Entrepreneur

Lal De Silva: The Harvest Siap Go International

Oleh Admin
Lal De Silva: The Harvest Siap Go International

Bisnis kue milik Lal De Silva, Presiden Direktur PT Mount Scopus Indonesia, terus melaju. Bisnis kue yang dijalankan melalui brand The Harvest Patissier & Chocolatier dan Cheese Cake Factory berkembang pesat. Rencananya, produk The Harvest akan merambah pasar internasional.

Lal De Silva, Presiden Direktur PT Mount Scopus Indonesia

“Saya menjadi pemillik tunggal perusahaan yang disebut The Harvest, Cheese Cake Factory, Negev (restoran), dan Balboni (restoran). Saya memimpin perusahaan (dengan nilai) US$ 45 juta,” terang Silva yang menjadi salah satu finalis dalam Ernst&Young Entrepreneur of The Year 2012, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Dia bercerita bahwa dirinya adalah mantan koki pastry di beberapa hotel ternama. Ditegaskan Silva, ia bukanlah seorang pebisnis sebelumnya. Pekerjaannya sebagai koki lantas ia tinggalkan pada tahun 2004. “Saya keluar tahun 2004, dan memulai bisnis ini. Sejauh ini, saya melakukan segala sesuatu berdasarkan kehendak saya sendiri, juga dengan tim saya,” lanjutnya.

Jatuh-bangun dalam mendirikan bisnis pastry yang murni dilahirkan di Indonesia ini telah dilalui Silva. Namun, kegagalan tidak dijadikannya hambatan untuk terus melaju. “Kamu harus fokus terhadap yang kamu lakukan. (Misalnya) kalau gagal karena sedikit butter, itu tidak apa-apa, lupakan itu, dan lakukan lebih lagi, coba lagi,” tegas dia.

Selain itu, Silva berujar, pencapaian yang diraihnya dalam bisnis kue karena ia berusaha untuk fokus. Ia pun menaruh rasa hormat kepada setiap orang yang bekerja dengannya sampai mengembangkan bisnis yang begitu besar sekarang ini.”Delapan tahun lalu kita mulai dengan Rp 450 juta. Ya dari uang sendiri. Segala sesuatu yang saya punya saya taruh di bisnis, dan sekarang ternyata tumbuh di level sekarang ini,” tuturnya dengan rasa bangga.

Dari sisi nilai, bisnis kue khususnya The Harvest dan Cheese Cake Factory, telah mencapai angka US$ 45 juta sekarang ini. Pertumbuhan bisnisnya mencapai minimal 45 persen setiap tahunnya. Namun, Silva tak puas sampai di situ.

Ia berencana membuka toko di sejumlah kota di Indonesia dan mengembangkan jualan kuenya hingga ke luar negeri. Di Indonesia, dia berencana membuka sekitar 50 toko dalam tiga tahun ke depan. Rencananya, kota yang akan dimasuki produk kuenya adalah Bali, Makassar, dan Manado. Tak tanggung-tanggung, The Harvest berencana membuka toko di Amerika Serikat, tepatnya Los Angeles. Selain AS, produk kuenya juga bakal menyasar Malaysia dan Filiphina. “Kami akan buka di LA, buka The Harvest,” imbuhnya.

Di samping membuka gerai baru, perusahaan pun berencana membangun pabrik untuk mendukung pengembangan produknya. Pabrik tersebut berlokasi di Sentul, Jawa Barat. Silva mengklaim, belum ada perusahaan lain di industri sejenisnya yang melakukan hal serupa. “Kami membeli banyak peralatan dari Jerman dan Italia,” tambahnya.

Keberadaan pabrik baru akan mempermudah produksi kue. Bila tadinya pembuatan dilakukan secara manual, kini prosesnya akan menggunakan teknologi yang lebih tinggi. Dampaknya, kalau saat ini, produksi cake sekitar 1.500 dalam satu hari maka, setelah adanya pabrik di Sentul tersebut, jumlah produksi cake bisa bertambah dua sampai tiga kali lipat. Ia menuturkan, “Tahun 2013, kami otomatisasi segala sesuatu. Jadi, kami akan buka merek baru, kami akan ke luar negeri, dan segala sesuatu lainnya.” (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved