Tak lama lagi, Megabuild Indonesia kembali digelar. Pameran bahan bangunan, arsitek, dan desain interior ini akan diadakan di Jakarta Convention Center pada 17-20 April 2014. Bukan sekadar menawarkan pameran saja, Megabuild Indonesia 2014 juga menghadirkan acara Architect Design Week yang diselenggarakan oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dan Pasar Desain yang diadakan oleh Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII).

Kolaborasi antara Reed Panorama Exhibitions (RPE) selaku event organizer dengan IAI dan HDII tersebut dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman yang berlangsung di Jakarta, Jumat (7/3/2014). “MoU ini mengenai kerja sama antara kami sebagai event organizer dari Megabuild Indonesia dengan IAI dan HDII untuk menyatukan acara kami ke satu acara,” terang Steven Chwee, Project Director RPE.

Megabuild Indonesia 2014 akan menghadirkan lebih dari 500 merek lokal dan internasional. Steven mengatakan ada lima paviliun luar negeri, yakni, Singapura, Malaysia, Korea, China, dan Taiwan, yang bakal menghiasi pameran tahun ini. Perubahan pun dilakukan yakni mengelompokkan peserta pameran dalam zona yang berbeda, yakni bagian pameran kamar mandi dan dapur, pameran atap dan lantai, pameran pintu dan jendela, pameran revonasi dan konstruksi, pameran lampu, dan Keramika yang merupakan pameran industri dan teknologi keramik.

Tak hanya itu, Megabuild Indonesia 2014 juga akan menghadirkan serangkaian acara workshop, talkshow, hingga pemutaran film pendek. Rangkaian acara itu bisa ditemukan di Architect Design Week yang diadakan oleh IAI. Sementara itu, HDII menyelenggarakan Pasar Desain, di mana 100 desain interior bakal memamerkan hasil karyanya. Steven pun menuturkan, “MoU ini jangka panjang. Minimum tiga tahun yang dimulai dari tahun ini.”

Karena cukup banyak kegiatan yang dihadirkan, jumlah pengunjung pun ditargetkan bisa mencapai lebih dari 30 ribu pengunjung dalam waktu empat hari. Cukup tinggi dari realisasi tahun lalu dengan 20.465 orang. Diharapkan, dari total jumlah pengunjung, 15 persen berasal dari Asia Tenggara dan 85 persen adalah lokal.

Namun, Steven enggan menyebutkan berapa target transaksi di Megabuild Indonesia 2014. “Sebenarnya kami ini business to business platform. Kami tidak hanya mencari transaksi di tempat acara,” ujarnya. Transaksi, menurut dia, bisa saja terjadi setelah acara. Yang penting, posisi RPE adalah sebagai penghubung antar pelaku industri. (EVA)