Listed Articles

Modal Tenaga Kerja dan SDM Indonesia Posisi Ke-4 Dunia

Modal Tenaga Kerja dan SDM Indonesia Posisi Ke-4 Dunia

Grand Thornton

Indeks Dinamika Global Grant Thornton (Grant Thornton Global Dynamism Index/GDI) tahun 2013 yang menakar dan meranking lingkungan pertumbuhan ekonomi dari 60 negara dengan ekonomi yang kuat menempatkan Indonesia sebagai negara keempat di dunia yang memiliki modal tenaga kerja dan SDM terbaik. Di samping itu, Indonesia juga menempati ranking ke-10 untuk pertumbuhan dan ekonomi.

GDI ini merupakan riset tahunan yang dilakukan oleh lembaga survey Econmist Intelligence Unit (EIU) yang menakar pertumbuhan lingkungan bisnis dari 60 negara dengan ekonomi yang kuat di dunia berdasarkan 22 indikator dinamika dari lima kategori yang mengacu pada kurun waktu 12 bulan. Kategori dan indicator tersebut ditetapkan berdasarkan analisa para pakar di Economis Intellegence Unit yang disimpulkan dari beragam sumber, termasuk EIU, Bank Dunia, Thomson Financial dan UNESCO. Adapun responden yang diminta keterlibatannya dalam survey ini adalah 406 eksekutif senior di level CEO atau COO (C-Suite) yang memiliki peran pengambil keputusan dalam berbagai sektor dan kawasan geografis.

Kategori yang dimaksud dalam survey ini adalah lingkungan operasional bisnis, ilmu pengetahuan dan teknologi, modal tenaga kerja dan SDM, lingkungan keuangan, ekonomi dan pertumbuhan. Kapabilitas modal tenaga kerja dan sumberdaya manusia yang kuat dihasilkan dari berbagai macam faktor yang termasuk diantaranya adalah pertumbuhan produktivitas tenaga kerja, tingkat pengangguran, serta waktu yang dihabiskan untuk pendidikan dan umur populasi.

Johanna Gani, Managing Partner Grant Thornton Indonesia,mengungkapkan,“Indonesia naik ke lima besar dibandingkan tahun 2012.” Lebih lanjut Johanna Gani mengatakan bahwa peluang-peluang bisnis di Indonesia sangat kuat tetapi Indonesia masih membutuhkan orang-orang untuk menerjemahkan peluang-peluang tersebut agar menjadi pertumbuhan. “Sumberdaya manusia yang tepat akan bisa meningkatkan produktivitas, menghemat waktu dan biaya organisasi/perusahaan serta pada akhirnya akan bisa mengembangkan bisnis, terutama di negara dengan populasi yang muda dan ambisius. Hal ini mencerminkan kondisi Indonesia saat ini dimana rata-rata usia produktifnya 28.5 tahun,” tambahnya.

Dalam hal ekonomi dan pertumbuhan, sebuah lingkungan bisnis yang dinamis membutuhkan tuntutan yang sesuai dengan produk dan layanan untuk berkembang. Pasar-pasar baru seperti Indonesia cenderung memiliki keuntungan dalam kategori ini, khususnya karena negara ini kaya sumber daya alam seperti mineral, hutan tanaman industri dan sumber panas bumi. Walaupun saat ini ada defisit perdagangan, Indonesia sedang merencanakan untuk melonggarkan undang-undang ekspor, misalnya untuk biji mineral guna mendorong perdagangan. Indonesia juga mendapatkan keuntungan dari tenaga kerja dengan upah terjangkau yang memberi potensi pertumbuhan di tahun-tahun mendatang. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved