CSR Corner Corporate Action

Program Aqua “Dari Kita Untuk Kita” Versi Subang

Program Aqua “Dari Kita Untuk Kita” Versi Subang

Subang menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang mendapatkan perhatian khusus dari Aqua terkait ketersediaan air bersihnya. Melalui gerakan “Dari Kita Untuk Indonesia” (DKUI), Aqua mulai merambah daerah lain di sekitar Subang, yaitu Dusun Banceuy, Desa Sanca, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang. Program penyediaan sarana air bersih serta perilaku hidup bersih dan sehat/program water access sanitation and hygene (wash) ini dapat dirasakan oleh 305 KK yang berdomisili di daerah tersebut.

WASH AQUA

Memanfaatkan teknik gravitasi, program Wash ini akan menyalurkan air bersih secara merata kepada seluruh masyarakat di Dusun Banceuy. PT Tirta Investama Aqua Subang menetapkan konsep sanitasi bak pembagi sesuai dengan keinginan masyarakat sekitar Banceuy. Bak pembagi ini akan mengalirkan air ke bak-bak di wilayah.

Rencananya terdapat dua bak utama dan tujuh bak wilayah. Program yang dimulai Februari 2014 lalu ini akan mengalirkan 700 liter air per hari untuk tiap-tiap KK. Mengingat air bersih merupakan komoditas utama manusia, Aqua juga ikut berperan dalam menjaga kelestarian air bersih di daerah tersebut.

Bekerja sama dengan aparat dinas daerah setempat, Aqua juga membantu dalam program konservasi di hutan adat Banceuy pada lahan seluas 4,5 ha. Hutan adat Banceuy direncanakan akan dipenuhi dengan tanaman buah-buahan, dengan menanam 25ribu pohon tiap tahunnya.

Dalam kurun waktu tujuh tahun hutan adat Banceuy dapat menjadi tujuan wisata dengan konsep hutan buah-buahan. Dengan cara ini, selain menambahkan potensi daerah Banceuy, sekaligus dapat menjaga ketersediaan air di daerah tersebut.

Dusun Banceuy bukan satu-satunya daerah di kawasan Subang yang menjadi lokasi diadakannya program Wash Aqua. Kampung Nyalindung RW 04, Desa Darmaga, Kecamatan Cisalak menjadi bukti sukses program Wash pada tahun 2012. Proses pembangunan sanitasi yang memakan waktu hingga 1,5 tahun ini, kini membuat setiap KK dapat merasakan air bersih 10 kubik air per bulannya.

WASH AQUA 2

Konsep sanitasi yang digunakan di Kampung Nyalindung adalah dengan memanfaatkan teknik gravitasi dan pompa air. Air yang berasal dari sumber air dialirkan pada bak penampung dengan kapasitas 40 kubik. Sebagian dari air dari bak ini dialirkan ke warga dan sebagian lagi dialirkan ke bak penampungan kedua yang memiliki kapasitas 60 kubik. Dari bak penampung ini dialirkan lagi ke warga dengan menggunakan teknik gravitasi. Debit air dari sumber ini diperkirakan dapat bertahan untuk 20 tahun.

Program Wash di Kampung Nyalindung sudah memasuki tahun kedua. Tugas Aqua sebagai penyedia dana dalam pembangunan fasilitas pengairan sudah selesai, tapi Aqua tidak berhenti sampai di situ. Melihat minimnya pengetahuan masyarakat tentang pola hidup bersih dan sehat (PHBS), maka Aqua melibatkan dinas kesehatan untuk memberikan pemahaman tentang PHBS.

“Kita memiliki asumsi, apalah artinya air bersih tersedia kalau perilakunya tidak benar. Selanjutnya kita mempunyai kepentingan bagaimana ini dikelola agar ini berkelanjutan, maka kita membina kelompok air. Bagaimana cara me-manage-nya agar mereka bisa mengelola secara mandiri dan kita bertindak sebagai pengawas saja,” ucap Zaenal Abidin, SR-CSR Manager Aqua Subang.

Penyediaan sarana air bersih ini juga tentu memerlukan perawatan agar aset ini dapat tahan lama. Berdasarkan kesepakatan warga, setiap keluarga dikenakan biaya Rp10ribu untuk mendapatkan 10 kubik air per bulan. Jika penggunaan air melebihi 10 kubik per bulan, maka warga dikenakan tambahan biayas ebesar Rp2500 peri satu kubik. Dana yang terkumpul dimasukkan ke dalam kas yang digunakan untuk perawatan dan pembayaran pulsa listrik untuk menjalankan pompa air. Dalam keadaan tertentu, kas ini juga digunakan untuk keperluan desa lainnya.

Penentuan lokasi program ditentukan berdasarkan kebutuhan masyarakat dan usulan dari masyarakat. Dari situ akan dilakukan pemetaan permasalahan masyarakat yang bekerja sama dengan pemerintah setempat dan dinas kesehat dalam menentukan lokasi.

“Daerah tempat itu tergantung dari kebutuhan dari masyarakat dan ada usulan dari masyarakat lalu kita survey, benar tidak di sini memerlukan air bersih. Tetapi kita juga memakai skaal prioritas, kami pasti mendahulukan lokasi yang lebih dekat dahulu dengan lokasi pabrik dan sedikitnya pasti daerah di sekitar pabrik agak terdampak oleh aktivitas kami,” tambah Zaenal.

Bukan menjadi hal yang mudah bagi Aqua untuk meyakinkan masyarakat tentang adanya program ini. Tetap muncul suatu penolakan dan kecurigaan masyarakat terhadap program ini. Aqua, sebagai pihak yang membantu dalam membangun fasilitas seperti bak penampung, pipa distribusi air, water meter dan keran ini, tidak mudah untuk dapat meyakinkan masyarakat agar program ini terlaksana. Memerlukan diskusi panjang hingga akhirnya masyarakat yakin dengan adanya program Wash ini.

“Rata-rata kendalanya berasal dari masalah teknis, misalnya sumbernya airnya jauh atau harus dibor dalam. Ada juga dari sisi masyarakat seperti penolakan dan kecurigaan masyarakat, takut kalau sumber airnya akan diambil oleh Aqua. Untuk masalah selanjutnya tenang masalah tarif, karena mereka biasanya air mereka air dan mengapa ketika dikemukakan program ini mereka harus bayar,” ucap Okta Fitrianos, Sustainable Development Aqua.

Aqua membangun bak penampung air, pipa distribusi, water meter, dan keran bukan tanpa alasan. Letak permasalahan sesungguhnya bukanlah pada kurangnya ketersediaan air bersih, melainkan pada jauhnya lokasi sumber air bersih. Hal ini ditambahkan lagi minimnya fasilitas pendistribusian air di masyarakat. Aqua membawa program Wash untuk memudahkan akses masyarakat untuk memperoleh air bersih.

Program Wash ini mengacu kepada salah satu prinsip Aqua bahwa kemajuan perusahaan harus sesuai dengan kemajuan sosial masyarakat sekitar. Sebagai perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK), Aqua peduli akan ketersediaan air bersih untuk masyarakat. Aqua meyakini hal ini akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penyediaan sanitasi dan perilaku higienis secara berkelanjutan.(EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved