CSR Corner Corporate Action

Program KBL Kampoeng BNI Kucurkan Bantuan Rp18,28 Miliar

Program KBL Kampoeng BNI Kucurkan Bantuan Rp18,28 Miliar

BNI terus memperkuat dan memperluas perkembangan industri kreatif dengan menyentuh dan mengembangkan potensi kearifan lokal melalui program Kampoeng BNI. Upaya itu diharapkan dapat mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Mari E. Pangestu, menandatanganani prasasti pembukaan empat Kampoeng BNI, didampingi Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo (dua dari kanan), saat pembukaan Tour de Singkarak, di Bukittinggi, Sumbar,

Sebagai bentuk syukur dan apresiasi kepada konsistensi pelaksanaan program Kampoeng BNI, kali ini BNI menyelenggarakan pameran Kampoeng BNI Nusantara 2014 dan peresmian 4 Kampoeng BNI. Pelaksanaan pameran Kampoeng BNI Nusantara, 17 – 20 Juli 2014 di Jakarta Convention Center, Jakarta, sekaligus peresmian 4 Kampoeng BNI ini, BNI ingin mempersembahkan kepada masyarakattentang tindakan nyata yang dilakukan BNI yang bermuara pada kepedulian perusahaan dalam mengangkat kearifan lokal tiap-tiap daerah.

Kampoeng BNI sendiri bergerak dengan pola pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui penyaluran kredit kemitraan, sekaligus pembinaan berkelanjutan melalui capacity building sehingga diharapkan berdampak positif terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat.

“Saat ini terdapat 28 program Kampoeng BNI yang telah berjalan sejak tahun 2007. Tiap Kampoeng BNI menonjolkan ciri khas dan keunikannya tersendiri,” ujar Nancy Martasuta, Head of Corporate Communication Bank BNI. Berkat pemberdayaan ini diharapkan pertumbuhan potensi ekonomi maupun aktivitas masyarakat di masing-masing Kampoeng jadi bergairah dan berkembang.

Adapun format kegiatan Kampoeng BNI Nusantara 2014 adalah pameran, seminar, talkshow, fashion show dan awarding. Pada kegiatan tahun kedua ini diikuti oleh 115 mitra binaan dan Kampoeng BNI dari seluruh Indonesia. Diharapkan dapat menumbuhkan peningkatan produktivitas mitra binaan.

Sedangkan 4 Kampoeng BNI yang diresmikan adalah Kampoeng BNI Batik Tulis Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Kampoeng BNI Batik Tulis Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Kampoeng BNI Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Kampoeng BNI Kain Sasirangan, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kesemuanya menyentuh dan mengembangkan potensi kearifan lokal. “Total bantuan yang sudah kami berikan mencapai Rp 18,28 miliar,” ungkap Nancy.

Untuk Kampoeng BNI Batik Tulis Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Nancy menilai bahwa batik ini memiliki fenomena yang cukup terseohor, dimana baru dirintis awal 2010 oleh paguyuban batik, kini telah mengalami kemajuan pesat. “Saat ini terdapat 42 mitra binaan dengan penyaluran kredit kemitraan sebesar Rp4,98 miliar. Sedangkan dukungan bantuan bina lingkungan dari BNI untuk sarana prasarana umum mencapai Rp3,3 miliar,” pungkasnya.

Selain itu terdapat juga tiga sentra batik yang tak luput dari program ini, yakni Kampoeng Batik Tulis Lasem, Sasirangan Banjarmasin, dan Imogiri. “Untuk Kampoeng BNI Batik Tulis Lasem, sudah ada sudah ada 101 mitra binaan yang telah menerima kredit kemitraan sebesar Rp2,1 miliar serta dukungan sarana prasarana umum sebesar Rp 598 juta rupiah.

Kampoeng BNI Sasirangan Banjaramasin saat ini sudah ada 23 mitra binaan yang telah menerima kredit kemitraan sebesar 2.1 miliar rupiah dan dukungan bantuan bina lingkungan sebesar 892 juta rupiah. Sementara Kampoeng BNI Imogiri, yang banyak menghasilkan berbaga beragam jenis produk, seperti kerajinan kokon, batik pewarnaan alam, dan berbagai jenis makanan seperti bakpia, kripik pisang dan sebagainya, saat ini terdapat 200 mitra binaan yang telah menerima kredit kemitraan dari BNI sebesar Rp3,8 milyar. Sedangkan dukungan bantuan Bina Lingkungan dari BNI sebesar Rp547 juta,” papar Nancy lebih lanjut.

Kampoeng BNI merupakan salah satu bagian dari Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) BNI yang memiliki tujuan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui penyaluran kredit lunak dengan sistem klaster yang dilakukan di beberapa daerah. Tujuan pembentukan “Kampoeng BNI” adalah untuk mengembangkan potensi ekonomi masyarakat di suatu kawasan pedesaan melalui pinjaman lunak program kemitraan maupun bantuan bina lingkungan untuk menunjang aktivitas ekonomi lokal di daerah tersebut. Pada saat ini konsep Kampoeng BNI dibangun atas prinsip Community Development, dimana satu klaster mengangkat produk potensial berdasarkan kearifan lokal setempat.

Dalam Kampoeng BNI, program PKBL BNI tidak sekadar menyalurkan pembiayaan usaha, namun juga memberikan capacity building atau pelatihan peningkatan kapasitas, misalnya pelatihan motif tenun sesuai keinginan pasar internasional, pelatihan pembukuan sederhana, pelatihan pemasaran yang efektif, dan pelatihan lainnya sesuai kebutuhan mitra binaan. Selain itu, BNI memberikan bantuan sarana dan prasarana di dalam Kampoeng BNI, misalnya showroom, packing house, balai pertemuan, dan juga sarana sosial masyarakat. BNI juga memberikan bantuan pendidikan kepada keluarga mitra binaan berupa beasiswa dan sarana pendidikan lainnya.

Hingga saat ini, beberapa Kampoeng BNI (KBNI) yang telah dibuka antara lain KBNI Peternakan Sapi Subang, KBNI Budidaya Jagung Ciamis, KBNI Tenun Songket Ogan Ilir, KBNI Nelayan Lamongan, KBNI Jagung Solok, KBNI Seni Kamasan Klungkung, KBNI Pengolahan Hasil Laut Muara Angke, KBNI Bandeng Karawang, KBNI Karebosi Makassar, KBNI Tenun Pandai Sikek, KBNI Tenun Silungkang, KBNI Tapis Lampung, KBNI Pisang Lumajang, KBNI Kain Sutera Sengkang Wajo, KBNI Mebel Sumedang, KBNI Pemberdayaan Perempuan Bogor, KBNI Ikan Nila Ponorogo, KBNI Wisata Borobudur, dan KBNI Tenun Ikat Sumba Waingapu. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved