Minat konsumen terhadap apartemen-apartemem kelas premium di Jakarta cukup baik. Ini terlihat dari tingginya angka penjualan apartemen premium yang berada di kisaran 80%. Karena itu, pengembang terus mengembangkan pembangunan apartemen yang membidik konsumen berkocek tebal. Gunung Sewu Group, melalui anak perusahaanya PT Farpoint Realty Indonesia, sudah menyiapkan investasi sebanyak Rp 1,5-Rp 2 triliun untuk membiayai pembangunan Apartemen Verde Two.

Apartemen Verde Two. (Foto : Ist).

Menurut Jusup Halimi, CEO Farpoint, pembangunan apartemen ini diharapkan selesai pada kuartal III 2017. Saat ini, pembangunannya proyek apartemen tersebut sudah dimulai, namun belum memasuki tahap pemancangan tiang pertama (ground breaking). Nantinya, apartemen Verde Two akan dibangun sebanyak 2 menara (tower) yang mencakup 304 unit. Jusup mengatakan Verde Two dibangun di atas lahan seluas 9.000 m2. Lokasi apartemen ini berdekatan dengan Apartemen Verde One yang sudah selesai pembangunannya.

Harga jual apartemen di Verde Two bervariasi sesuai dengan luas kamar. Menurut Jusup, harga apartemen Verde Two sekitar Rp 42-Rp 45 juta per m2. Mengacu riset Knight Frank Indonesia, lembaga konsultan properti, rata-rata harga apartemen premium di Jakarta sudah menembus lebih dari Rp 40 juta per m2. Pertumbuhan harga apartemen mewah ini mencapai 37,7% per tahun.

Ia menambahkan harga apartemen terbaru dari perusahaannya itu sama dengan Verde One. Luas apartemen Verde Two sekitar 190-200 m2. Dihitung-hitung, harga jual Apartemen Verde Two mencapai kisaran Rp 9 miliar per unit. Jusuf menjelaskan prospek apartemen premium sangat menjanjikan.

Apalagi lokasi kedua apartemen Farpoint berlokasi di Kuningan, Jakarta. Kawasan ini menjadi salah satu pusat bisnis yang dikelilingi pembangunan gedung perkantoran dan hunian vertikal. PT Pertamina (Persero), berencana membangun Pertamina Tower yang lokasinya sangat dekat dengan apartemen Verde tersebut. Jusuf menyebutkan pasar apartemen premium sangat prospektif di masa mendatang. “Kita sangat optimistis karena daya beli masyarakat terus meningkat dan makro perekonomian kita masih baik,” kata Jusup di Apartemen Verde One, Jakarta, Kamis (26/2).

Ia mencontohkan penjualan apartemen Verde One sudah mencapai 80% dari jumlah total apartemen sebanyak 200 unit. Sekitar 60% dari jumlah tersebut sudah dihuni oleh pembelinya. “Sedangkan yang 40% dijadikan investasi sehingga belum dihuni oleh pemiliknya,” ia menjelaskan. Verde One terdiri dari tiga menara yang diberi nama North, East, dan South Tower. Ukuran apartemen di Verde One yang terkecil seluas 145 m2, sedangkan yang paling luas berukuruan 475 m2.

Proyek Premium

Berdasarkan riset Collier International Indonesia, harga apartemen di akhir tahun 2014 menunjukkan grafik peningkatan hingga mencapai Rp 40 juta per m2. Harga apartemen premium di kawasan CBD (Central Business District) Jakarta pada 2014 naik 24% dibandingkan tahun 2013. Rata-rata harga apartemen di CBD Jakarta sudah menyentuh Rp 40 juta per m2. Sedangkan harga apartemen di Jakarta Selatan naik 24% dan kenaikan harga apartemen di kawasan non utama naik 13%.

Jusup mengamini kenaikan harga apartemen di Jakarta. “Mereka yang membeli apartemen di harga awal pasti dapat capital gain yang lumayan. Apalagi harga-harga apartemen terus naik tiap tahun,” imbuhnya. Prospek hunian vertikal yang cerah ini dibarengi dengan realisasi Farpoint untuk membangun The Hundred, kawasan mix used yang prestisius dengan investasi senilai Rp 3-Rp 3,5 triliun.

The Hundred menempati lahan seluas 120 ribu m2 di kawasan Mega Kuningan. Proyek ini terdiri dari 2 menara yang akan menggabungkan perkantoran, kamar hotel, apartemen mewah, kawasan komersil dan fasilitas penunjang lainnya. Sofitel So, merek hotel mewah dari Grup Accor bermitra dengan Farpoint untuk mengembangkan The Hundred.

Tahun ini, Farpoint menggenjot proyek properti prestisiusnya lainnya, yakni gedung perkantoran berkelas premium. “Tahun ini kami juga sedang mengembangkan gedung perkantoran Sequis Centre Tower dengan investasi sekitar Rp 2,3 triliun,” tutup Jusup. (***)