Entrepreneur

Sandbox Shoes Tingkatkan Produksi 400% dengan Google AdWord

IMG_20150805_175458

Namun setelah menggunakan Google Adword di tahun 2014 lalu, jumlah produksinya meningkat 400% atau sekitar 200 pasang tiap bulannya. Dengan fokus pada branding produk dan pemasaran yang agresif diberbagai medium, mereka optimis dapat terus meningkatkan jumlah produksinya lebih banyak lagi.

“Awalnya kami jual produk Sandbox Shoes lewat distro-distro di Bandung dan Jakarta. Karena prospeknya kurang bagus, kami beralih ke penjualan online. Waktu itu, sebelum punya website sendiri dan kenal Google AdWord, kami jual di forum maupun platform online dan media sosial,” terang Noval mengenang masa perintisan bisnis kepada SWA Online saat berkunjung ke markas Sandbox Shoes di Bandung (5/8).

Hamzah menjelaskan, ihwal pendirian Sandbox bermula dari bisnis kemeja yang hanya berjalan selama 6 bulan di tahun 2011. Melihat kesempatan yang masih terbuka lebar di bisnis sepatu, mereka sepakat untuk patungan usaha di homemade sepatu.

Setelah terkumpul modal sebesar Rp 15 juta, pada akhir 2011 dengan tetap menggunakan nama Sandbox ditambah kata shoes, di belakangnya, akhirnya mereka menjalankan bisnis sepatu bersama 13 karyawannya.

“Karena banyak kendala, sekarang sisa karyawan kami tinggal 5 orang. Bersama mereka kami produksi sepatu sendiri, kami jual dan kami kirimkan produk-produk Sandbox Shoes ke pelanggan,” jelas Hamzah yang sudah berkawan dengan Noval sejak duduk di bangku SMP.

Untuk pangsa pasarnya sendiri, mereka menjelaskan pelanggan terbanyak masih didominasi dari daerah Jakarta (70%), sedangkan 30% lainnya berasal dari Bandung. Berbeda dengan produk lainnya, sepatu buatan Sandbox Shoes punya jaminan 100% bahan dari kulit sapi dengan kualitas jahitan yang kuat serta motif telapak sepatu yang beragam. Sehingga sepatu yang dikhususkan untuk pria ini akan tampil lebih elegan dan terlihat keren bagi pemakainya.

Seorang karyawan sedang bekerja di markas Sandbox Shoes

Seorang karyawan sedang bekerja di markas Sandbox Shoes

“Harga setiap sepatu rata-rata kisaran antara Rp 300-400 ribu per pasang,” jelas Noval yang mengaku menghabiskan bahan baku kulit sebanyak 3 feet untuk tiap pasangnya.

Sebagai tambahan informasi, setiap feet berukuran 30×30 cm. Dan setiap bulannya, mereka membutuhkan 1000 feet untuk bahan baku sepatu.

Ke depan, mereka ingin makin agresif mempromosikan produk dan menguatkan branding dengan mengikuti berbagai pameran sepatu atau UKM, meng endorsement produknya lewat beberapa artis atau tokoh publik yang berpengaruh. Jika memungkinkan, ia juga ingin mengekspor karya mereka ke luar negeri. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved