Corporate Action

ad2c Ramaikan Persaingan Bisnis Mobile Advertising di Indonesia

Oleh Admin
ad2c Ramaikan Persaingan Bisnis Mobile Advertising di Indonesia

Semakin maraknya penggunaan perangkat mobile, seperti ponsel pintar (smartphone) di Indonesia dilihat oleh investor asing sebagai sebuah peluang. Kesempatan itu terletak pada iklan (mobile advertising).

Adalah ad2c, sebagai biro mobile advertising dan pemasaran internasional, yang berupaya menggarap peluang itu. Mereka ini merupakan joint-venture antara Affle Group (Singapura) dan D2C Inc (Jepang), yang diluncurkan tahun lalu, di India, lewat akuisisi MobiMasta, sebuah mobile marketing agency pertama di negara Asia Selatan itu. Kini, ad2c hadir di Indonesia, menambah sesaknya persaingan bisnis mobile advertising.

“Peresmian ad2c di Indonesia membuka lembaran baru bagi Affle Group. Peluncuran perusahaan kami yang kedua di Indonesia kali ini merupakan simbol komitmen mendalam kami atas pasar Indonesia yang sangat menarik ini,” terang Anuj Khanna Sohum, Pendiri dan Ketua Affle Group dan ad2c, di Jakarta, Selasa (30/4/2013).

Acara peluncuran ad2c, di Jakarta, Selasa (30/4/2013).

Di Indonesia, hampir 50 persen pengguna internet mengakses jaringan melalui perangkat selulernya. Keberadaan perangkat mobile pun semakin terjangkau dari sisi harga. Karena itu, ke depan, penggunaan perangkat mobile diperkirakan akan semakin menjamur.

“Industri mobile akan memainkan sebuah peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi dan sosial negara ini, seperti yang sudah terjadi di pasar berkembang lainnya,” lanjut dia.

Melihat kondisi ini, mobile advertising ditaksir kian bertumbuh. Kalau sekarang, ad2c melihat belanja iklan melalu perangkat mobile masih rendah di Indonesia. “Total pasar periklanan Indonesia tahun lalu sekitar US$ 7 miliar, di mana periklanan mobile kurang dari 1 persen,” sebut dia.

Kondisi itu menjadi salah satu latar belakang hadirnya ad2c di Indonesia. Anuj mengatakan, “Kami pasti akan mengambil peran yang besar dalam meningkatkan mobile economy di Indonesia.”

“Jadi, target kami adalah mengembangkan mobile advertising minimal 100 persen year on year,” lanjut dia. Oleh sebab itu, ad2c pun menggelontorkan dana investasi sebesar US$ 10 juta. Dana itu untuk mengembangkan platform teknologi, sumber daya manusia, serta branding dan pemasaran.

Dalam kesempatan yang sama, Madan Sanglikar, Wakil Pendiri dan Managing Direktor ad2c, menuturkan bahwa ad2c hadir untuk memberikan strategi yang inovatif dan berorientasi hasil kepada para pemilik brand dan rekan biro periklanan di kawasan Asia.

“Sebagai tambahan dari layanan pemasaran kami, platform kampanye kami yang unik, ad2campaign, akan sangat berguna bagi para pemilik brand. Kami dapat merencanakan dan menempatkan kampanye pemasaran di banyak publisher, ad network, aplikasi, dan ad exchange untuk semua kelompok sasaran dengan efisiensi yang lebih tinggi,” jelas Madan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved