Selama tahun 2013, PT Sun Life Financial Indonesia berhasil membukukan kinerja yang ciamik. Pendapatan premi naik 13% menjadi Rp855 miliar dibandingkan pencapaian tahun 2012. Total New Business Weighted Premium mengalami kenaikan sebesar 32% dari Rp162,411 miliar menjadi Rp215,194 miliar. Sedangkan pada premi syariah mengalami kenaikan sebesar 46% dari Rp39 miliar menjadi Rp57 miliar.

“Sepanjang tahun 2013 Sun Life mencatat tingkatan pertumbuhan yang signifikan. Kami ingin berterima kasih kepada para nasabah kepercayaan serta dedikasi para staf serta tim penjualan yang telah mendukung Sun Life,” kata Bert Paterson, Presiden Direktur PT Sun Life Financial Indonesia.

Bert juga mengatakan bahwa pertumbuhan bisnis Sun Life berkat produk yang ditawarkan mengalami kenaikan penjualan, serta banyaknya pemegang polis lama yang masih bertahan.

Tahun 2012, jumlah agen keuangan Sun Life mencapai lebih dari 5.000 orang. Akhir tahun 2013 jumlah tersebut meningkat menjadi 7.100 orang. Pertumbuhan agen Sun Life mencapai 43%, angka tersebut jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan rata-rata agen keuangan di Indonesia yang hanya 17,7%.

Pada tahun yang sama, Sun Life meluncurkan berbagai produk, termasuk asuransi perlindungan biaya rumah sakit dan pembedahan seperti Sun Medical Executive. Selain itu juga ada perlindungan terhadap penyakit kritis tahap awal. Produk ini menyediakan perlindungan dini terhadap penyakit kritis seperti kanker, penyakit jantung, dan gagal ginjal.

Tahun 2013, Sun Life juga bermitra dengan bank-bank terkemuka seperti OCBC NISP Syariah dan CIMB Niaga Syariah. Dengan adanya kerja sama tersebut penjualan produk Sun Life dapat meningkat dengan pesat.

Sun Life juga sempat meraih penghargaan untuk peringkat satu The Best Risk Management Islamic Life Insurance dengan aset di bawah Rp150 miliar dari Karim Consulting Indonesia, dan peringkat tiga The Profitable Insurance dengan aset di bawah Rp150 miliar dari Karim Consulting Indonesia. (EVA)