Editor's Choice Entrepreneur

Kent Rusli, Sosok di Balik Kesuksesan Churreria Cafe

Kent Rusli, Sosok di Balik Kesuksesan Churreria Cafe

Berawal dari pengamatannya terhadap tren pastery di kalangan anak muda mancanegara, di mana cokelat dan gandum menjadi menu yang paling favorit di kala waktu santai, Kent Rusli mencoba mengaplikasikannya di Indonesia. Anak muda lulusan Fakultas Bisnis Curtin University ini, lewat brand yang diusungnya ‘Churreria Cafe’ bahkan rela banting setir dari backroundnya di bidang ekonomi ke dunia pastery hanya untuk memajukan konsep bisnisnya.

Selama tiga tahun beroperasi, Churreria Cafe sudah memiliki 6 outlet tersebar di berbagai mall di Jakarta, salah satu yang paling terkenal adalah di Grand Indonesia. Mengusung konsep tata ruang ala Spanish serta menyajikan musik – musik ala Eropa sebagai backsoundnya, menjadikan kafe ini begitu digandrungi kalangan muda – mudi. Lantas bagaimana cerita Kent Rusli membangun bisnsis serta strategi manajerial apa yang diimplementasikannya? Berikut sesi wawancara eksklusif dengan wartawan SWA Online, Fardil Khalidi.

Ken Rusli

Q : Apa yang mendasari anda menggeluti bisnis di bidang food and baverages ini?

A : Alasannya sederhana. Bisnis food and beverages ini selalu mendatangkan konsumen setiap harinya, baik itu jumlahnya kecil atau besar. Kemudian kenapa saya bawa ‘Churos’ sebagai menu utama karena mengikuti tren di kalangan anak muda yang cenderung menyukai chocolate, apalagi kalo dinikmati sambil hangout, baik itu yang berupa snack, maupun minuman.

Q : Latar belakang di balik nama ‘Churreria’?

A : Churreria sendiri itu diambil dari bahasa Spanyol, ‘churro’, yang merefer kepada sebuah makanan yang terbuat dari gandum, ya mirip2 donat. Churro ini kalo di Spanyol sangat disukai oleh masyarakatnya, terutama buat sarapan pagi. Begitu juga di negara2 lain seperti Australia, dan China. Oleh karena itu saya juga ingin mempopulerkan Churro di Indonesia. Tapi dalam konsep saya, churro ini saya padukan dengan coklat.

Q : Bisa diceritakan awal dimulainya bisnis ini?

A : Sebenarnya saya sendiri tidak memiliki background di bidang pastery / culinary. Sehingga saya banyak mencoba resep. Bahkan sampai saya sendiri mual, hehe. Setelah beberapai kali mencoba akhirnya dapatlah takaran yang benar-benar pas, baik itu dari jenis gandumnya, coklatnya, caramelnya, hingga panas apinya. Setelah semua saya rasa cukup, barulah saya buat kedalam proposal dan saya tawarkan ke beberapa mall. Setelah melalui proses yang cukup lama dan berbelit akhirnyaGrand Indonesia tercatat sebagai mall pertama yang menerima Churreria Cafe. Kemudian disusul oleh Gandaria City, Mall of Indonesia, Summarecon Mall Serpong, Central Park, dan Mall Kelapa Gading.

Q : Bagaimana peta persaingan bisnis di bidang food and beverages menurut kacamata Anda?

A : Menurut saya sangat ketat. Banyak juga bermunculan brand – brand baru ditambah juga dengan kemasan yang menarik. Kalau tidak bisa menjaga inovasi, bisa dipastikan akan sulit bertahan. Selain itu mereka juga berlomba – lomba mendapatkan tempat yang strategis di setiap mall, ini juga menjadi tantangan tersendiri

Q :Apa saja faktor pembeda cafe Anda di banding cafe – cafe lain?

A : Yang jelas service quality yang kami optimalkan. Jadi dari pengunjung masuk sampai keluar kita service dia secara total. Misalnya kalau ternyata Churro nya dingin, kita bisa tukar dengan yang hangat. Selain itu ditambah juga dengan desain interior gaya Eropa dimana warnanya sendiri dipadukan antara coklat dengan merah, kemudian ditambah dengan musik – musik eropa sehingga menambah kenyamanan pengunjung yang datang.

Q : Kendala apa saja yang Anda hadapi dalam bisnis ini?

A : Menurut saya, gimana caranya kita masuk ke mall itu menjadi kendala yang harus diperjuangkan. Waktu itu pernah pada saat saya ingin mencoba membuka outlet perdana di Grand Indonesia, saya dapet tempat yang bukan di crowded-nya. Dan itu cukup berat buat saya bahkan jauh dari target income per harinya.

Q : Siapa saja target konsumen Anda?

A : Target konsumen kita sih sebenarnya anak muda yang suka hangout. Oleh karena itu secara lokasi sebisa mungkin saya buka dekat dengan tempat tujuan anak2 muda, kaya cinema, department store, dll. Jadi mereka bisa mampir.

Q : Bagaimana keterkaitan antara background pendidikan anda dengan bidang yang anda geluti (food and beverages) ?

A : Kebetulan bacgkround saya kan Ekonomi, jadi ilmu yang saya pelajari cukup bermanfaat membantu saya mengembangkan bisnis ini. Mulai dari management pegawai, management bahan baku, serta keuangan.

Q : Strategi pemasaran apa saja yang anda gunakan?

A : Online marketing, termasuk itu Socmed Optimilization (Twitter, dan Fan page Facebook). Karena memang balik lagi kita kaitkan dengan kecenderungan anak muda berinteraksi, yaitu ya lewat social media. Dengan demikian jika kami melaunching menu, event, atau promo baru langsung dapat tanggapan yang antusias.

Q : Sudah berapa outlet yang Anda miliki?

A : Saat ini sudah ada 6 yakni, Grand Indonesia, Mall of Indonesia, Central Park, Summarecon, Gandaria City, Mall Kelapa Gading, dan Summarecon Mall Serpong.

Q : Berapa omset yang Anda dapatkan?

A : untuk satu outlet sendiri bisa mencapai 1M per tahun, yakni Grand Indonesia serta Mall of Indonesia.

Q : Berapa nilai investasi untuk 1 outletnya?

A : Sekitar Rp 1 miliar. Sudah dengan fasilitas outletnya seperti audio music, respirator udara, kursi, meja, serta peralatan pastery-nya. Juga dengan gaji karyawan serta sewa ke management mall.

Q : Bagaimana strategi managerial yang anda terapkan untuk memajukan bisnis anda?

A : Yang jelas saya tekankan kepada pegawai untuk mengutamakan service, dari pengunjung masuk sampai keluar. Kemudian top management juga memberikan edukasi kepada para pegawai agar memiliki keterampilan di bidang pastery dan culinary dengan praktik secara langsung. Selain itu untuk menjaga tetap ramai, tim marketing juga saya arahkan untuk memaintain aktivitas di twitter dan facebook fanpage.

Q : Apa saja menu andalan yang ditawarkan?

A : Yang paling favorit itu Classic Churreria. Kemudian ada juga yang lainnya seperti Cocoa Luna, Cinnamon Toros, Prime Luwak Coffee (buat para pecinta kopi), serta Affogato. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved