berinteraksi,” ungkap Christopher.

Hal senada juga disampaikan oleh Ir. Hediyanto W. Husaini, MSCE, M.Si, Kepala Badan Pembinaan Konstruksi. Ia menuturkan, dengan Concrete Show Youth East Asia 2014 ini akan memperkenalkan Indonesia dengan teknologi yang berhubungan dengan beton. Ia mengakui, animo masyarakat konstruksi di negara yang mempunyai total investasi sebesar US$ 200 miliar ini dengan Concrete semakin lama semakin baik.

“Kita mengharapkan bahwa teknologi dan ilmu pengetahuan harus ditingkatkan, agar kita bekerja secara ramah lingkungan dan efisien,” kata Hediyanto.

Beton adalah material yang paling ramah untuk struktur bangunan dan yang paling kuat. Konsumsi semen Indonesia saat ini adalah sekitar 55 juta ton pertahun. Artinya, beton lebih kompetitif. Sehingga jika Indonesia mengembangkan teknologi beton yang material mayoritasnya adalah semen, itu lebih tepat untuk Indonesia. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved