Editor's Choice Youngster Inc. Self Employed

Ryu Kawano Suliawan Memilih Berbisnis Online Payment

Ryu Kawano Suliawan Memilih Berbisnis Online Payment

Enggan dilabeli sebagai “putra mahkota” Grup Midplaza, Ryu Kawano Suliawan memilih mengembangkan bisnis sendiri di bidang online payment gateway. Di bawah bendera PT Midtrans, putra Rudy Suliawan (pemilik Grup Midplaza) ini mendirikan Veritrans Indonesia—joint venture antara Veritrans Inc., Netprice.com (perusahaan e-commerce di Jepang), dan perusahaan investasi dari Grup Midplaza, PT Mitratama Grahaguna. “Dasarnya, saya tertarik dengan intersection antara bidang TI dan finansial di mana payment gateway berada di ranah itu,” pria kelahiran Jakarta, 9 September 1983, ini mengungkap alasannya memilih bisnis payment gateway.

Ryu Kawano Suliawan

Ryu Kawano Suliawan

Memang, selain tidak mendompleng di bisnis orang tuanya, selama ini karier Ryu lebih banyak di dunia keuangan. Setelah meraih gelar Bachelor of Art in Economics dari Claremont McKenna College, Amerika Serikat, ia bekerja sebagai analis perbankan investasi di Lazzard, bank investasi asing. Lalu, pada akhir 2007 ia pindah ke Jepang, bekerja di TPG (Texas Pacific Group) Capital—salah satu private equity firm terbesar di dunia. Pada 2010, ia melanjutkan kuliah di Harvard Business School. “Sebenarnya, Veritrans saya buat ketika masih kuliah di Harvard. Ketika itu saya bertemu dengan CEO Netprice dan Veritrans di Jepang pada Juli 2011. Kami bicara dan merencanakan membuat perusahaan bersama. Satu tahun berikutnya, perusahaan itu diluncurkan. Lumayan cepat,” ungkapnya sambil tertawa.

Bisnis payment gateway ini dikembangkan Ryu karena ia melihat potensi perkembangan bisnis berbasis Internet. Namun, menurutnya, ada empat pilar yang harus ada agar industri Internet di Indonesia bisa berkembang baik. Pertama, harus dibuat produk dan layanan yang bagus. Kedua, tersedia infrastruktur (koneksi Internet) yang memadai. Ketiga, sistem logistik dan distribusi harus dibangun secara optimal. Keempat, tersedia sistem pembayaran pendukung. “Keempat pilar itu harus tumbuh bersamaan. Kalau tidak, industri Internet tidak dapat berkembang secara optimal,” ujarnya.

“Saya pilih untuk fokus mengembangkan bisnis pembayaran online, sebab saya masih belum menemukan pihak yang benar-benar berinvestasi besar di bidang payment gateway.” tambahnya. Ia melihat industri e-commerce Indonesia sedang tumbuh. Namun, permasalahannya selalu sama, yaitu sistem pembayaran.

Nah, sebagai sistem untuk memproses transaksi melalui beberapa metode pembayaran online (kartu kredit, KlikBCA, Klikpay Mandiri dan e-wallet), Veritrans akan menjembatani kebutuhan merchant dengan metode pembayaran secara cepat. “Veritrans adalah perusahaan pertama di Indonesia yang memiliki kontrak merchant aggregation dan waktu integrasi hanya satu minggu,” dengan bangga Ryu mengklaim.

Mekanisme kerjanya, jika ada konsumen yang berbelanja di sebuah merchant mau membayar pakai Visa atau Mastercard, datanya terkirim ke bank mitra. Lalu, bank itu memberi uang kepada Veritrans. Oleh Veritrans, uang itu dibayarkan kepada merchant. “Dalam proses ini, kami cuma kenakan charge ke merchant 4% plus Rp 1.000. Setiap ada transaksi, cukup bayar itu saja. Kalau payment gateway lain di Indonesia, ada initial service dan fee lainnya. Sangat rumit,” ungkap Ryu.

Saat ini, meski baru diluncurkan awal Oktober lalu, Veritrans telah menjalin kerja sama eksklusif (kontrak merchant aggregation) dengan Bank CIMB Niaga. Selain itu, juga bekerja sama dengan lima merchant, dan sudah ada 40 merchant yang segera menyusul. Hingga setahun ke depan, Veritrans menargetkan bisa menggandeng 200 merchant.

Ryu menyebutkan, walaupun ia bermitra dengan perusahaan Jepang, pengambilan keputusan sepenuhnya dibuat oleh dirinya, sehingga pihaknya bisa bergerak cepat. Saat ini Veritrans didukung 20 orang, termasuk beberapa engineer. “Boleh jadi, pemain lain lebih besar dan lama, tetapi kami tidak takut,” Ryu menegaskan.”Dalam industri Internet, yang penting bukan besarnya perusahaan, namun kegesitan dan kecerdasan lebih bernilai,” katanya.(*)

Denoan Rinaldi & A. Mohammad BS/Riset: Dian Solihati


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved