Editor's Choice Entrepreneur

Mainan Baru Denise Tjokrosaputro di Bisnis Radio

Mainan Baru Denise Tjokrosaputro di Bisnis Radio
Denise Tjokrosaputro

Denise Tjokrosaputro

Sempat berkecimpung di Keris Galleri dan pabrik tekstil yang merupakan bisnis keluarga selama 5 tahun, Denise Tjokrosaputro memutuskan untuk keluar dan membangun kerajaan bisnisnya sendiri bersama sang suami tercinta, Julius Ruslan. Perusahaan yang dibesut bersama suami itu diberi nama Milestone Pacific Group (MPG) telah berdiri 6 tahun lalu. MPG menaungi beberapa unit bisnis bisnisnya seperti MPG Media Publishing yang memiliki 14 media cetak, MPHD untuk hotel dan Lux Living, serta MPG Media untuk Level 8, Spinner (perusahaan PR), dan juga modeling.

Tanggal 16 September yang lalu, MPG memiliki ‘mainan’ baru, yaitu radio. Radio yang diberi nama Smooth FM ini, mengudara di frekuensi 99.5 FM. Untuk mendapatkan frekuensi ini, MPG mengakusisi Urban RKM FM. Bisnis radio ini menurut Denise masih memiliki peluang yang bagus. “Startegi bisnis kami selalu memikirkan what’s next dan kami lihat bisnis radio ini masih prospek. Selain itu Jakarta semakin lama semakin macet. Pengendara mobil termasuk saya jika terjebak macet pasti memutar radio. Cari-cari frekuensi yang memutar lagu-lagu hits. Kami punya 14 media cetak. Tapi, menurut saya radio itu lebih personal, karena kita bisa mendengar suara orang lain. Dengan adanya presenter seakan-akan kita bisa berinteraksi dengan presenternya. Jika majalah kan pembaca baca majalah ya udah hanya baca,” ujar Denise.

Mengusung tagline Your Kind of Music, Smooth FM menyuguhkan format musik yang berbeda dari radio lainnya. Musik yang disuguhkan adalah lagu-lagu yang berasal dari tahun 90-an dan 2000-an. “Music secara general itu adalah salah satu bagian yang orang suka. Meskipun genre yang disukai berbeda-beda apakah itu Jazz, RnB, Rock,Dangdut, dan lain-lain”

Mengenai persaingan radio saat ini, Denise menuturkan persaingan bergantung kepada jenis programnya. Jika program memainkan musik hits, persaingannya cukup ketat. Saat ini, market leadernya dipegang olehh Gen FM dan Prambors. Untuk program lainnya, masih ada peluang. Ia mencontohkan saat ini belum ada radio yang memutar program untuk keroncongan. Namun dilihat lagi, apakah market nya besar atau tidak. Jika sekedar mendengar tentu saja ada. “Dengan market size radio untuk Jabodetabek yang sebesar Rp 150-200 miliar pertahunnya, peluang tentu saja ada. Tapi dilihat lagi pasarnya. Besar apa tidak,” jelas Denise.

Menargetkan profesional muda di umur 30-50an, Smooth FM merancang beberapa program untuk menarik pendengar seperti Ricky Tenny in The Morning yang mengudara dari Senin sampai Jumat setiap jam 6-10 pagi. Program ini menyuguhkan info terkini tentang Jakarta, kehidupan metropolitan, arus lalu lintas, dan informasi lainnya. Lalu ada Smooth Delight di prime time pukul 4-8 malam setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat. Program ini mengusung konsep Less Talk More Music. Pendengar dapat berpartisipasi untuk memilik 5 lagu favorit dalam program, 5 Songs in a Row. Le’ Bistro merupakan program yang memberikan informasi mengenai rekomendasi tempat hang out, cafe, dan restaurant baru. Program ini dibawakan oleh 4 penyiar berbeda yang mengudara setiap Selasa dan Kamis pukul 4-8 malam. Program berdurasi 3 menit lainnya ada Leather Shoes setiap hari Senin yang membahas topik seputar karier, Don’t Worry be Healthy setiap hari Selasa yang membahas dunia kesehatan, Digi-Talk setiap hari Kamis yang membahas mengenai dunia teknologi. Pendengar dapat mendapat perkembangan berita dalam program News Update setiap hari Senin sampai Jumat.

Mengenai perkembangan digital radio, Denise sempat salah persepsi. “Digital Radio itu apakah radio through internet not analog apa analog radio yang ada live streaming. Smooth FM sudah ada live streamingnya yang bisa diakses di website Smooth FM. Website Smooth FM ini juga sudah mobile friendly. Di web kami kami bukan digital radio, masih analog pakai FM tapi kami ada live streaming. Untuk digital radio, secara infrastuktur Indonesia belum memumpuni. Belum ada regulasi yang jelas dari pemerintah,” kata Denise.

Dalam 2-3 bulan ke depan, MPG akan memiliki 1 stasiun radio lagi yang menargetkan usia yang lebih muda, 18-30 tahun. Untuk rencana pengembangan kedepannya, MPG akan kea rah digital yaitu online, social media, dan digital publication. Memilki 14 media cetak dan 2 radio, Denise merencanakan akan menyediakan multi-platform yang dapat ditawarkan kepada klien sebagai media solution. Ke-14 media cetak dan 2 radio ini nantinya akan saling bersinergi untuk konten. “ Nanti tinggal bikin menu untuk klien apakah mau radio dan cetak. Cetak activation atau semuanya. Karena semua klien memiliki startegi marketing yang berbeda.”

Mengenai perkembangan media cetaknya, Denise mengatakan, memang media cetak mengalami penurunan. Namun MPG Media Publishing memosisikan diri sebagai content provider. “Kami ini adalah content provider. Kami tidak memproduksi kertas dan tidak mencetak majalah. Kami memproduksi content. Jika tidak ada konten, majalah hanya kertas dan tinta saja. Meskipun cetak turun, tapi kan digital readernya naik. Jumlah majalah cetak bisa turun, tapi pembacanya kan belum tentu turun. Untuk baca majalah digital kan juga harus bayar. We are not giving content for free kan,” jelasnya. Untuk media cetak yang paling popular, Denise menyebutkan Nylon, Livingetc, Solitaire, Home & Décor, dan HardWare. MPG Media Publishing juga memiliki sebuah lifestyle website yang diberi nama HangOutIndo. Website ini menyediakan barbagai informasi yang berkaitan dengan gaya hidup seperti event, party, rekomendasi tempat hang-out, rekomendasi tempat makan, review, dan lain-lain.

Tahun ini, MPHD yang menangani hotel dan Lux Living, memiliki 20 MaxOne hotel yang tersebar di Jakarta, Sukabumi, Bandung, Belitung, Bali, Palembang, Bangka, Muara Enim, Malang, Yogyakarta, Surabaya, Balikpapan, dan Makasar. Hotel lainnya yang dinaungi oleh MPHD antara lain Nite and Day Hotel dan Park Hotel.

Bagaimana rencana ekspansi ke depan? “Kami berencana ingin bersikap konsrvatif dulu sambil melihat arah perekonomian nanti. Namun, tetap fokus di perkembangan bisnis media dan brand yang sudah ada saat ini,” tegasnya mantap. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved