Listed Articles

Dunia 'Roda Dua', Persaingan Yamaha dan Honda Memanas

Oleh Admin
Dunia 'Roda Dua', Persaingan Yamaha dan Honda Memanas

Persaingan tim Yamaha Factory Racing dengan Repsol Honda di gelaran MotoGP sama ‘panas’ dengan persaingan dua merek tersebut di pasar roda dua nasional. Saling susul keduanya makin memuncak, setidaknya 5 tahun belakangan.

Berdasarkan data penjualan Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) versi Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI). Tahun 2005, Yamaha hanya mampu menjual 1.224.669 unit (24,2% market share) sedang Honda 2.648.157 (52,4% pasar). Tahun berikutnya, market share Yamaha naik menjadi 32,9% (1.458.561 unit) sementara Honda justru berhenti di 52,8% (2.340.168 unit). Penjualan Yamaha terus melonjak memasuki tahun 2007 dengan perolehan 1.833.506 unit (39,1%) dan Honda 2.140.989 (45,7%). Meski secara persentase bergerak sedikit, di 2008, Yamaha mampu memperpendek jarak penjualan dengan Honda. Sepanjang 2008, Yamaha mampu menjual 2.465.546 unit (39,6% pasar) atau sedikit di bawah Honda yang mampu menjual 2.874.576 unit (46,2% pasar).

Jarak Yamaha dengan Honda makin pendek memasuki tahun 2009. Pabrikan berlogo garpu tala itu mampu menjual 2.650.992 unit atau selisih 50.286 unit dari total penjualan Honda sebesar 2.701.278 unit. Prestasi ini berlanjut hingga tahun 2010, dimana Yamaha memperoleh penjualan 3.326.380 unit, sementara Honda 3.416.049 unit. Market share mereka masing-masing 45,1% Yamaha dan 46,4% Honda. Dalam waktu 5 tahun, Yamaha mampu memangkas jarak market share dengan Honda hingga hanya selisih 1,3% saja.

Perlahan performa Yamaha terus naik seiring perubahan perilaku konsumen yang berpindah dari mesin 2 tak ke 4 tak. Lebih dari itu, kesuksesan komunikasi brand dari Yamaha juga memegang peranan penting. Ambil contoh kasus Yamaha Mio yang merupakan penggabungan skuter dengan mesin matik (Skutik). Di kategori ini, Yamaha bukanlah pioneer. Jauh sebelum Yamaha Mio, pabrikan Kymco telah meluncurkan Skutik Jetmatic Kymco.

Eko Prabowo, GM Promotion Community & Motorsport YMKI tak menampik kenyataan ini. Justru dia menilai Kymco kurang jeli dalam hal komunikasi ke konsumen. “Nah, kita ambil langkah melawan arus,” ujarnya. Yamaha mengubah stigma konsumen sepeda motor. Dari semula sepeda motor hanya khusus untuk kaum Adam diubah ke ranah Hawa melalui Skutik. “Kami tahu wanita tidak mau dengan urusan teknis. Bahkan dengan urusan oper gigi sekalipun,” katanya.

Jadilah Yamaha Mio diasosiasikan sebagai motor wanita yang muda, enerjik serta dinamis. Dalam TVC dan kegiatan marketing lainnya, pesan tersebut terus disampaikan ke konsumen. Benar saja, cara ini cukup jitu untuk mendongkrak Mio hingga sekarang. Malah, Mio menjadi kontributor terbesar dari seluruh lini produk Yamaha. Hingga Q I-2011, kontribusi Mio sebesar 36,7% terhadap total penjualan Yamaha sebesar 1.646.084 unit.

Sementara itu, untuk kategori lainnya (Jupiter dan Vega), Yamaha mengambil jalur komunikasi lebih ‘merakyat’. Dua produk tersebut dilekatkan kepada citra kalangan menengah-bawah yang mengidamkan produk berkualitas harga terjangkau. Makanya, Yamaha mengambil tagline “Menjawab Semua Impian” untuk produk Vega yang kontribusinya 14,59% terhadap total penjualan Q I-2011.

“Kekuatan utama tentu saja pada produk. Dari dulu Yamaha terkenal dengan durability tinggi,” ujar Eko menyebut komunikasi hanyalah salah satu senjata saja. Sebagus apa pun komunikasi dan branding tak ada artinya tanpa produk yang kuat. Itulah kenapa hubungan konsumen dengan Yamaha terus berlangsung harmonis.

“Tentu saja komunitas konsumen juga diperhatikan,” jelas Eko. Namun, Eko mengaku pihaknya sama sekali tidak membentuk komunitas. Konsumen secara mandiri membentuk komunitas. “Kita hanya support saja,” katanya. Saat ini ada sekitar 500 klub Yamaha dengan masing-masing komunitas beranggotakan sekira 1000-5000 orang. Kegiatan paling besar terakhir adalah event di Bromo dengan mengumpulkan 5000 pemotor Yamaha seluruh Indonesia.

Basis komunitas tersebut terus mendapat sentuhan tidak saja secara offline. Era digital marketing ditanggapi serius oleh YMKI. Tak cuma sekadar latah berpromosi lewat Facebook atau Twitter. Malah YMKI dengan sadar membuat platform social media sendiri. “Platform itu semacam Facebook-nya Yamaha,” kata Eko. Melalui kanal www.yamahaholigan.com konsumen Yamaha dapat berinteraksi layaknya jejaring sosial semacam Facebook. Saat ini users aktif di situs tersebut tercatat 27 ribu.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved