Baitul Bank Muamalat (BMM) melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Absindo (Asosiasi Baitul Maal wat Tamwil Seluruh Indonesia). Sinergi inii akan berlangsung selama dua tahun dan bertujuan untuk meningkatkan usaha mikro sebagaimana komitmen Bank Muamalat.

Andi Buchari, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko Bank Muamalat, mengungkapkan, Muamalat menargetkan untuk menggulirkan dana sejumlah Rp 200 miliar dari sebelumnya yang hanya Rp 70 miliar di tahun 2013.

Untuk mencapai target yang diinginkan, Andi mengurai strategi yang dilakukan melalui penandatangan perjanjian kerja sama ini. “BMM bermaksud untuk menginisiasi pembentukan APEX Mikro Muamalat kepada BMT penerima program pemberdayaan BMM dengan kegiatan pendampingan, penempatan dana program, pengelolaan dana secara bersama, dan penjualan produk sebagai instrument pemberdayaan usaha mikro, ”dia menjelaskan.

Sementara itu Isnaini M.Aziz, Direktur Eksekutif BMM, memaparkan penghimpunan dana BMM selama tahun 2013 sebesar Rp 40,6 miliar yang diperoleh dari dana CSR Bank Muamalat, IDB (Islamic Development Bank), zakat, infaq, wakaf, dan kemanusiaan. Sedangkan penyaluran dana BMM tahun 2013 sebesar Rp 32,8 miliar yang disalurkan ke dalam program ekonomi, pendidikan, dan sosial.

“Dengan adanya 5.500 BMT yang telah dimiliki Absindo, kami menargetkan jumlahnya akan terus bertambah,” ujar Aries Muftie, Ketua Umum Absindo. Perihal penyaluran dana, Aries mengaku yang sudah berjalan penyaluran rata-rata sebesar Rp 2,5 juta dengan ketentuan dari Bank Indonesia sebagai regulator.

Sebagai informasi BMM merupakan salah satu anak perusahaan Bank Muamalat yang bersifat nirlaba dan mempunyai tugas mengelola dana-dana sosial pemberdayaan Bank Muamalat. Sedangkan Absindo merupakan asosiasi yang dihasilkan oleh Kongres Nasional Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) BMT pada tahun 2005. Dan BMT adalah salah satu LKMS non-Bank yang memiliki peran langsung dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam menganggulangi kemiskinan di Indonesia. (EVA)