Financial Report Capital Market & Investment Corporate Action

OCBC NISP 10 Tahun Tidak Bagi Dividen, Mengapa?

OCBC NISP 10 Tahun Tidak Bagi Dividen, Mengapa?

PT OCBC NISP Tbk memutuskan tidak membagi dividen dari hasil laba bersih yang mencapai Rp1,5 triliun sepanjang 2015. Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, mengatakan, setelah dikurangi cadangan umum sebesar Rp100 miliar, keseluruhan laba bersih ditetapkan sebagai laba ditahan oleh perseroan. “Selama 10 tahun kami memang tidak membagi dividen untuk menjaga modal, kami konsisten menjaga tingkat permodalan. Adapun modal inti menjadi sekitar RP 16,5 triliun. ” kata dia usai rapat umum pemegang saham.

NISP

(tengah) Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja

Pada tahun lalu Bank OCBC memcatatkan kenaikan laba bersih sebesar 13 persen. Peningkatan kinerja ini didukung pertumbuhan kredit yang naik 26% menjadi Rp 85,9 triliun disamping pertumbuhan asset 17% menjadi Rp 120,5 triliun per 31 Desember 2015. “Kami juga berhasil menjaga rasio kredit macet (NPL) di angka 0,8 % net,” ujarnya.

Ia menambahkan, dalam kondisi ekonomi yang penuh tantangan di tahun 2015, dana pihak ketiga (DPK) mengalami kenaikan 20% menjadi sebesar Rp 87,3 triliun pada akhir tahun 2015. Ke depan OCBC akan mulai mengantisipasi menipisnya margin bunga bersih atau net interest margin seiring kebijakan pemerintah yang menginginkan suku bunga kredit perbankan menjadi single digit di akhir tahun dengan meningkatkan pendapatan non bunga.

Sepanjang tahun lalu perseroan mencatatkan pendapatan bunga bersih senilai Rp4,41 triliun atau tumbuh sebesar 18% secara tahunan (year on year). Sedangkan pendapatan selain bunga yang berhasil didapat perseroan mencatatkan pertumbuhan sebesar 15% dari Rp743 miliar menjadi Rp854 miliar.

Pendapatan non bunga atau fee based income emiten dengan kode saham NISP ini didominasi oleh pendapatan berbasis komisi yang berasal dari kredit sebesar 23%, diikuti oleh trade finance sebesar 17% dan keuntungan dari penjualan instrumen keuangan sertabancassurance sebesar 10%.

Selain itu, Parwati juga menyebutkan pihaknya bakal menjaga struktur pendanaan dengan porsi dana murah di sekitar level 40% dari total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK). Dengan demikian, beban biaya dana atau cost of fund yang ditanggung perseroan dapat ditekan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved