Menurut Saiful Imam, Dirut Adhi Karya, dengan adanya kontrak proyek tersebut perusahaannya menargetkan pendapatan 2006 sebesar Rp 4,1 triliun atau naik 36% dibandingkan perkiraan pendapatan 2005 (Rp 3 triliun). Sementara itu, laba bersihnya sebesar Rp 90,2 miliar atau naik 28% dibandingkan perkiraan laba bersih 2005 yaitu sebesar Rp 70,3 miliar.

“Kami optimis target pendapatan dan laba bersih 2006 dapat tercapai. Nilai kontrak proyek swasta yang saat ini sekitar 50% tetap, namun meningkatnya belanja konstruksi pemerintah akan meningkatkan porsi proyek pemerintah menjadi 60% pada 2006,”kata Saiful.

Pembiayaan proyek-proyek 2006, lanjut Saiful, melalui pinjaman perbankan sekitar Rp 650 miliar dan modal sendiri sebesar Rp 330 miliar. Sebab, ia mengklaim, Adhi Karya memiliki posisi kas yang sangat likuid bahkan over likuid, sehingga tidak ada alasan untuk khawatir membiayai proyek-proyek perseroan.

Menurut Saiful, beberapa proyek besar seperti jalan tol saat ini sedang dalam proses tender investor dan pemerintah. Adhi Karya tertarik untuk mengincar pengerjaan proyek konstruksi proyek tersebut, termasuk pengerjaan tiga ruas jalan tol milik Jasa Marga, yang pengerjaannya dimulai pada kuartal II 2006. “Ke depan, kami akan intensif untuk masuk ke proyek jalan tol baik sebagai kontraktor maupun investor,” kata Saiful.