Listed Articles

Mengintip Ambisi Perpect

Oleh Admin
Mengintip Ambisi Perpect

Di Cina, seperti dituturkan Woo Swee Lian, CEO Perpect Resources, Perpect yang dirintis sejak 1994 mengalami jatuh-bangun. Di tengah bisnis multilevel marketing (MLM) yang tengah mekar, Pemerintah Cina melakukan penataan pada 1998. Hanya 10 perusahaan yang diberi izin menjalankan bisnis direct selling, di antaranya Amway dan CNI. Perpect termasuk yang mendapat izin. Hanya saja, operasi tersendat lantaran direct selling mensyaratkan adanya gerai dan tenaga penjualan, dengan sistem penjualan non-MLM. “Saat itu kami menghentikan aktivitas penjualan,” kata Woo mengenang.

1 Januari 2000, Perpect mulai bangkit, ditandai dengan dioperasikannya pabrik seluas 80 ribu m2 yang dilengkapi peralatan modern di Zhongshan. Perlahan tapi pasti, pasar pun dirangseknya sehingga tahun 2003 posisi nomor 2 di bawah Amway diraih. Bukan hanya dalam negeri yang diserbu, mancanegara pun tak luput. Perpect berekspansi dengan membuka cabang di sejumlah negara Asia, antara lain Malaysia, Thailand, Singapura, Hong Kong dan Indonesia. Tak lama lagi, Vietnam, Taiwan, Korea dan Rusia juga dimasuki. “Kami berambisi merambah pasar Amerika dan Eropa, sehingga Perpect bisa menjangkau seluruh penjuru dunia,” ujar Woo.

Di Indonesia, kiprah Perpect memang belum terlalu terdengar gaungnya. Maklum, Perpect Indonesia yang saat ini memiliki sekitar 10 ribu downliner baru mulai pada 2004. Namun, jangan ditanya soal ambisinya. Meski belum berani membeberkan target, Woo punya nafsu besar. “Paling tidak, dalam tiga tahun, Perpect masuk 10 besar perusahaan direct sales di Indonesia,” pengusaha asal Malaysia ini menegaskan.

Sejalan dengan target tersebut, Mattel Wang, GM Perpect Resources Indonesia, mengungkapkan bahwa pihaknya mencanangkan tahun ini sebagai “Booming 2006”. Dan untuk mendukung target masuk 10 besar, sejumlah strategi digelar, terutama menarik downliner baru serta mempertahankan yang sudah bergabung.

Di sini, seperti diutarakan Sujiwo dan Erna, peraih predikat Golden Diamond Perpect Indonesia, tantangannya hanyalah masalah waktu. Perpect, dikatakan Sujiwo, masihlah baru. Toh ia yakin, dengan dukungan produk serta rencana pemasaran yang ada, perlahan-lahan target bisa diraih.

Yan Chun Qing, salah satu pemegang predikat Double Golden Diamond di Cina, bisa memahami tantangan rekannya di Indonesia. Ia ingat, saat memperkenalkan Perpect pada 1996, banyak orang yang tidak serta-merta setuju bergabung. Kunci suksesnya — seperti juga bisnis direct sales lainnya — adalah meyakinkan orang dan membangun kepercayaan.

Sekalipun tantangannya tidak mudah, antara distributor dan manajemen Perpect Indonesia sepakat melakukan gebrakan pada 2006. Salah satunya, melebarkan pasar. “Saat ini masih berkonsentrasi di beberapa kota besar,” ujar Sujiwo, “(sedangkan) tahun ini Perpect akan go nasional.”

Selain berekspansi, Woo menambahkan, pihaknya juga akan menerapkan sistem insentif, pelatihan dan promosi yang digunakan Perpect di Cina. Pokoknya, ia ingin Perpect mengalami akselerasi yang lumayan di Indonesia sekaligus menambah kontribusi penjualan yang ada. Sejauh ini, Perpect menyediakan rangkaian produk untuk kebutuhan sehari-hari dari ujung rambut sampai ujung kaki, dari pagi sampai malam, dan dari dalam sampai luar. Produk tersebut dikelompokkan menjadi empat kategori: health care, home care, personal care dan household. “Kontribusinya, health care 65%, personal care 25% dan sisanya, 10%, household dan home care,” Woo menerangkan.

Dari Zhongshan, ambisi yang dilontarkan Woo memang terasa. Pabrik Perpect terus berbenah, terutama dalam peningkatan kualitas. Sejumlah sertifikat penting — seperti GMP untuk makanan kesehatan, HACCP, ISO 9001, ISO14001, dan sertifikasi halal — telah diraih.

Hanya saja, langkah Perpect tentu tidak akan semudah gambaran dan perencanaan di atas kertas. Pasalnya, pemain lain tentu tak berdiam diri. Sekarang, tinggal bagaimana para prajurit Perpect mengeksekusi seluruh strategi di lapangan untuk mewujudkan ambisi dari Zhongsan tersebut.

Darandono

# Tag


    © 2023-2024 SWA Media Inc.

    All Right Reserved