Next Gen Profile Next Gen

James Hadisurjo, Generasi Ketiga di Optik Melawai

James Hadisurjo, Generasi Ketiga di Optik Melawai

Nama James Hadisurjo mungkin belum banyak dikenal. Pria berusia 22 tahun memang baru saja terjun di bisnis keluarga, setelah sebelumnya menimba ilmu di negeri Paman Sam. Lulus di pertengahan tahun 2016, cucu dari pendiri Optik Melawai, Budi Purnomo Hadisurjo ini, langsung tancap gas memberikan sesuatu yang berbeda di optik Melawai.

Ia membesut bisnis baru bernama Bridges Eyewear, sebuah brand kaca mata lokal yang fokus menggarap segmen untuk kaum muda . Ide awal pengembangan Bridges Eyewear, ia ceritakan, bermula dari hasil jalan-jalannya ke berbagai optik di Tanah Air. Di sana ia menemukan bahwa harga kacamata berdesain vintage dan modern di banderol dengan harga yang sangat mahal atau di kisaran Rp 5 juta. Mahalnya produk bagus atau bermerek internasional itu, ia katakan mengakibatkan banyak anak muda lebih memilih untuk membeli barang palsu.

Maka itu, ia punya cita-cita menghadirkan sebuah konsep kacamata trendy dengan harga terjangkau di Bridges Eyewear. Lewat Bridges Eyewear, ia ingin menangkap segmen anak muda yang selama ini memang belum tergarap baik oleh optik Melawai. “Waktu itu, saya bilang ke Papa dan Oma, ternyata respons mereka bagus. Mereka bilang ke depan memang anak muda akan lebih memiliki buying power lebih tinggi,” ujarnya menceritakan.

Hasil restu tersebut kemudian diikuti dengan pembentukan Bridges Eyewear sebagai bagian anak usaha Optik Melawai, dan dirinya sebagai co-foundernya. Mekipun statusnya di bawah Optik Melawai, kacamata Bridges Eyewear sejatinya tidak akan dijual melalui Optik melawai, melainkan toko terpisah dan melalui online. Hal itu lantaran ia ingin menghadirkan customer experience yang berbeda dengan membeli di outlet-outlet Optik Melawai. “Karena target market yang kami sentuh tidak sama, makanya pola engagement dengan konsumen Optik Melawai berbeda,” ungkapnya.

Di tokonya nanti, ia mengatakan, akan mengurangi aktivitas interaksi antara pembeli. Jika di optik konvensional biasanya pembeli toko menunjuk kacamata yang ingin dicoba, kemudian diambilkan oleh penjaga toko, di Bridges Eyewear ia ingin calon pembeli langsung mengambil sendiri kacamata-kacamata yang di display untuk dicoba. Ia ingin membawa kesan bahwa kacamata merupakan fashion alat bantu membaca. “Kami juga akan mengintegrasikan dengan electronic-electronic enggament,” ujarnya.

Saat ini, setidaknya sudah ada 40 model eyewear plus sunwear yang dimiliki oleh Bridges Eyewear . Setiap produk dipatok dengan dua harga, yaitu Rp 800 ribu dan Rp 1,2 juta. Dengan ramainya dunia digital dan e-commerce saat ini, Bridges Eyewear juga memprioritaskan untuk memulai bisnisnya dari online store terlebih dahulu. Calon pembeli cukup memilih jenis produk dan mengunggah resep langsung di website. “Delapan bulan ke depan kami baru akan membuka offline store di empat mall di Jakarta,” ungkapnya.

Dalam menghadapi tugas baru ini, ia mengaku banyak mengambil pelajaran dari sang ayah dan ibu yang memang juga mengurus operasional di Optik Melwai. Dari sang ayah, ia banyak belajar tentang bagaimana marketing activity dan juga melakukan manajemen stok dan berhubungan dengan supplier. Sedangkan dari ibu ia banyak belajar tentang bagaimana berhubungan dengan para karyawan. “Mereka meraka mentor saya.”

Eddyanto Hadisurjo, ayah James, mendukung penuh pilihan anak keduanya terjun di bisnis keluarga. Ia menilai langkah tersebut dapat membantu James lebih banyak belajar tentang dunia peroptikan. Selain James, putri pertamanya Michelle Hadisurjo juga telah terjun ke bisnis keluarga dengan menjadi ‎E-commerce Manager di Optik Melawai.“Kami dari orang tua dan keluarga mendukung itu. Kehadiran Bridgeseyewear ini dapat memperluas pasar bisnis kami,” ungkapnya lega.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved