Financial Report Corporate Action

Jaga Kualitas Aset, CIMB Niaga Tetap Bertengger di Posisi 5 Bank Terbesar

Jaga Kualitas Aset, CIMB Niaga Tetap Bertengger di Posisi 5 Bank Terbesar

Kemampuan PT CIMB Niaga Tbk. dalam menekan biaya provisi dan menjaga kualitas aset, membawa bank asal Malaysia ini tetap tercatat sebagai bank terbesar ke-5 di Indonesia dari sisi aset.

CIMB NiagaPerolehan aset CIMB Niaga pada semester I 2013 mencapai Rp 202,20 triliun, meningkat 13% dibandingkan periode sama 2012 sebesar Rp 179,42 triliun.

Presiden Direktur CIMB Niaga, Arwin Rasyid, mengatakan, di sisa tahun 2013 industri perbankan di Indonesia masih akan terus dipengaruhi oleh perekonomian global dan valuasi Rupiah. Selain itu, faktor internal seperti meningkatnya inflasi yang disebabkan oleh naiknya harga BBM dan suku bunga, kemungkinan akan berdampak pada melambatnya penyaluran kredit perbankan.

Meski begitu Arwin optimistis dalam memandang industri perbankan dan melihat peluang pada sektor-sektor pilihan seperti industri makanan dan industri yang berhubungan dengan konsumsi dalam negeri. “Hal ini akan membantu pertumbuhan penyaluran kredit perseroan,” kata Arwin di Jakarta, Senin (29/7).

Hingga akhir Juni 2013, CIMB Niaga telah menyalurkan kredit sebesar Rp 150,95 triliun, tumbuh 10% dibandingkan periode sama 2012 sebesar Rp 137,46 triliun.

Arwin menyebutkan dari total penyaluran kredit tersebut, sektor perbankan komersial memberikan kontribusi terbesar yaitu sebesar Rp 62,15 triliun (41%), menyusul sektor perbankan konsumer dan perbankan korporasi, masing-masing sebesar Rp 46,63 triliun (31%) dan Rp 42,17 triliun (28%).

“Personal Loan dan Mikro menjadi bisnis yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi, dengan pertumbuhan 71% tahun ke tahun (yoy) dan 35% yoy menjadi masing-masing sebesar Rp 1,30 triliun dan Rp 2,37 triliun,” jelasnya.

Sedangkan untuk bisnis kartu kredit pertumbuhan pembiayaannya sebesar 13% menjadi Rp 3,58 triliun, sementara pembiayaan di sektor properti meningkat 11% menjadi sebesar Rp 21,78 triliun.

Untuk segmen syariah, CIMB Niaga mencatat total pembiayaan sebesar Rp 7,55 triliun semester I 2013, meningkat 77% dibandingkan periode sama 2012 sebesar Rp 4,27 triliun.

Pertumbuhan tersebut sejalan dengan meningkatnya kegiatan usaha syariah serta semakin bertambahnya jumlah kantor cabang syariah menjadi 30 kantor cabang dari posisi yang sama pada 2012 sebanyak 26 Kantor cabang syariah.

“Seiring dengan pertumbuhan kredit, kami juga tetap berhati-hati terhadap kualitas aset dan berupaya menurunkan gross non performing loan/NPL,” katanya.

CIMB Niaga menurunkan rasio gross NPL sebesar 27 basis point (bps) yoy menjadi 2,25% pada semester I 2013.

Sementara itu, sepanjang semester I 2013 PT CIMB Niaga TBk. berhasil mencatat pertumbuhan laba bersih konsolidasi (unaudited) sebesar 8%, dari Rp 1,98 triliun pada semester I 2013 menjadi Rp 2,13 triliun.

Kenaikan laba tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp 4,92 triliun atau tumbuh sebesar 5% dari periode yang sama 2012 sebesar Rp 4,68 triliun.

Dari sisi permodalan, Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat di level 15,89%, meningkat 82 bps dibandingkan periode sama 2012. Dana pihak ketiga (DPK) naik 9% menjadi Rp149,94 triliun per 30 Juni 2013, dibandingkan dengan posisi sama 2012 sebesar Rp 137,59 triliun.

Adapun simpanan dalam bentuk CASA (Current Account Savings Account) tumbuh 13% yoy menjadi sebesar Rp 67,39 triliun, dibanding periode sama 2012 sebesar Rp 59,90 triliun. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved