Listed Articles

Layanan 'Awan' Bikin Profit Microsoft Menciut

Layanan 'Awan' Bikin Profit Microsoft Menciut

Microsoft tampaknya memanfaatkan layanan komputasi awan (cloud computing) untuk berkompetisi dengan Google Inc, Apple Inc dan Salesforce.com Inc. Sayangnya, strategi tersebut, menurut perkiraan beberapa analis, malah mengurangi profit perusahaan.

Piranti lunak komputasi awan Microsoft memungkinkan pebisnis berlangganan layanan pengelolaan spreadsheet ataupun situs perusahaan dengan software yang tersimpan di server Microsoft. Selain itu, layanan baru itu memungkinkan konsumen menonton tayangan televisi dan mengedit foto via web.

Meskipun hal tersebut tampaknya menjadi berita baik bagi konsumen, biaya penyimpanan software di pusat data Microsoft dan digabung dengan biaya lainnya tampaknya membuat Microsoft gagal memenuhi perkiraan profit di tahun fiskal 2012, kata Heather Bellini, analis Goldman Sachs Group Inc kepada Bloomberg. Ini juga berarti margin ‘besar-besaran’ dari divisi penjualan software akan merosot, kata Jason Maynard, analis Wells Fargo (WFC) Securities.

“Tidak ada (model bisnis) yang sama tingginya dengan model lama,” kata Maynard lagi. Margin profit yang menyusut pada titik terendah selama 22 tahun di 2011, tampaknya akan jatuh kembali. Margin kotor atau persentase penjualan yang tersisa setelah biaya produksi, akan menyempit 1,6 poin menjadi 76% di tahun fiskal 2012, menurut kompilasi data analis oleh Bloomberg.

Tantangan untuk margin Microsoft berasal dari keputusan Chief Executive Officer Steve Ballmer yang berinvestasi ke bisnis baru, misalnya penambahan konten untuk Xbox dan akuisisi Skype Technologies SA senilai US$ 8,5 miliar. Tekanan tampaknya semakin besar setelah konsumen diperkirakan beralih ke komputasi awan. Ini mengubah biaya penyimpanan data dan operasional program di tubuh Microsoft.

Mark Moerdler, analis di Sanford C. Bernstein & Co, memperkirakan biaya yang berhubungan dengan komputasi awan meraup sekitar 15% hingga 25% keuntungan. Ini sekitar 10% lebih besar daripada menjual paket piranti lunak standar. Tekanan pada margin membuat beberapa investor mengamati saham Microsoft dengan ketat selama beberapa bulan mendatang, kata Walter Price dari RCM Capital Management.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved