Listed Articles

Ingin Beli Saham Ericsson, Popularitas Sony Malah Jatuh

Ingin Beli Saham Ericsson, Popularitas Sony Malah Jatuh

Saham Sony Corp, pengekspor perangkat teknologi terbesar di Jepang, turun drastis setelah surat kabar lokal mengumumkan rencana perusahaan membeli saham Ericsson AB di Sony Ericsson Mobile Communications AB. Meskipun, beberapa pihak menyebutkan kedua perusahaan gagal menemukan kesepakatan.

Saham Sony turun 3,1% menjadi 1.424 yen pada 9:54 pagi, waktu Tokyo. Penurunan terbesar dalam patokan rata-rata saham Nikkei 225. Kegagalan kesepakatan itu, menurut laporan yang tidak disebutkan namanya oleh Wall Street Journal, disebabkan 50% saham Ericsson dihargai 1 miliar euro (US$ 1,3 miliar). “Kesepakatan itu menjadi semacam beban keuangan bagi Sony,” ujar Hideki Yasuda, analis Ace Securities Co. “Selain itu, ada pula sejumlah biaya untuk pemanfaatan paten yang dilindungi oleh Ericsson.”

Shiro Kambe, juru bicara Sony di Tokyo, Ola Rembe, juru bicara Ericsson di Stockholm dan Holly Rossetti, juru bicara Sony Ericsson di London, menolak berkomentar. Kontrol penuh atas perusahaan hasil kerja sama itu akan menambah jajaran smartphone yang memanfaatkan sistem operasi Android di tubuh bisnis Sony. Di sisi lain, Ericsson dapat fokus pada penjualan perangkat dan layanan transmisi nirkabel. Sony Ericsson saat ini membuat smartphone yang memanfaatkan sistem permainan playstation milik Sony.

“Rencana itu cukup masuk akal bagi Ericsson dan Sony,” ujar Haakan Wranne, analis Swedbank Markets yang memperkirakan jika kesepakatan itu terjadi, saham Ericsson bernilai sekitar US$ 1,4 miliar euro. “Kemitraan keduanya saat ini tidak dapat memaksimalkan keberadaan dan aset Sony di dunia game. Ini malah mengurangi profit Sony.” Di sisi lain, tidak ada kemungkinan bagi Ericsson untuk tetap terlibat dan menanggung risiko membayar dana tambahan di perusahaan hasil ‘perkawinan’ mereka itu, ujar Pierre Ferragu, analis di Sanford C. Bernstein.

Nomura Holdings Inc, broker sekuritas terbesar di Jepang, memotong target harga Sony sebesar 41% menjadi 1.650 yen, lebih rendah dari rasio saham dari ‘beli’ menjadi ‘netral’. Mereka mengutip tekanan makroekonomi pada pendapatan dan kesulitan Sony dalam mengurangi biaya lebih lanjut. Nomura juga menurunkan prospek industri bagi industri elektronik konsumen Jepang dari bullish menjadi ‘netral’.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved