Selain itu, kepimpinan SAS dalam memerangi kejahatan finansial juga didukung hasil penelitian Chartis Research Financial Crime Risk Management Systems 2009 Competitive Landscape. Laporan tersebut menunjukan bahwa SAS memilki keunggulan dalam bidang penangganan risiko kredit (terutama retail banking) dan operasional yang membedakan dengna kompetitor lainnya. Selain itu, software SAS juga mendapatkan penilaian yang tinggi oleh Chartis di beberapa area termasuk advanced analytics, data management and integration, configurability dan support.

Perusahaan di seluruh dunia sekarang ini menghadapi tantangan pemalsuan dan money laundry yang semakin kompleks yang dapat mempengaruhi tidak hanya perusahaan itu sendiri tetapi juga keamanan negara. Masalah yang dihadapi tidak hanya seputar pemalsuan kartu kredit atau debit tetapi ada kebutuhan yang sangat penting akan solusi komprehensif dan dapat diandalkan di bidang solusi fraud management dan anti-money laundering untuk memerangi pemalsuan di berbagai lini bisnis dan channel.

Uday Mathkar, Country Manager dari PT SAS Institute Indonesia mengatakan, perusahaan kelas dunia di seluruh dunia setiap harinya menghadapi tantangan yang tidak terlihat secara kasat mata di mana ke depannya akan membahayakan perusahaan atau bahkan keamanan negara yang muncul melalui aktifitas pemalsuan, money laundry, dan jaringan sosial satu dengan yang lainnya.

“SAS sebagai pemimpin dalam business analytics, secara terus-menerus mengedukasi pasar akan pentingnya fraud management dan anti-money laundering yang dapat memberikan keuntungan tidak hanya bagi perusahaan tapi juga keamanan dan kestabilan ekonomi suatu negara,” katanya.