Listed Articles

Hatta: Pemerintah Janjikan 'Kemudahan' Berbisnis di RI

Hatta: Pemerintah Janjikan 'Kemudahan' Berbisnis di RI

Meski perekonomian Indonesia di 2012 memiliki potensi besar untuk berkembang, mengingat prediksi GDP 2012 oleh Bank Dunia sekitar 6,2%, risiko ‘gagal tumbuh’ pun masih cukup tinggi. Ini tidak hanya berbicara soal risiko inflasi, terpaan krisis ekonomi Eropa dan Amerika Serikat ataupun cengkraman investor asing. Karena itu, pemerintah harus segera berbenah.

“Saya sangat setuju bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk terus tumbuh, bahkan mendapat kecipratan untung dari krisis yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat. Namun, ada banyak hal yang harus dibenahi agar potensi tersebut dapat melampaui risiko-risiko yang mungkin tumbuh di 2012,” kata Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Perekonomian.

Karena itu, menurut Hatta Rajasa, pemerintah sudah menyiapkan insentif-insentif khusus untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi di 2012. Pertama, Undang-Undang Pengadaan Lahan untuk kepentingan publik. “Sebelumnya, pengadaan lahan menjadi hambatan pemerintah untuk mendorong pembangunan infrastruktur. Dengan adanya aturan ini, diharapkan di 2012, pemerintah dapat menggenjot pembangunan.”

Kedua, pemerintah berjanji menyiapkan aturan yang mengakomodir kemudahan dalam penyediaan barang dan jasa. “Kami menyadari ada sistem yang berbelit-belit terkait hal ini. Karena itu, pemerintah berjanji melakukan revisi agar cepat dalam mengambil keputusan namun tidak menghilangkan prinsip akuntabilitas dan transparansi,” kata calon presiden 2014 dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini. Hatta juga menyoroti APBN yang tidak terbelanjakan dengan baik dan pada akhirnya mengerem pertumbuhan ekonomi.

Karena itu, 2012, Hatta menegaskan bahwa pemerintah akan menyoroti dengan tegas pembelanjaan negara yang dilakukan kementerian-kementerian atau BUMN untuk mencegah beban di APBN. Dari sisi ekspor, Hatta mengakui bahwa iklim Indonesia akan sedikit terganggu, meskipun tidak terlalu besar. “Kita harus realistis. Saat ini, porsi ekspor Indonesia sekitar 24% dan pasar domestik memiliki peran besar. Ini menunjukkan adanya potensi untuk terus bertambah besar. Apalagi bila dibandingkan dengan kondisi ekonomi di negara tetangga, Malaysia dan Singapura,” kata Hatta lagi.

Hatta pun menyarankan kepada pebisnis lokal untuk tidak sekadar ‘bermain’ di pasar Amerika Serikat dan Eropa yang kini sedang jenuh. “Jangkaulah pasar-pasar baru seperti Asia dan negara-negara berkembang lainnya untuk menjadi target ekspor. Fokuskan pula dengan riset pasar. Dengan begitu, Indonesia tidak terlalu bergantung dengan kondisi perekonomian negara-negara yang sedang krisis.”


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved