Entrepreneur

Gendang Djembe Roketkan Bali Treasures

Gendang Djembe Roketkan Bali Treasures

Bali tak pernah kehabisan kisah-kisah inspiratif. Selalu ada yang baru dan menarik dari Pulau Dewata ini. Salah satunya, CV Bali Treasures yang merupakan produsen terbesar gendang Djembe di dunia. Badai krisis 1998 tak menyurutkan langkah Anak Agung Alit Kartini untuk merintis usaha gendang. Tepat 18 Desember 1998, Bali Treasures berdiri. Awalnya hanya 2 orang karyawan, kini mereka sudah memiliki 483 karyawan. Mereka juga memiliki dua fasilitas produksi dan satu gudang.

“Bidang bisnis yang kami geluti adalah manufacturing dan ekspor Hand Percussion. Bahan baku yang kami gunakan adalah Kayu Mahoni dari Perhutani. yang sudah memiliki legalitas kayu,” kata Kartini.

Sejak awal berdiri, perseroan memang langsung memasuki pasar ekspor untuk produknya seperti Djembe Drum, Tambourine, dan alat-alat musik perkusi yang dimainkan dengan tangan. Nilai ekspor rata-rata US$ 3 juta pertahun, khusus tahun 2014 ada kenaikan US$ 341 ribu.

anak agung

Bali Treasures sudah melakukan ekspor ke hampir 75 negara, 25 diantaranya tak henti melayangkan permintaan hingga saat ini. Adapun pasar terbesar adalah Amerika, Eropa, Australia, Kanada, dan Asia. Jerih-payah mereka menembus pasar ekspor, terutama saat mengurus perizinan, berbuah manis. “Uni Soviet, Israel, Kroasia juga sudah mulai membeli produk kami,” katanya.

Mereka merupakan produsen Djembe Drum terbesar di dunia. Sebenarnya, Afrika juga punya perusahaan sejenis. Namun, produksi mereka tak sebesar perusahaan yang didirikan Kartini. Untuk mengurangi penggunaan kayu, Bali Treasures melakukan inovasi dengan mengganti bahan dasar kayu dengan Fiberglass dan PVC sejak tahun 2013.

“Dari dulu, orang di Eropa dan Amerika tidak bisa membuat PVC menjadi drum. Kami satu-satunya di Indonesia yang mempergunakan bahan baku pipa untuk dijadikan drum. Kami juga membuat vas bunga dari PVC dan kami sudah memiliki hak patennya,” katanya.

Bali Treasures juga terus berupaya menyediakan produk yang unik dan variatif. Perseroan sejauh ini telah memiliki 9 desain industri dan 1 hak cipta untuk merek dagang dan 2 merek jasa. Kartini berharap pemerintah mempermudah perizinan dan surat-menyurat terkait ekspor.

Bisnis melaju mulus namun Kartini tak melupakan misi sosial dengan membangun industri rumahan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Mereka juga mendirikan Learning Center di sekitar perusahaan untuk memberikan kursus bahasa inggris dan komputer kepada anak-anak. (Reportase: Nerissa Arviana)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved