Entrepreneur

Mimpi Nanda, Alatselam.com Mendunia

Mimpi Nanda, Alatselam.com Mendunia

Salah satu cabang olahraga yang menantang adalah menyelam. Tak banyak memang yang menggeluti hobi ini meskipun sudah bisa berenang. Seorang penyelam membutuhkan ketenangan dan mental yang kuat saat sedang berada di kedalaman. Itulah pentingnya para penyelam pemula bergabung dengan komunitas selam, seperti Forum Penyelam Mahasiswa Indonesia (FPMI), Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI), Freediver Indonesia, dan National Association of Underwater Instructors (NAUI) yakni organisasi yang menyediakan lisensi untuk kegiatan menyelam. “Anggotanya dari mana saja. Bermacam-macam, mulai dari remaja sampai orang dewasa. Ada juga dari kalangan pekerja serta mahasiswa,” ujarnya.

Lewat komunitas ini, lanjut dia, biasanya ada sesi pengayaan pengetahun dasar tentang menyelam yang kemudian bisa dipraktekkan di sesi lapangan. Kunjungan dan kegiatan menyelam bareng di spot-spot menyelam terbaik di Tanah Air, seperti Wakatobi, Pulau Weh, dan Raja Ampat akan memperkaya pengalaman dan jam terbang sekaligus untuk mengasah mental saat sedang berada di kedalaman. “Komunitas menyelam yang ada sekarang terbentuk secara alami. Ya, karena sama-sama suka menyelam dan setiap kali ada aktivitas menyelam, semuanya terlibat. Anggotanya tersebar dari Sabang sampai Merauke. Jumlahnya mungkin kini sudah ribuan,” kata Nanda Amiruly, Managing Director alatselam.com.

Nanda Amiruly, Managing Director alatselam.com

Nanda Amiruly, Managing Director alatselam.com

Menyelam tak hanya sekadar menyalurkan hobi, tapi juga kerap dibarengi aktivitas lain yang bermanfaat. Seperti, program peduli lingkungan maupun edukasi masyarakat. Misalnya, FPMI kerap melakukan kegiatan pelestarian terumbu karang, serta gerakan penyelamatan ikan hiu (#SaveShark). Ada juga komunitas Freediver Indonesia yang juga sering melakukan hal serupa. “Kegiatan edukasi masyarakat seperti program menjaga terumbu karang dan sumber daya ikan. Jadi, tidak hanya menikmati pemandangan bawah laut, tapi juga tidak boleh memotong terumbuh karang, menangkap atau membunuh ikan yang terancam punah,” ujarnya.

Untuk memasyarakatkan olahraga menyelam, Nanda juga mendirikan toko alat selam. Promosinya dilakukan lewat dua showroom peralatan selam yang terletak di Jakarta dan Denpasar, Bali, serta lewat website alatselam.com. Promosi juga dilakukan lewat kerjasama dengan DiveMagz, majalah khusus untuk penyelam pemula maupun profesional. “Pemesanan bisa datang ke toko langsung, lewat website, telepon, dan SMS. Kami juga kerap memberitahu program promosi lewat milis. Setiap yang belanja, harus memberikan nama, no telpon, dan email. Dari sana, kami memberitahu promo-promo yang ada,” katanya.

Harga satu set alat selam dibanderol Rp 15 juta, sudah termasuk masker, snorkel, tabung, Bouyancy Compensation Device (BCD), regulator untuk bernapas lewat mulut, fin (kaki katak untuk mempercepat gerakan saat berenang di dalam air), dan belt (semacam ikat pinggang yang terbuat dari logam). “Tapi, kami juga menyediakan paket hemat untuk penyelam pemula yang hanya sekadar untuk liburan, yakni paket masker, snorkel dan fin. Ke depan, kami ingin toko selam ada di semua kota di Indonesia,” ujarnya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved