Corporate Action Corporate Action

Terobosan Royal VIP Bus Usung Tema Party On The Bus

Terobosan Royal VIP Bus Usung Tema Party On The Bus

Berangkat dari adanya pertimbangan ketika melakukan city tour, apalagi di Jakarta, bakal terkena kemacetan, Royale VIP Bus membuat inovasi dengan mendesain bus wisatanya menjadi suatu tempat yang tidak membosankan. Sembari menunggu ke destinasi yang ingin dituju, tamu bisa menghabiskan waktu dengan party on the bus, di mana mereka bisa sambil berkaraoke atau melakukan dance party.

vip bus

“Sehingga menunggu sampai ke tempat yang dituju tidak terasa, walaupun juga apabila mesti harus menerjang kemacetan,” ujar Deisy Wong Will, penggagas konsep Party on The Bus, yang juga merupakan penggagas www.whatsnewjakarta.com dan www.whatsnewbali.com.

Ide untuk merealisasikan konsep Party on The Bus ini sebenarnya telah lama melekat di benak Daisy. Namun ia lebih dulu ingin mempelajari tentang ide serupa yang telah diterapkan di beberapa kota besar negara tetangga seperti Manila dan Sydney. “Bisa dibilang untuk Indonesia ini yang pertama kali ada,” tambahnya.

Sementara itu alasannya memilih Jakarta sebagai kota pertama beroperasinya Royale VIP Bus ini lebih kepada intensitas kemacetan yang tinggi. Padahal jika dilihat dari destinasi wisatanya, banyak sekali tempat – tempat yang unik. “Jika kita menghabiskan waktu yang begitu lama dalam kemacetan lalu lintas hanya dengan duduk dan diam, itu sangat disayangkan. Padahal banyak tempat – tempat hiburan menarik di kota ini,” tuturnya,

Adapun bicara soal fitur busnya, Deisy menambahkan dirinya mendesain interior bus dengan senyaman mungkin. “Bus ini dilengkapi dengan sistem speaker-surround-sound, televisi layar datar LED, mesin Karaoke, pole dance, lampu disko, kulkas dan toilet,” tukasnya.

Guna menjaga privasi aktivitas di dalamnya, kaca bus ini juga dilengkapi dengan tirai sehingga bagi orang – orang di luar bus tidak bisa melihat ke dalam isi busnya karena kaca yang dilihatnya gelap. Ditambah lagi, ada juga sekat pemisah antara ruangan sopir dengan ruangan penumpang namun tetap bisa berhubungan dengan menggunakan interkom. Berdasarkan permintaan, layanan butler juga diberikan untuk melayani minuman untuk paratamu

Untuk sekali operasi, bus ini dihargai berkisar antara Rp 2 juta sampai dengan Rp 8,5 juta tergantung berapa lama perjalanan yang ditempuh. Jika perjalanan hanya sekitar tiga jam, maka dikenakan tarif minimal. Sebaliknya tarif maksimal dikenakan apabila perjalanan menempuh waktu 15 jam serta di akhir pekan. Adapun untuk kapasitas busnya, hanya dapat memuat sebanyak 25 penumpang.

Rencananya Deisy juga akan merealisasikan operasional bus ini untuk beberapa kota besar lainnya, seperti Denpasar serta Surabaya. “Saat ini kami sedang dalam perencanaan meluncurkan bus sejenis untuk kota – kota besar lainnya di Indonesia, terutama Denpasar – Bali yang notabene banyak sekali tempat – tempat wisata menarik disana,” tambah Deisy. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved