Entrepreneur

Indra 'The Rain" Bangun Bisnis Portal Karier

Indra 'The Rain" Bangun Bisnis Portal Karier

Indra Prasta alias Indra “The Rain” tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah di usia 30 tahun. Sejak masih di bangku kuliah, ia hanya fokus bermusik dan bersama teman-teman bandnya The Rain, mereka berhasil masuk ke pasar industri musik Indonesia dengan sejumlah lagu hits. Saat bandnya tengah mengecap popularitas, Indra yang saat itu punya posisi sebagai vokalis, malah berpikri ingin melamar kerja.

Ijazah Sarjana Kehutanan dari Universitas Gadjah Mada pun ia cari-cari kembali, “Saya nyaris lupas di mana ijazah itu,” ungkapnya. Menariknya adalah saat itu ia tidak tahu bahwa melamar kerja tidak lagi mengirim amplop berisi berkas lamaran lewat kantor pos melainkan lewat situs layanan pencari kerja. Setalah mendapatkan pekerjaan yang cocok, Indra malah merasa kesulitan menyesuaikan waktu antara pekerjaan di kantor dan pekerjaan di band.

Akhirnya ia memutuskan keluar dari pekerjaan dan merintis bisnisnya seniri, yakini membuat portal pencari kerja Karirpad.com. Apa dan bagaimana Indra membangun dan menjalankan bisnisnya itu? Berikut kutipan wawancara reporter SWAonline Arie Liliyah dengan Indra Prasta saat ia berkunjung ke kantor redaksi SWA beberapa waktu lalu :

IMG_2147

Karirpad.com dibangun sejak kapan?

Januari 2015, jadi baru 11 bulan, nyaris setahun

Jadi saat ini kliennya Karirpad.com sudah berapa banyak?

Jika dijumlahkan dari seluruh layanan yang kami punya, maka sudah lebih dari 40 perusahaan yang menjadi klien kami.

Ketika memulai 11 bulan yang lalu, berapa orang karyawan yang membantu operasional?

Jadi saat Januari 2015 itu kami baru mulai dengan 8 orang karyawan. Sekarang sudah 60 orang karyawan yang membantu di back office. Dan seiring waktu kami juga mendapatkan investor yang notabene teman-teman sendiri juga, ada 10 orang yang menanam sahamnya di kami. Jadi investornya lokal semua .

Dari mana datangnya ide bisnis ini? Dan ketika mulai membuat konsep bisnisnya apakah anda sendiri atau dibantu konsultan ?

Tadinya saya memang suka dengan dunia digital dan online, kemudian yang kedua karena hidup saya pernah di”selamat”kan oleh job portal, terus saya melihat seiring dengan berjalannya waktu saya bertemu dengan banyak teman-teman HR mereka bilang, job portal itu hanya membuka pintunya asaja, setelah itu pekerjaan menumpuk di meja HR dan dibereskan kembali dengan cara manual. Nah dari situlah saya melihat celahnya, kemudian saya bertemu beberapa teman yang berperan jadi mentor juga, saya utarakan apa yang saya lihat sebagai peluang usaha itu. Selain itu saya juga belajar dari pengalaman pribadi, saya pernah apply disalah satu perusahaan multinasional asal Amerika, di portal karirnya dia pelamar harus menjawab beberapa pertanyaan sebagai pra-interview. Saya pikir di Indonesia belum ada yang seperti itu, akhirnya saya dan teman-teman tadi memutuskan untuk bikin portal yang bisa melayani celah-celah itu tadi.

Tetapi membangun bisnis ini apakah ada tantangannya ?

Iya celah itu tadi yang saya peluang bisnis, itu juga menjadi tantangan. Seperti dulu ketika job poral baru pertama kali dibuka di Indonesia, mereka setengah mati juga meyakinkan para perusahaan untuk beralih pasang iklan lowongan kerja dari media cetak misalnya koran ke media online. Zaman itu, para perusahaan pesimis, takut tidak ada yang membaca iklannya. Tetapi sekarang? Semua orang bisa mengakses internet. Nah, kami juga menyadari di Indonesia sudah ada para pemain job portal yang sudah eksis dan punya pasar besar, maka kami tidak head to head dengan mereka, kami tidak mengarah kesana. Sehingga apa yang jual adalah semua celah yang tidak ada di portal-portal besar itu.

Tetapi tantangannya juga adalah meyakinkan perusahaan bahwa e-recruitment itu memang investasinya besar diawal tetapi kedepannya sangat cost saving. Jadi layanan yang kami berikan itu adaah mengembalikan fungsi HR sebagaimana sedia kala, karena saat ini HR juga harus mengurus segala administrasi, dokumen, data dan sistem IT yang dipakai, dan lainnya. Jadi kami ingin HR itu fokus ke human, fokus ke kandidat yang akan diinterview. Kalau di luar negeri sistem yang kami tawarkan ini disebut sebagai ATS, Aplicant Tracking System, karen tujuan utamanya adalah menelusuri kebenaran ada di pelamar.

Lalu apa rencana ke depan?

Kami berencana go internasional, dengan target pertama ke Singapura. Ini untuk memperluas pasar tentunya. Lalu kenapa kami memilih Singapura itu karena portal kami masih berbahasa Indonesia maka kami masuk kesana karena disana juga dikenal bahasa Melayu. Kemudian untuk representastif disana adalah tim marketing saja. Sedangkan operasionalnya semua dari sini. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved