Listed Articles

Talent War, BCA Sempat 'Kebakaran Jenggot'

Talent War, BCA Sempat 'Kebakaran Jenggot'

‘Menculik’ pegawai perusahaan lain tampaknya menjadi tren di dunia perbankan. Hal ini pun dsadari oleh BCA. Bahkan perusahaan yang mengaku 2007-2008 adalah masa pertarungan pegawai ini, sempat ‘kebakaran jenggot’. Lalu, bagaimana mereka mengatasinya?

Talent War di BCA banyak terjadi di level kredit dan beberapa core banking position seperti funding, marketing dan treasury. “Kalau dulu, kami memang sedikit kebakaran jenggot. Kami sangat memanfaatkan internal growth. Asal tahu saja, justru karyawan BCA yang banyak dibajak oleh perusahaan lain ketimbang kami yang membajak. Karena itu, kami tidak pernah berhenti create talent,” ujar Kepala Human Resource Division PT Bank Central Asia Tbk, Lianawaty Suwono.

Untuk semakin meningkatkan kualitas perusahaan, BCA menyelenggarakan BCA Development Program (BDP). Ini adalah program membentuk talent-talent unggul, berkualitas dan menanamkan semangat kebersamaan dalam lingkungan perusahaan. “Total turn over kami secara umum berkisar 2-3% setiap tahun. Begitupun tahun ini yang akan berkisar diangka yang sama. Banyak karyawan yang cukup nyaman di BCA. Ini sebuah prestasi dan dampak besar dari BDP karena kebanyakan turn over perusahaan lain lebih dari 5%.”

Jika terjadi kekosongan posisi, BCA lebih memilih untuk mencari pegawai di lingkup internal karena BDP mampu ‘melahirkan’ pegawai hanya hanya mampu di bidang mereka tetapi juga memiliki soft skill unggulan. “Kami seperti bank besar di Amerika karena menjadi pusat pembelajaran dan pengembangan ilmu dan kemampuan. Jadi, jika ada posisi yang kosong, kami mencari pengganti dari pihak internal.”

Secara budget kenaikan gaji di BCA masih berkisar 9.5% (semua level). Kenaikan gaji dilihat dari tiga faktor. Pertama adalah inflasi atau pertumbuhan makro ekonomi Indonesia. Kedua, melihat pasar yang disesuaikan dengan fungsi tanggung jawab kerja. Ketiga, melihat kemampuan perusahaan. “Seperti bank lain, gaji di posisi entry level sekitar Rp 4-5 juta. Kami mendefinisikan kenaikan gaji dengan membandingkan diri ke kondisi pasar.” (Acha)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved