Menurut Bob Chua, Direktur Marketing Dematic Asia Pacific, penerapan teknologi otomatisasi dengan Intramega Global akan diberlakukan dalam kurun waktu tiga bulan kedepan setelah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilaksanakan di Hotel ShagriLa, Jakarta (26/5). Dengan penerapan teknologi otomatisasi tersebut, proses pekerjaan bisa lebih optimal, tersistem dengan lebih baik dan pastinya lebih efisien.

Ditanya mengenai investasi sinergi dengan Dematic, Sandy Christianto, Presiden Direktur PT Intermega Global, tidak menjelaskan nominalnya. Pria berkacamata itu hanya menjelaskan bahwa sinergi tersebut sangat membantu dalam pengetahuan tentang teknologi otomatisasi. “Tidak ada target spesifik dari kami, harus laku atau terjual berapa banyak dari sinergi ini. Yang jelas kami ingin mengoptimalkan peran sinergi ini untuk industri logistik yang lebih baik,” lanjut Sandy.

Dengan pengalaman lebih dari 16 tahun di bidang sarana pendukung logistik, pelanggan Spectrum mayoritas datang dari perusahaan retail.

Adapun pasar potensial yang dibidik lewat teknologi otomatisasi adalah perusahaan logistik modern yang mengelola logistiknya sendiri. Minimal yang ingin dicapai sebanyak 5-10% dari potensi total pasar logistik di Indonesia sebesar Rp 1.500 triliun.

Sementara itu, Henry Wibisono, pendiri Spectrum Group menjelaskan bahwa pihaknya telah berinvestasi secara optimal untuk pengembangan 4 lini bisnisnya. “Masih ada 3,5 hektar lahan yang kami miliki dan rencananya untuk pengembangan bisnis baru,” jelas Henry.

Saat ini rekanan Spectrum Group di Indonesia terdiri dari berbagai perusahaan ritel seperti Carrefour, Indomaret, Alfamart, Metro dan lembaga pemerintah. Spectrum Group juga telah disebar ke 14 negara di berbagai benua. (EVA)