Padahal, kinerja tak selalu berkaitan dengan bottom line atau orientasi keuangan. Banyak hal yang meliputi kinerja. Inovasi yang tak berkaitan dengan nilai kurs pun dapat pula merupakan kinerja tersendiri atau justru lebih menjadi satu kesatuan atas suatu hasil bersama. Bahkan, perwujudan ide-ide inovatif di berbagai sektor dapat membuat perusahaan menjadi High Performance Delivered, bukan sekadar High Profit Delivered.

Pertanyaannya, apa yang membuat — dan akan membuat — suatu organisasi dapat secara konsisten memiliki kinerja yang unggul dalam industri yang sejenis?

Pertanyaan seperti itu membutuhkan jawaban yang merefleksikan kompleksitas suasana bisnis dan ekonomi saat ini. Dalam 3-5 tahun ke depan, saya yakin para pemimpin perusahaan akan mengelola berbagai hal secara tepat guna, dengan error margin yang lebih rendah, tak seperti sebelumnya. Kiranya, organisasi-organisasi yang mampu melakukan hal itu secara benar dan mampu bersaing pasti menghasilkan kinerja yang tinggi.

Para analis melihat tak banyak bisnis yang dapat mengarahkan strategi yang tepat, tapi bagi yang mampu, mereka akan mendapatkan ?kemenangan? besar. Konon, menurut McKinsey, 80% nilai tambah pasar hanya dimiliki oleh 20% perusahaan. Sementara itu, para analis melihat kondisi yang terjadi merupakan tantangan besar bagi banyak organisasi. Tengok saja, hanya 37% dari 500 perusahaan di dalam peringkat S&P tahun 1957 yang masih terdaftar sahamnya pada 1997. Itu pun memegang 20% di bawah harga pasar. Hanya 6% yang dapat melebihi harga pasar.

Dari perspektif konsultan — tentu saja — suatu bisnis dengan kinerja tinggi akan memberi keuntungan. Di antaranya, memberi keseimbangan antara agenda hari ini dan esok. Lalu, secara konsisten selalu memiliki kinerja yang melampaui para pesaing dalam suatu kerangka waktu yang mapan, melalui berbagai siklus bisnis, beragam gangguan bisnis dan siklus pergantian kepemimpinan CEO. Masalahnya, bagaimana perusahaan dapat memperoleh itu?

Memang tidak ada formula khusus yang dapat menjadi obat mujarab, karena penyakit yang diderita tiap perusahaan tidak mungkin sama. Berikut ini adalah sejumlah ahli yang memberikan resep masing-masing:

? Collins: Orang dan tim yang tepat, para pemimpin yang memiliki komitmen kuat, standar kerja dan disiplin tinggi.? Nohria: Strategi yang jelas dan terfokus, eksekusi tanpa cacat, struktur yang fleksibel dan responsif, budaya yang meluas.? Schwartz: Sistem yang efektif dan inteligen, memiliki daya, mekanisme destruktif yang kreatif, memelihara kesepadanan budaya ? Bossidy: Tujuan dan prioritas yang jelas, eksekusi dengan disiplin tinggi, mampu mengikuti perubahan, orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat, menerapkan budaya perusahaan.

Intinya, resep untuk membuat anatomi organisasi yang berkinerja tinggi merupakan keunikan tersendiri bagi tiap perusahaan. Umumnya, mereka yang berkinerja tinggi adalah yang memiliki kemampuan tinggi untuk mengantisipasi dan menyusun perubahan sesuai nilai-nilai pelanggan, memanfaatkan insight menjadi suatu langkah tindak lanjut, serta mampu memanfaatkan kekuatan organisasi dan kebersamaan.

Yang penting juga adalah kemampuan mengelola apa yang mereka hadapi saat ini dan memperkirakan langkah-langkah di masa mendatang. Guna mencapai hal-hal itu, kontribusi yang menentukan adalah karakteristik kepemimpinan, penyusunan kekuatan tim, perencanaan strategis dan proses-proses pengambilan keputusan yang jelas.

Mungkin kedengarannya mudah, tapi saya yakin tanpa keuletan dan kerja sama yang selaras, kinerja perusahaan tidak akan bergeser jauh dari posisi sekarang.