Editor's Choice Entrepreneur

Susy Turino, Make Up Artist dan Hairdresser Langganan Sosialita

Susy Turino
Susy Turino, pemilik Kleo Beauty Studio dan Fazio Hair Studio

Pernah melihat Raakhee Punjabi? Di kalangan sosialita, istri Raja Sinetron Raam Punjabi ini dikenal dengan gaya rambut yang disasak tinggi. Diakui Raakhee, gaya rambut sasaknya sudah menjadi trademark dirinya. “Susy yang membuat trademark untuk rambut saya. Orang-orang kalau ke salon bilang minta rambut seperti punya Raakhee Punjabi,” ujarnya. Begitu fanatiknya Raakhee, seminggu dua kali rambutnya pasti mendapat sentuhan tangan Susy. “Pokoknya acara apa pun, biarpun saya cuma meeting atau keluar, harus Susy yang tangani. Anak saya menikah di Hawaii, saya harus ajak Susy,” tuturnya.

Susy yang dimaksud Raakhee adalah Susy Turino, pemilik Kleo Beauty Studio dan Fazio Hair Studio. Pelanggan Susy bukan hanya Raahkee dan keluarga Punjabi. Sejumlah sosialita dan figur publik pun memercayakan penataan rambutnya pada Susy. Sebut saja Irawati Setiady (CEO Kalbe Farma), Poppy Setiawan (pendiri Kalbe Farma), Ratih Ning (pemilik Pacto Tours and Travel), Jane Pribadi (Grup Napan), Nana Gading, Todung Mulya Lubis, Budi Hadisurjo (Grup Melawai), Liliana Tanoesoedibjo (Grup MNC), Michelle Prakoso (Grup Maspion), keluarga Noto Sukamto (Interbat), Lestari Luhur, Aburizal Bakrie, Tan Kian, Kwik Kian Gie, Lilin Halim, Agus Ginanjar, dan masih berderet nama top lainnya. “Ibu Negara, Ibu Ani Yudhoyono, juga salah satu pelanggan kami yang setia untuk acara spesial, seperti waktu menyelenggarakan pesta perkawinan kedua anaknya dan acara pemotretan resmi di istana. Bahkan, beberapa kali saya juga berkesempatan memberikan pelayanan make up kepada first lady yang kebetulan menjadi tamu negara,” ungkap Susy.

Kelahiran Jepara 19 Oktober 1970 ini pun laris manis sebagai make up artist dan hairdresser khusus pengantin. Khusus pengantin ini, seperti dikatakan Raakhee, bisa antre sampai satu tahun. “Kadang-kadang sampai satu tahun sebelum pernikahan mereka sudah book, karena saking larisnya,” ujarnya. Susy sendiri mengaku, sejatinya karena jasa yang ia berikan mengandalkan tangan yang terbatas kecepatan dan waktunya. “Kalau dikatakan saya harus membuat orang mengantre untuk mendapatkan jasa saya, saya rasa kurang tepat ya,” kata Susy yang mematok Rp 22 juta untuk klien yang mau dirias di salon; Rp 35 juta dirias di rumah atau hotel; dan untuk klien di luar kota dibanderol Rp 49,5 juta. “Itu semua termasuk make up test yang bisa dipakai untuk foto prewedding dan retouch di hari pernikahan,” imbuhnya.

Tarif di salon bervariasi untuk masing-masing stylist dan make up artist. Untuk tarif cut blow style berkisar Rp 200- 780 ribu di Kleo Beauty Studio Melawai, Pacific Place dan Fazio Hair Studio. Di salon Klein, ia memasang tarif Rp 100-250 ribu, untuk make up berkisar Rp 250 ribu-3 juta.

Susy Turino
~~

Dunia kecantikan sejatinya digumuli Susy sejak usia dini. Ibunya adalah pemilik salon terkenal di Jepara. Setiap pulang sekolah, ia membantu ibunya di salon. “Beliau adalah guru saya yang juga menanamkan prinsip bahwa saya harus mencintai pekerjaan saya sebagai seorang hair stylist dan make up artist agar mampu menghasilkan karya yang terbaik bagi pelanggan,” tuturnya. Beranjak dewasa, passion-nya pada dunia kecantikan makin menggebu. Ketika kuliah, ia mendirikan sebuah salon kecantikan di Salatiga. Tak tanggung-tanggung, salon yang dibesutnya seiring perjalanan waktu menjadi salon kecantikan terbaik di kota itu. “Hampir semua pejabat daerah di Salatiga menjadi pelanggan kami. Salah satunya adalah Ibu Sudi Silalahi, yang saat itu Pak Sudi menjabat sebagai Komandan Kodim Salatiga,” ungkapnya.

Ketika memutuskan hijrah ke Jakarta, Susy yakin bahwa dunianya adalah salon kecantikan. “Sejak pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta, saya memilih pekerjaan yang nantinya mendukung karier saya di dunia kecantikan,” ujar Susy yang rajin mengikuti kursus dan pendidikan tentang tata rias rambut dan wajah di berbagai negara, antara lain Hong Kong, Paris dan Jepang. Setelah yakin atas kemampuannya bersaing di dunia salon kecantikan papan atas, ia memberanikan diri membesut Kleo Beauty Studio pada 2001.

Setelah itu, kiprahnya tak terbendung. Sosoknya moncer di kalangan sosialita. Salonnya menjadi langganan para pesohor. Tahun 2004, salon kedua dibangun dengan merek Fazio Hair Studio. Tiga tahun kemudian, salon ketiga dibuka di Pacific Place. Pada 2011, salon keempat dibangun dengan nama Klein Beauty Salon. Menurut Susy, model bisnis yang dikembangkan di Klein berbeda dari ketiga salon lainnya. Ia mengharapkan agar di masa mendatang, Klein bisa bertumbuh dengan pesat mengandalkan sumber pertumbuhan nonorganik lewat konsep waralaba. “Ini yang diharapkan bisa menjadi new growth platform bagi Kleo Beauty Group di masa mendatang,” ujar ibu Gabriella Christy Turino dan Eugenia Cleine Turino, buah pernikahannya dengan Dr. Ir. Harris Turino, MM, MSi.

Dalam mengembangkan bisnis salonnya, Susy selalu menggandeng top stylist untuk bergabung menjadi salah seorang pemegang saham. Ia membuka diri bagi top stylist yang memiliki basis pelanggan banyak untuk menjadi mitra sekaligus pemegang saham di perusahaan. Ini salah satu strategi perusahaan mempertahankan talenta yang bagus untuk maju dan berkembang bersama. “Jadi, bukan hanya sebagai karyawan semata,” imbuhnya. Pada 2006, Raakhee Punjabi menjadi mitranya di Fazio Hair Studio. “Ibu Raakhee adalah satu-satunya pemegang saham non-stylist di Kleo Beauty Group, karena beliau sangat berjasa dan mendukung sejak awal berdirinya perusahaan,” tuturnya.

Diakuinya, mengelola salon kecantikan papan atas tak semudah yang dibayangkan. Apalagi ia tak memiliki kemampuan memadai di bidang manajemen perusahaan. Begitu pula para mitra bisnisnya. Karena itu, untuk urusan manajemen dan mengatur strategi pertumbuhan perusahaan, ia memercayakan kepada suaminya yang Ph.D di bidang Manajemen Strategis. “Kami tidak mencampuri urusan manajemen, kami berkonsentrasi di bidang art yang menjadi kekuatan kami,” ungkapnya. Menurutnya, kendala utama di industri ini adalah mengelola sumber daya manusia. Seperti perusahaan umumnya, Susy menerapkan sistem manajemen yang sangat memadai, transparan dan robust. Sistem reward dan punishment-nya juga sangat transparan.

“Tidak mungkin kami bisa men-deliver kepuasan pelanggan jika karyawannya sendiri tidak puas bekerja di perusahaan kami,” katanya. Diungkapkannya, tingkat turnover karyawan di industri salon kecantikan sangat tinggi, mengingat persaingan yang sangat ketat. Dengan strategi pembinaan karier yang tepat dan hubungan kekeluargaan yang selama ini dikembangkan, Susy mengklaim bahwa saat ini Kleo Beauty Group memiliki tingkat turnover karyawan terendah di industrinya. “Bahkan, 80% dari tim inti yang pertama kali ikut mendirikan perusahaan pada 2001, masih setia sampai saat ini,” kata Susy yang memayungi 120 karyawan – 30 di antaranya hair stylist dan make up artist.

Kepak Susy sepertinya akan terus membubung. Bekerja sama dengan pendiri Kalbe Farma, Dr. Boen, ia membangun BeauCell, klinik kecantikan papan atas yang mengandalkan teknologi stemcell. “Kalbe adalah satu-satunya institusi yang memiliki kompetensi di bidang stemcell. Kami juga akan bekerja sama dengan beberapa rumah sakit bedah plastik ternama dari Korea Selatan untuk tindakan invasif dan restoratif,” ungkap Susy yang juga memiliki obsesi mendirikan sekolah tata rias rambut dan kecantikan. “Saya ingin memberikan pelatihan kepada para kawula muda yang berbakat untuk menjadi wirausaha di industri tata rias rambut dan wajah,” paparnya.

Henni T. Soelaeman

dan Gustyanita Pratiwi


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved