Listed Articles

Indonesia Makin Kaya, Lifebuoy Unggulkan 4 'Senjata'

Indonesia Makin Kaya, Lifebuoy Unggulkan 4 'Senjata'

Sejalan dengan perbaikan fundamental ekonomi, Indonesia yang memiliki target GDP (Gross Domestic Product) 6,5% ini dirasa menjadi negara potensial bagi fast-moving consumer goods. Karena itu, produk keluaran Unilever, Lifebuoy, tidak mau kalah memanfaatkan kesempatan. Bahkan, Lifebuoy optimis menjadi pemain besar dengan memanfaatkan 4 strategi.

Berdasarkan data Nielsen, tahun lalu, penjualan produk konsumen mencapai Rp 120 triliun, naik dari Rp 109,01 triliun di 2010. Bahkan, Unilever tidak tanggung-tanggung berinvestasi di Indonesia dengan menggelontorkan US$ 800 juta agar Indonesia menyumbang 10% profit Unilever secara global di masa depan. Salah satu produk unggulan Unilever adalah Lifebuoy. “Seiring dengan perkembangan merek kami dan turnover Lifebuoy, kami akui, dukungan dalam rangka aktivitas pemasaran Lifebuoy jauh lebih tinggi dibandingkan sebelumnya,” ujar Senior Brand Manager Lifebuoy, Amalia Sarah Santi, yang menolak menyebutkan nilai belanja pemasaran secara spesifik.

Menurut Amalia, ada 4 prinsip pemasaran Lifebuoy. Pertama adalah edukasi. Perusahaan secara berkala melakukan sosialisasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Program ini dianggap sangat memberikan manfaat bagi konsumen dan menjadi bentuk komitmen perusahaan untuk selalu memberikan yang terbaik.

Kedua adalah availabilty product. “Kami selalu meyakinkan masyarakat bahwa produk kami tersedia dimana saja. Kami terus menjaga pasokan produk agar terus ada di modern trade, toko-toko, swalayan dan tempat lainnya,” tegas Amalia. Ketiga adalah inovasi. Diakui Amalia, terobosan pada produk merupakan usaha penting agar tidak kalah bersaing dengan produsen lain. “Kami selalu memberikan inovasi pada produk. Bulan lalu misalnya, kami meluncurkan hand sanitizer dan sabun vita protect.”

Yang terakhir, memahami kebutuhan konsumen. “Kami selalu meyakinkan diri bahwa apa yang kami miliki adalah bagian dari informasi kepada masyarakat. Karena itu, kami selalu berusaha memahami apa yang dibutuhkan konsumen,” kata Amalia lagi. Menurutnya, empat strategi tersebut berperan besar terhadap keberlangsungan merek Lifebuoy.

“Kombinasi keempat unsur tersebut membuat Lifebuoy menjadi market leader. Satu hal yang pasti, ekuitas merek akan terus meningkat sejalan dengan edukasi yang kami berikan. Kami menjunjung prinsip understanding consument,” ujar Amalia sambil tersenyum.

Berbicara soal target pasar, Lifebuoy membidik kalangan ibu rumah tangga. Pasalnya, seorang ibu berperan besar dalam kegiatan yang berlangsung di lingkup keluarga, terutama kesehatan. “Jika kita berbicara soal cuci tangan pakai sabun, anak-anak maupun anggota keluarga lain kemungkinan besar akan menyontoh perilaku sang ibu,” kata Amalia.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved