CSR Corner Corporate Action

Galeri Indonesia Kaya Hadrikan Semangat Kemerdekaan

SAPU LIDI - SRUTI RESPATI AND FRIENDS FT. PUTU FAJAR ARCANA

SAPU LIDI – SRUTI RESPATI AND FRIENDS FT. PUTU FAJAR ARCANA

Menyambut ulang tahun Indonesia yang ke-70, Galeri Indonesia Kaya (GIK) menghadirkan para seniman untuk turut memeriahkan kemerdekaan Indonesia melalui sebuah karya. Berdiri sejak tahun 2013, GIK didedikasikan untuk masyarakat dan dunia seni pertunjukan Indonesia. Kegiatan ini sebagai wujud komitmen Bakti Budaya Djarum Foundation, untuk terus memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan Indonesia khususnya generasi muda agar tidak kehilangan identitasnya sebagai bangsa Indonesia.

Pada pertunjukkan kali ini, GIK bersama Sruti Respati & Friends dengan Putu Fajar Arcana mempersembahkan sebuah pertunjukan musik keroncong asli bertajuk Sapu Lidi dengan tembang-tembang berisi doa, cinta kasih, kejujuran, persatuan, gotong royong & perjuangan.

“Pada sore hari ini Galeri Indonesia Kaya kedatangan seorang penyanyi keroncong ternama di Indonesia, Sruti Respati. Beliau merupakan salah satu sosok yang masih mempertahankan kebudayaan Indonesia melalui musik, “ujar Renitasari Adrian , Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

Menurutnya, melalui pertunjukan ini, masyarakat atau para penikmat seni diharapkan termotivasi untuk saling menyebarkan rasa cinta budaya Indonesia, demi eksistensi budaya Indonesia.

Pada pertunjukan kali ini Sruti Respati membawakan beberapa lagu seperti, Ilir-ilir, Walang Kekek, Mana Mungkin, Dunia Batin, Pandan Wangi, hingga Ave Maria dan juga Indonesia Pusaka yang juga dinyanyikan oleh anak dari Sruti Respati, Dimas Pratama Wijayanto. Selain itu ada pula seorang penulis senior yang juga seorang jurnalis, Putu Fajar Arcana yang menampilkan beberapa monolog tentang Doa dan Cinta. Penonton dihibur dengan pertunjukkan seni ini selama 75 menit.

“Senang rasanya dapat kembali bernyanyi di Galeri Indonesia Kaya. Meski saya hari ini membawakan lagu-lagu dengan aransemen keroncong asli, namun penikmat seni tetap antusias dan bahkan ada yang turut bernyanyi juga. Saya rasa ini adalah salah satu bukti kuat bahwa bangsa Indonesia masih banyak yang cinta akan budayanya, tinggal tugas kita untuk terus melestarikannya,” ujar Sruti Respati.

Ke depannya GIK akan semakin giat menampilkan seniman untuk melakukan pementasan. Saat ini jumlah pengunjung GIK mulai dari awal tahun 2015 hingga bulan Juni kemarin mencapai angka 45.318 pengunjung dan 8.742 penikmat seni.

Untuk dapat menggunakan semua fasilitas tersebut, masyarakat hanya perlu mengirimkan proposal program dan kegiatan kepada tim GIK. Proses kurasi serta pengaturan jadwal pementasan dan promosi ditangani langsung oleh tim internal untuk kemudian dipilihlah program-program yang sesuai dengan konsep GIK. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved