Corporate Action

Gudang Garam Siap Naikkan Harga Rokok di 2013

Gudang Garam Siap Naikkan Harga Rokok di 2013

PT Gudang Garam Tbk. berencana menaikkan harga rokoknya di tahun depan. Kenaikan tersebut merupakan imbas dari meningkatnya beban cukai Sigaret Kretek Mesin (SKM) dan Sigaret Kretek Tangan (SKT).

Direktur dan Corporate Secretary Gudang Garam, Heru Budiman, mengatakan, keputusan menaikkan harga produksi rokok dilakukan setelah mempertimbangkan daya beli masyarakat, karena saat ini kan kondisi ekonomi membaik. “Kami akan menaikkan, apalagi kondisi ekonomi sekarang kan baik. Jadi kalau menaikkan harga tidak apa-apa,” kata Heru Budiman di Jakarta, Rabu (28/11).

Heru menjelaskan, industri rokok kretek di Indonesia sampai dengan periode sembilan bulan pertama 2012 mencatat pertumbuhan volume penjualan sebesar 4,7% menjadi 193 miliar batang dari periode yang sama tahun lalu. Segmen SKM “light&mild” (rendah tar, rendah nikotin) mengalami kenaikan tertinggi., yaitu 12,6% menjadi 71,8 miliar batang. Dalam periode yang sama, segmen SKM “full flavor” juga mengalami peningkatan 2,7% mencapai lebih dari 55 miliar batang. Namun untuk segmen SKT turun 2,5% menjadi 51 miliar batang.

Sedangkan Gudang Garam, per sembilan bulan pertama 2012, mencatat pertumbuhan penjualan 6,6%. Segmen SKM tumbuh 6,2% menjadi 45,5 miliar batang dan 8,7% dalam segmen SKT menjadi 8,7 miliar batang.

“Dengan pertumbuhan volumen penjualan tersebut, Gudang Garam berhasil mempertahankan pangsa pasarnya pada kisaran 20,8%,” katanya.

Penjualan/pendapatan usaha selama sembilan bulan naik 16,5% menjadi Rp 35,6 triliun. Akibat peningkatan tajam harga bahan baku, terutama cengkeh, disertai kenaikan cukai, maka laba perseroan turun menjadi Rp 3 triliun (2011 laba Gudang Garam Rp 3,8 triliun).

“Gejolak bahan baku khususnya cengkeh saat ini telah reda. Kami prediksi gejolak harga bahan baku hanya bersifat sementara. Terkendalinya tingkat inflasi dan stabilnya daya beli konsumen menjadi sinyal positif.”

Lebih lanjut Heru mengatakan, belanja modal perseroan (capex) pada tahun ini sebesar Rp 2 triliun, sudah direalisasikan untuk peremajaan armada distribusi dan pembangunan. Tapi nilainya tidak sampai Rp 2 triliun. Untuk tahun depan, baru diputuskan setelah RUPS mendatang. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved